Be Your Inspiration

Tuesday, 13 November 2018

Dampak Gempa dan Tanpa Pertambangan, Ekonomi NTB Melaju Negatif

Deputy Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Wahyu Ari

Pertumbuhan ekonomi NTB tahun 2018 ini oleh Bank Indonesia (BI) diproyeksikan minus 2,5 persen sampai 3 persen. Diperkirakan, pertumbuhannya akan minus lebih dalam dari proyeksi ini. Apa dampaknya bagi masyarakat jika kondisinya demikian?

SEJAK akhir Juli 2018, musibah gempa bumi beruntun mengguncang NTB. Lebih dari 500 korban meninggal dan lebih dari 1000 korban luka-luka. Tidak hanya itu, ribuan bangunan hancur dan rusak parah.

Menurut Deputy Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Wahyu Ari, bencana ala mini (gempa) inilah yang menjadi pemicu yang paling besar pada minusnya pertumbuhan ekonomi NTB. Berdasarkan tracking indikator dan survei terkini, bisa jadi pertumbuhan ekonomi NTB 2018 kontraksi lebih dalam. Dampaknya, kata dia, tentu akan dirasakan oleh semua pihak.

Di sisi dunia usaha, omzet penjualan ataupun occupation rate juga turun. Masyarakat terdampak gempa juga mengalami penurunan pendapatan. Dari sisi pemerintah, PAD juga akan turun serta alokasi anggaran akan terserap untuk pemulihan pascagempa dalam bentuk rehabilitasi maupun rekonstruksi. ‘’Tapi Lombok masih cukup prospektif. Potensi pertanian dan pariwisatanya cukup besar. Kalau kepercayaan investor dalam hal easy of doing business tidak akan terpengaruh,’’ jelasnya memberi harapan.

Wahyu mencontohkan, saat kasus gempa Yogyakarta pengaruh terkontraksi cukup dalam terhadap pertumbuhan ekonomi. ‘’Hal serupa juga kemungkinan besar terjadi di NTB, selain karena pengaruh sektor tambang,’’ imbuh Wahyu Ari.
Lokasi pengolahan konsentrat di lokasi tambang PT. AMNT Sumbawa Barat. 
Dalam hal ini, ujarnya, insentif fiskal melalui anggaran pemerintah pusat untuk rekonstruksi /rehabilitasi, perbaikan infrastruktur, ataupun bantuan-bantuan lainnya diharapkan bisa menjadi stimulus pemulihan ekonomi NTB lebih terakselerasi.  Selain itu, sektor-sektor yang menjadi potensi besar NTB ini diharapkan dikawal dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Serta, semua pihak harus turun tangan membantu pemerintah, sesuai tupoksinya masing-masing.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB mengundang seluruh stakeholdersnya, merapatkan barisan menyikapi ancaman pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan tak baik tahun 2018 ini.  Provinsi NTB menyimpan potensi yang sangat besar untuk bangkit paska gempa bumi. Karena itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB baru – baru ini telah menyelenggarakan Diseminasi Kajian Ekonomi Regional yang bertajuk Pariwisata dan Momentum Kebangkitan Ekonomi NTB, dengan menghadirkan seluruh unsur dan stakeholders terkait.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani ,mengatakan ekonomi global kondisinya tidak seperti yang diharapkan. Ekspor nasional ternyata juga terpengaruh terhadap kondisi global tersebut. Provinsi NTB yang menderita kerugian kurang lebih Rp18 triliun akibat gempa harus bangkit dan menggali potensi yang sangat besar di bidang pariwisata.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Achris Sarwani 
‘’Kehilangan kekayaan sebesar Rp18triliun bukan angka yang kecil,’’ kata Achris. Sementara untuk mendongkraknya dari sisi pertambangan, tak juga bisa diharapkan. Karena PT. AMNT tak sanggup memenuhi kuota ekspornya yang telah diturunkan menjadi 400.000 ton tahun 2018 ini.

Meski daya beli masih cukup bagus, beberapa sektor lainnya mengalami penurunan. Misalnya perdagangan. Berkaca dari keadaan yang dipaparkan, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi NTB tahun ini melaju negatif sebesar minus 2,5 persen sampai 3 persen (termasuk tambang dan non tambang). Sementara pada tahun lalu, pertumbuhan ekonomi NTB dengan tambang dan non tambang tumbuh sebesar 0,11 persen.

‘’Karena faktor-faktor pertumbuhannya melaju negatif ini. Bagaimana kita ke depan menyiapkan strategi mengatasi angka-angka ini, kalau tidak bisa lebih parah dari proyeksi kita,’’ demikian Achris.(Bulkaini/Ekbis NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive