PT. Telkom Wilayah NTB komit menjadikan seluruh NTB bebas
dari daerah blank spot. Daerah-daerah
yang selama ini belum ada akses telekomunikasi menjadi salah satu prioritas PT.
Telkom untuk membangunnya. Salah satu upaya yang dilakukan PT. Telkom adalah
membangun jaringan-jaringan fiber optic
baru di seluruh NTB. Bahkan pada tahun 2018, PT. Telkom akan membangun 40.000
jaringan fiber optic baru di seluruh
NTB.
‘’Pada tahun 2018, Telkom akan membangun jaringan fiber optic sekitar 40.000. Dan sekarang
bulan Oktober sudah direncanakan final pembangunannya. Saya kira itu sumbangan
Telkom untuk pembangunan di Nusa Tenggara Barat,’’ ujar General Manager PT.
Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto didampingi Manager Consumer Service PT.
Telkom Wilayah NTB Syarifuddin pada Suara
NTB di Mataram, Minggu (22/10/2017).
Pembangunan jaringan fiber
optic ini, tambahnya, tidak hanya di dua pulau besar, yakni Pulau Lombok
dan Pulau Sumbawa. Telkom, juga akan membangun jaringan fiber optic di pulau-pulau kecil, termasuk Gili Trawangan dan Gili Air. Adanya pembangunan fiber optic ini, setidaknya
daerah-daerah yang selama ini masih blank
spot akan bertahap bisa teratasi.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki dua
kewajiban. Kewajiban pertama, Telkom bagaimana menjalankan bisnis usahanya
supaya profit. Namun, Telkom juga adalah agen pembangunan. Di mana, Telkom akan
membangun daerah-daerah yang tertinggal maupun wilayah perbatasan dengan negara
lain.
‘’Kehadiran layanan Telkom di daerah-daerah tertinggal dan
juga wilayah perbatasan tersebut tentu saja subsidi silang dengan
penghasilan-penghasilan Telkom di kota-kota besar di Indonesia dipakai
membangun daerah-daerah perbatasan atau daerah tertinggal. Untuk wilayah NTB,
Telkom komit membangun NTB melalui bidang pembangunan fasilitas telekomunikasi
, termasuk layanan internet kecepatan tinggi di dalamnya,’’ terangnya.
Pada bagian lain, B. Hendrianto, melihat perkembangan
teknologi khususnya internet adalah sesuatu yang pasti. Itu artinya,
perkembangan teknologi, mau tidak mau, suka atau tidak suka harus diikuti.
Khusus pada generasi muda, diiingatkan agar menggunakan internet untuk
kegiatan-kegiatan positif. Dicontohkannya, ketika ada event-event yang
melibatkan generasi muda dan menampilkan bakat yang dimiliki, internet bisa
dimanfaatkan.
Kegiatan-kegiatan positif ini, ujarnya, bisa diunggah ke
internet dengan menggunakan banyak media sosial. Jika sudah diunggah ke internet bisa ditonton
oleh banyak orang. Sekarang ini, banyak orang yang memiliki bakat-bakat unik
dan tidak semua orang bisa melakukannya. Beda halnya dengan zaman dahulu,
sebelum ada internet, sangat sulit untuk terkenal ke seluruh dunia.
Paling-paling hanya terkenal di RT/RW dan sulit langsung lompat ke dunia
internasional.
‘’Sementara sekarang ini, dengan adanya Internet , dalam
hitungan detik bisa dikenal dan diketahui di seluruh dunia. Tapi syaratnya,
adik-adik dan anak-anak muda giat berlatih. Terus berlatih, bakatnya diasah,
supaya memiliki kemampuan yang bisa diakui dunia,’’ ujarnya. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment