Presiden Republik
Indonesia Ir. H. Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada
Maulana Syeikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid, tokoh nasional asal NTB di
Istana Negara, Kamis (9/11/2017). Pemberian gelar Pahlawan Nasional pada kakek
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ini dilakukan bersamaan dengan 3 pahlawan
nasional lainnya. Pada penganugerahan
pahlawan nasional ini juga dihadiri Wakil Presiden H. M. Jusuf Kalla dan
jajaran kabinet.
Hadir juga pihak
keluarga lainnya, yakni putri putri Ahli Waris yang merupakan para Cucu dari Maulana Syeikh, diantaranya Dr. Hj.
Sitti Rohmi, Ir. H. Samsul Luthfi bersama istri serta Gubernur NTB, Dr. TGH. M.
Zainul Majdi didampingi istri Hj.Erica Zainul Majdi. Sementara Ummi Hj. Sitti Raihanun hadir
bersama putra beliau H. Lalu Gde Wire
Sakti Amir Murni dan sejumlah keluarga/kerabat lainnya. Sedangkan dari unsur pemerintah
daerah, hadir Gubernur NTB didampingi Sekda NTB, Ir.H.Rosiady Sayuti,
M.Sc.P.hD, Kadis Sosial, H.Ahsanul Khalik, Karo Humas dan Protokol, H.Irnadi
Kusuma beserta jajarannya dan sejumlah tokoh NTB lainnya.
Penganugerahan gelar
Pahlawan Nasional ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN
2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional
kepada empat tokoh. Yakni Almarhum TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari
NTB, Almarhumah Laksamana Malahayati dari Aceh, Almarhum Sultan Mahmud Riayat
Syah dari Kepri, dan Lafran Pane dari DI Yogyakarta.
Anugerah gelar Pahlawan
Nasional ini menjadi kebanggaan bagi keluarga besar pendiri Nahdlatul Wathan
(NW) ini. Mereka mengharapkan gelar pahlawan nasional bagi Maulana Syeikh ini
menjadi panutan bagi generasi muda di NTB. Seperti disampaikan Ummi Hj. Sitti
Rauhun Abdul Madjid, jika gelar Pahlawan Nasional ini diharapkan bisa menjadi
motivasi generasi muda untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Generasi muda bisa mempedomani perjuangan Maulana Syeikh dalam membangun dan
merintis pembangunan pendidikan saat-saat terbatas waktu itu. Terutama
dikaitkan dengan kondisi sekarang ini.
Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo menyerahkan anugerah gelar pahlawan nasional tersebut kepada ahli waris Maulana Syeikh, Ummi Hj. Sitti Rauhun di Istana Negara, Kamis (9/11/2017) |
Apalagi sosok Maulana
Syeikh bagi Ummi Rauhun adalah idola. Sebagai bapak, ujarnya Maulana Syeikh
selalu memberikan contoh yang baik bagi keluarga. "Pokoknya Bapak itu
adalah orang yang sangat baik, adil, peduli pada anak, keluarga dan
semuanya," tuturnya usai menerima anugerah Gelar Pahlawan Nasional bagi
Maulana Syeikh di Istana Negara Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Untuk itu, ketika
menerima gelar Pahlawan Nasional bagi almarhum ayahnya, dirinya teringat
bagaimana perjuangan almarhum membangun pendidikan sejak awal. Apalagi
cucu-cucunya sekarang ini banyak sukses di berbagai bidang. Tentunya, jika
melihat apa prestasi yang diraih cucunya sekarang ini, jika Maulana Syeikh
masih hidup,ujarnya, akan bangga dan gembira. Meski demikian yang paling
penting bagi dirinya adalah bagaimana memotivasi anak-anaknya sekarang ini
untuk bekerja lebih baik lagi dan mempedomani apa yang sudah ditinggalkan sang
kakek.
Hal senada disampaikan
Ummi Hj. Raihanun Zainuddin Abdul Madjid. Ditemui sebelum menghadiri penganugerahan
gelar Pahlawan Nasional bagi Maulana Syeikh, dirinya terharu dan bangga atas
penghormatan yang diberikan pada almarhum Bapaknya. Bahkan, ketika mendengar
Maulana Syeikh diberikan gelar Pahlawan Nasional, dirinya tidak bisa berkata
apa-apa dan menangis.
Ummi Hj. Raihanun
Zainuddin Abdul Madjid yang lebih dahulu datang ke Istana Negara bersama
pendampingnya Syamsul Rizal berharap
gelar Pahlawan Nasional bagi Maulana Syeikh bisa dipedomani oleh generasi muda.
Terutama bagaimana perjuangan Maulana Syeikh melakukan syiar Islam dan
membangun manusia NTB lewat pendidikan.
Begitu juga Gubernur
NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang juga cucu Maulana Syeikh melihat
dianugerahkannya gelar Pahlawan Nasional pada Maulana Syeikh merupakan suatu
kebanggaan bagi seluruh masyarakat NTB. Di mana, putra terbaik NTB Maulana
Syeikh ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh presiden. Dengan ditetapkan
sebagai Pahlawan Nasional ini, ujarnya, merupakan suatu kesyukuran bagi
masyarakat NTB. ‘’Kemudian pada saat yang sama, beliau juga menjadi renungan
bagi kita semua, sejauh mana kita bisa meneruskan nilai-nilai perjuangan,’’
tambahnya.
Gubernur mencontohkan
bagaimana Maulana Syeikh berjuang dalam keadaan penuh keterbatasan tidak pernah
meminta-minta pada siapapun. Semua perjuangannya berlandaskan pada potensi yang
ada di tengah masyarakat dan perlu diteladani.
Selain itu, ujarnya, makna
simbolik dari penganugerahan Pahlawan Nasional bagi NTB adalah semakin percaya
diri, jika dari NTB ada pahlawan yang pernah memperjuangkan berdirinya republik
dan mempertahankan republik. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment