Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat interaktif di RRI Mataram, Selasa (16/6/2015) |
Gubernur
Nusa Tengara
Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi berharap agar masyarakat bersama sama menjaga
kehormatan bulan suci Ramadhan dengan meningkatkan toleransi antar umat
beragama dan bagi kaum muslimin yang menjalani ibadah puasa agar
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya serta menjaga keseimbangan fisik dan
mental.
Harapan
tersebut dikemukakan gubernur selaku narasumber dalam Acara NTB Berikhtiar Gubernur Menyapa, Dialog Interaktif yang disiarkan
secara langsung oleh Lembaga
Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Mataram yang dipandu Sri Ulati dan Ahmad Yani,
S.Sos, Selasa
(16/06/2015)
Dalam
dialog yang mengusung tema kondusivitas daerah menyambut Bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriyah
itu, gubernur menyampaikan beberapa hal diantaranya
terkait kondusivitas daerah yang mana saat ini
kondisi kamtibmas masih tergolong aman. Hal ini dibuktikan bahwa
masyarakat NTB masih dapat melaksanakan tugas dan aktivitasnya dengan baik
‘’Secara umum kondisi kamtibmas di NTB aman dan tenang
dalam arti masing-masing warga dapat melaksanakan aktivitas dengan baik’’ ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan unsur terkait akan berusaha menjaga kamtibmas dengan
menjalin hubungan baik dan komunikasi dengan masyarakat. ‘’Saya ingin menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan saya pribadi misalnya
kepolisian untuk terus menerus mencari jalan agar bisa membangun komunikasi
dengan baik dengan masyarakat’’, jelasnya
Tak hanya masalah kamtibmas dalam dialog itu gubernur juga menympaikan hal
yang menyangkut harga sembako menjelang bulan suci ramadhan yang saat ini masih
digolongkan wajar-wajar saja
‘’Harga tak harus identik dengan harga yang rendah dalam hal ini
keterjangkauan harga itu sangat penting dan alhamdulillah sampai saat ini saya
memantau harga masih wajar karena belum ada gejolak harga sembako’’, katanya
menambahkan
Dalam kesempatan itu Gubernur
mengajak masyrakat
NTB khususnya melaksanakan ibadah puasa agar dilaksanakan dengan cara sederhana
dan berhemat, sehingga terhindar dari
pemborosan, karena bulan suci adalah bulan bekerja dan bulan beraktivitas. ‘’Puasa bukan berarti meninggalkan tugas-tugas
justru puasa mengajarkan kita untuk lebih bertanggung jawab terhadap
tugas-tugas kita’’, pungkasnya . (Humas NTB)
0 komentar:
Post a Comment