Wakil Gubernur H. Muh. Amin saat membuka workshop akselerasi terapi ARV sebagai pengobatan dan pencegahan HIV di Hotel Idoop Mataram, Rabu (10/6/2015) |
Untuk menguatkan jejaring kerjasama ditingkat kabupaten/kota dalam penyelenggaraan layanan sesuai dengan kerangka kerja Layanan HIV AIDS-IMS yang Konprehensif Berkesinambungan (LKB), Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelenggarakan Workshop Sufa/Akselerasi Terapi ARV sebagai pengobatan dan pencegahan HIV, Rabu (10/6/2015) di Hotel Idoop Jl. Swaramahardika Mataram
Workshop ini
diikuti 40 orang peserta diantaranya
perwakilan dari RSUD Provinsi NTB dan Kab/kota, Badan Narkotika Nasional, Dinas Sosial
Kependudukan dan Catatan Sipil, Pol PP dan dari instansi terkait lainnya
yang dibuka Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat
H. Muh. Amin, SH.M.Si dan menghadirkan
narasumber dan fasilisator Nasional diantaranya Subdit AIDS dan PMS Kemenkes RI Dr. Helen dan Deputy Secretary Of National AIDS Commission for Program Coordination
National AIDS Commission Secretariat Dr. Fonny J. Silfanus, Mkes beserta sejumlah Pejabat Terkait Lingkup
Pemprov NTB diantaranya seperti
Kabid Bina P2PL dan P3PPPL kota Mataram.
Dalam kata sambutannya Wakil Gubernur sangat mengapresiasi
kegiatan tersebut karena hal tersebut merupakan bagian dari ikhtiar pemerintah
daerah guna mencegah dan mengurangi jumlah penderita HIV AIDS khususnya di Nusa Tenggara Barat
melalui program Strategic Use of ARV (SUFA)
merupakan program dari kementerian kesehatan bersama Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional beserta
mitra lainnya, yang bertujuan untuk mengakselerasi tes HIV dengan melaksanakan
tiga hal penting yang disingkat TOP yakni Temukan yang positif Obati dan
Pertahankan yang diartikan bahwa menawarkan tes HIV kepada semua orang yang
memiliki prilaku beresiko, tes rutin
kepada ibu hamil, pekerja seks dan memberikan pengobatan bagi mereka yang seudah
memenuhi kriteria melalui pengobatan ARV secara dini terutama untuk kelompok khusus dan memastikan
mereka untuk patuh minum obat dengan cara memberikan pendampingan.
Pada kesempatan yang sama Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Drg. Eka Junaidi selaku Ketua Panitia Penyelenggara
menjelaskan, Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan para Penerima dana
Hibah Global Fund telah mengembangkan model layanan HIV AIDS-IMS yang
Konprehensif yang terintegrasi pada layanan yang ada dengan maksud untuk
meningkatkan cakupan layanan pencegahan
dan pengobatan HIV yang berkualitas hingga ke tingkat layanan primer dengan
lebih menfokuskan sasaran pada populasi kunci (lelaki seks lelaki, waria,
wanita, Wanita pekerja seks dan pengguna Napza suntik).
Selain itu, model layanan HIV juga
dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan rasa kepemilikan dengan
memperbaiki koordinasi antar penyelenggara layanan dan meningkatkan
keterlibatan komunitas/masyarakat sipil dalam penyediaan layanan yang mampu meningkatkan
cakupan dan kualitas layananan tersebut.
Ia menambahkan, sebagai tindak lanjut dari kajian cepat
bersama dan konsultasi nasional pada tahun 2013, Kemenkes meluncurkan suatu
prakarsa untuk mempercepat Akselerasi tes HIV dan meningkatkan cakupan pengobatan
ARV sebagai upaya untuk menurunkan hingga meniadakan kesakitan dan kematian
terkait AIDS serta meningkatkan khasiat terapi ARV sebagai pencegahan penularan
HIV di masyarakat dengan mempromosikan penggunaannya secara dini.
Diharapkan melalui workshop ini para
peserta dapat mensosialisaikan Strategic
Used of ARVs (SUFA) yang artinya
adalah penggunaan obat ARV yang merupakan kombinasi beberapa obat atau obat
kombinasi dosis tetap secara strategis yang dilaksanakan disemua fasilitas layanan ARV baik di Puskesmas
maupun Rumah Sakit yang ditunjuk Dinas Kesehatan di Kabupaten/kota. (Humas NTB)
0 komentar:
Post a Comment