Ikon The Mandalika Kuta Lombok (Dokumentasi ITDC) |
Proses pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika
(The Mandalika) oleh PT Pengembangan
Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation
(ITDC), sejauh ini sudah sesuai target yang diharapkan. Bahkan, pascadiresmikan
operasional KEK Mandalika oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 20 Oktober
2017 lalu, pengembangan KEK Mandalika semakin dikebut. Kendati belum sepenuhnya
selesai, KEK Mandalika kini telah menjadi magnet yang menarik perhatian dunia
karena keindahan alam kawasan yang begitu luar biasa.
The Mandalika kini telah menjelma menjadi salah satu
destinasi favorit tahun 2018 ini untuk dikunjungi para wisatawan, seperti yang
dilansir detikTravel. Dan, berhasil menduduki peringkat kelima dari sembilan
destinasi wisata pilihan pembaca website
tersebut. Karena diakui atau tidak, kawasan seluas 1.175 hektar ini memiliki
hamparan pasir putih di sepanjang 16 km. Dengan keunikan pasir putih bertekstur
merica dan halus, dikelilingi oleh perbukitan hijau yang membentang dari ujung
Barat ke Timur yang tidak dimiliki kawasan wisata lainnya.
The Mandalika Kuta Lombok (Dokumentasi ITDC) |
Keunggulan itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi
para wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk berkunjung ke Kawasan
Mandalika. Dan, tidak berlebihan kalau kemudian
The Mandalika ditetapkan menjadi satu dari 10 destinasi pariwisata
prioritas atau “Bali Baru’’ oleh pemerintah pusat. Untuk dikembangkan sejalan
dengan strategi pemerintah dalam meningkatkan pariwisata menjadi sumber devisa
utama negara.
ITDC sebagai pengelola kawasan Mandalika dulunya bernama
Bali Tourism Development Corporation (BTDC) merupakan BUMN yang memiliki lini
bisnis membangun dan mengembangkan kawasan pariwisata di Indonesia. Selama 42
tahun perseroan ini telah membangun dan mengelola The Nusa Dua. Kawasan
pariwisata kelas dunia yang berlokasi di Bali Selatan.
Kawasan Mandalika meliputi Pantai Seger, Pantai Serenting,
Pantai Tanjung Aan, Bukit Merese, dan Pantai Kuta Mandalika yang menjadi salah
satu ikon utama dari kawasan ini. “Khusus untuk kawasan Pantai Kuta, ITDC saat
ini tengah melakukan penataan di mana nantinya kawasan pantai tersebut
sepenuhnya diperuntukkan bagi masyarakat,” sebut General Affair KEK Mandalika,
I Gusti Lanang Bratasuta, Rabu (4/4/2018).
Salah satu wahana yang sedang dibangun di The Mandalika Kuta Lombok Tengah |
Saat ini ada beberapa fasilitas umum yang telah dan tengah
dibangun di Pantai Kuta Mandalika. Di antaranya beach walk, restroom area,
lifeguard, zona bermain anak-anak, panggung terbuka, zona berenang, dan wahana
water sport yang nantinya akan dikembangkan juga sebagai sport tourism guna
menyongsong NTB sebagai tuan rumah PON 2024.
Selain itu, ITDC juga membangun fasilitas pendukung di
sekitar Pantai Kuta Mandalika seperti sentra parkir, bazaar UKM, dan alun-alun
yang terletak disekitar area Masjid Nurul Bilad. Di mana nantinya zona UMKM
tersebut akan diperuntukan bagi pemberdayaan masyarakat pelaku UMKM setempat.
Dengan begitu diharapkan, pedagang atau pelaku UMKM di
sekitar Pantai Kuta Mandalika bisa tertata dengan rapi. Pertumbuhan ekonomi
masyarakat nantinya bisa selaras dan beriringan dengan pertumbuhan investasi di
KEK Pariwisata Mandalika. “Pembangunan bazaar UMKM ini didukung oleh pihak
Kementerian Koperasi dan UKM RI yang berencana untuk melakukan pembinaan
terhadap pelaku usaha yang akan mengisi zona UMKM tersebut,” jelas Brata.
Dukungan tersebut akan dilakukan melalui tiga deputi di
Kementerian Koperasi dan UKM. Masing – masing Deputi SDM, Deputi Pembiayaan,
dan Deputi Produksi dan Pemasaran bersama ITDC tentunya. “Nantinya The
Mandalika diharapkan bisa menjadi pusat perekonomian baru di Loteng dengan
keberadaan pusat UMKM ini,” tambahnya.
The Mandalika Kuta Lombok Tengah (Dokumentasi ITDC) |
Presiden RI Ir. Joko Widodo dan anggota Badan Anggaran DPR
RI secara khusus memberikan apresiasi terhadap perkembangan pembangunan kawasan
Mandalika yang dinilai sangat cepat. Itu semua tentunya tidak semata-mata
diraih oleh ITDC. Namun berkat dukungan semua pihak didaerah ini. Baik pemerintah daerah maupun masyarakat.
Pada saat kunjungan di Kawasan Mandalika tanggal 22 Maret
lalu, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mengaku tidak menyangka
perkembangan KEK Mandalika secepat ini,
sehingga Banggar DPR RI mengaku tidak sia-siap pemerintah pusat
mengalokasi anggaran sebesar Rp250 miliar untuk pengembangan KEK Mandalika
selam tahun 2015 dan 2016 lalu.
Namun yang tidak kalah penting, perkembangan KEK Mandalika
tersebut harus bisa memberikan efek positif bagi mastyarakat. “Saya melihat
sangat baik penataan kawasan Mandalika ini sebagai upaya percepatan pembangunan
ekonomi terutama bagi masyarakat lokal,” tutur Aziz Syamsudin, anggota Banggar
DPRRI.
Pada kunjungan Banggar DPRRI, jajaran Direksi BUMN Keuangan seperti Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Emma Sri Martini, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Ananta Wiyogo, Direktur PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Salusra Satria, turut hadir. Kehadiran sejumlah BUMN sekaligus untuk melihat peluang dan potensi yang ada di kawasan ini sekaligus peluang untuk menjalin kerjasama dengan pihak ITDC selaku pengelola kawasan. (Munakir/Lombok Tengah)
0 komentar:
Post a Comment