Be Your Inspiration

Tuesday, 10 April 2018

280 Pelaut Dunia akan Hadir pada Sail Moyo Tambora, NTB Berbenah


 
Pulau Moyo dengan latar belakang Gunung Tambora yang lagi berawan
Sail Indonesia ke 10 akan dilaksanakan di NTB. Setelah sempat gagal menjadi tuan rumah pada tahun 2017 lalu, tahun ini NTB benar-benar menjadi tuan rumah. Bertempat di Pulau Sumbawa, Sail Indonesia kali ini bertajuk Sail Moyo Tambora.

“Sail Indonesia ini sudah pasti kita jadi tuan rumah. Kenapa pasti? karena race dari perjalanan yacht dari Australia dan Singapura itu akan bertemu tanggal 7-8 September di perairan Komodo. Nah, tanggal 8 itu 140 yachter, kira-kira diasumsikan orangnya hampir 280 pelaut dunia. Dalam lalu lintas itu, 8-9 September akan masuk perairan Moyo,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB H.L. Moh Faozal, S.Sos.,M.Si., di Mataram, Ahad (8/4/2018)

Pihaknya juga akan menyediakan anggaran hingga Rp 4,2 miliar yang bersumber dari Dipa. Namun Demikian, ia tetap berharap dari kementerian juga ada bantuan pendanaan. Selain itu, ia juga meminta agar dari Pemkab Sumbawa juga mempersiapkan anggaran untuk kegiatan ini.

“Kita sudah menyatakan diri siap menjadi tuan rumah. Nanti kita minta bantuan dari kementerian juga, jika tidak ada pun kegiatan ini akan tetap berjalan dengan anggaran Rp 4,2 miliar itu,” ujarnya.

Ia juga akan mempersiapkan Labuan Badas sebagai tempat pelaksanaan sail ini. Selain itu, beberapa tempat di Sumbawa juga akan dipersiapkan. Sebab ini merupakan salah satu kegiatan sail yang besar bukan hanya pada tingkat nasional, namun juga pada level internasional. Sehingga diharapkan bisa menjadi ajang promosi bagi citra pariwisata NTB, khususnya Pulau Sumbawa.

Kawasan Moyo dan Tambora saat ini mulai banyak diperbincangkan, bahkan hingga internasional. Pulau Moyo yang memiliki daya tarik kerapkali dijadikan sebagai pilihan utama berlibur para artis internasional. Sebut saja Mick Jagger, artis peran dan penyanyi asal Korea Selatan Rain dan Kim Tae Hee. Bukan itu saja, Tambora dengan sejarah panjangnya juga dianggap mampu mendatangkan banyak pencinta minat khusus. 

“Ini artinya kita sudah dilirik, sekarang tinggal kita lakukan penguatan secara kelembagaan dengan membentuk pokdarwis-pokdarwis. Kemudian kita lakukan promosi dan perbanyak atraksi kesenian dan budaya yang bisa menjadi daya tarik wisatawan,” ujarnya.

Potensi yang dimiliki itu hanya perlu dimaksimalkan dengan menambah sejumlah fasilitas dan memperbarui akses. Selain itu investasi juga perlu diperbanyak. Sehingga tatanan kota dan tatanan destinasi bisa lebih rapi dan menjadi daya tarik wisatawan. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive