Be Your Inspiration

Monday, 14 January 2019

Gua Batu Gajah, Objek Wisata Baru di Sekotong

Lokasi wisata baru berupa air terjun dan Gua Batu Gajah yang dirintis oleh pemuda Telaga Lebur Sekotong.

LOKASI wisata baru terus bermunculan di wilayah Sekotong Lombok Barat (Lobar). Lokasi wisata ini dirintis oleh para pemuda setempat. Setelah Buwun Mas Hill viral dan berhasil menyedot ribuan pengunjung, pemuda di Dusun Telaga Lebur Desa Sekotong Tengah berinsiatif membuka lokasi wisata waterfall.

Lokasi wisata yang terletak di Dusun Loang Baloq ini tak hanya menyajikan air terjun, namun pemandangan alam dan goa yang menjadi daya pikat tesendiri. Tak itu saja, pemandangan alam ini dipadukan dengan wisata budaya dan religi yang ada di daerah setempat.

Lokasi wisata ini dinamai Batu Gajah, karena bentuk bebatuan yang ada di tempat ini menyerupai kepala gajah. Tatanan bebatuan mirip seperti kepala dan belalai serta badan gajah. Spot ini baru  ditemukan oleh pemuda setempat, setelah para santri yang mondok di Ponpes Darul Quran WalHadist di dusun setempat kerap kali belajar di loksi tersebut. Mereka belajar menghafal Al-quran di tempat ini karena suasananya yang sunyi dan begitu tenang.

Menurut Sekretaris Desa Sekotong Tengah M. Rasyid, tempat ini konon pernah dijadikan sebagai lokasi pemujaan penganut watu telu. Di lokasi ini ada pedewak atau tempat pemandian.  “Tempat  ini untuk ritual,” jelasnya, Minggu (13/1/2019).

Belakangan tempat ini masih dipakai oleh warga setempat untuk bersemedi. Air terjun ini, ujarnya, memiliki tiga tingkatan, di mana tiap tingkatan ada kolam. Yang menjadi daya tarik, ada goa di bagian atas air terjun berjarak sekitar belasan meter. Gua yang ada memiliki beberapa ruang berada dalam satu kawasan dengan ukuran luas bervariasi.

Memasuki gua itu, dimulai dari Gua Penembek (pertama), lalu  ada gua kedua  yang dinamai Gua Lorong, karena terdapat terowongan sepanjang 5 meter. Di lorong ini hanya bisa masuk sebanyak 2 orang saja. Tiba di gua ketiga barulah goa ke empat dan kelima. Sesampai di gua paling atas maka terdapat pemadangan alam di mana dari ketinggian tersebut bisa terlihat laut Lembar.

Selain punya potensi wisata air terjun dan goa, di dusun setempat juga konon ada peninggalan Watu Telu berupa kitab Alquran tulis tangan, tongkat dan khutbah.  Berbagai perangkat ini dipakai oleh orang tua zaman Watu Telu untuk ritual upacara.

Rasyid mengatakan, konsep pengembangan kawasan ini ke depan memadukan antara wisata alam dengan budaya, adat dan religi. Artinya pemandangan alam dipadukan dengan budaya, adat Watu Telu, serta peninggalannya.  

Para pemuda setempat mulai menata lokasi secara swadaya. Diakui akses jalan begitu penting karena jalur sepanjang 250 meter yang dilalui ke lokasi ini rusak. Namun jalur ini juga bisa menjadi alternatif trekking bagi penghobi pendaki. “Pernah ada mahasiswa UIN yang menjelajah dan ada pengunjung Bali yang datang ke sini sengaja karena membaca di medsos,” imbuhnya. (Heruzubaidi/Lombok Barat)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive