Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi bersilaturahmi dengan tokoh agama di Ponpes Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah, Kamis (19/10/2017) malam |
Selain Presiden Joko Widodo, Presiden Indonesia pertama Ir. Soekarno, Presiden Indonesia ke empat KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden Indonesia ke lima Megawati Soekarnoputri juga pernah ke ponpes tertua di NTB ini.
Di hadapan ribuan santri dan masyarakat Desa Bagu yang hadir, Presiden Jokowi memaparkan Indonesia adalah merupakan Negara yang besar dengan 17.000 pulau-pulaunya yang indah, mulai dari Sabang sampai Merauke, terdiri dari 714 suku dan 1100 lebih bahasa daerah dan juga sangat kaya akan sumberdaya alam yang melimpah. Oleh karena itu, orang nomor satu di Indonesia ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk itu jaga kerukunan dan persaudaraan untuk menciptakan Indonesia yang damai dan sejahtera.
Presiden Joko Widodo disambut antusias santri di Ponpes Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah |
“Mari kita jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini, Negara yang sangat besar dan kaya raya, yang tidak dimiliki oleh Negara manapun di seluruh dunia, tentunya dengan terus menjaga dan membangun persaudaraan antar sesama yang beragam di Indonesia ini,” ajaknya.
Sebagai Kepala Negara di NKRI ini, Jokowi menyadari bahwa merawat keberagaman yang ada di Indonesia ini tidaklah mudah. Banyak Negara-negara di dunia kagum terhadap Indonesia yang mampu merawat persatuan dengan baik di tengah keberagaman yang begitu kompleks. “Banyak Negara di dunia yang selalu bertanya kepada saya bagaimana merawat keberagaman di Indonesia yang begitu banyak. Selain itu mereka juga selalu mengingatkan saya agar selalu hati-hati agar selalu hati-hati merawat keberagaman agar tidak terjadi gesekan yang akan menimbulkan perpecahan,” ujar presiden.
Oleh karena itu presiden menekankan akan pentingnya semua pihak untuk berperan dalam menciptakan kedamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memelihara dan menjaga kerukunan agar Negara ini tetap bersatu. “Saya mengajak dan menekankan agar persaudaraan betul-betul terus kita jaga dan pelihara agar Negara NKRI ini tetap bersatu,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Wilayah NU Provinsi NTB Drs. TGH. L. Ahmad Taqiudin Mansyur dalam sambutan selamat datangnya mengatakan rasa bangga dan syukurnya atas kedatangan Presiden RI di Ponpes Qamarul Huda Bagu. Di hadapan Presiden Taqiudin mengungkapkan bahwa rasa syukur itu bukan hanya dirasakan dirinya saja, namun juga ribuan santri dan masyarakat Desa Bagu khususnya yang menunggu kedatangan Presiden Jokowi dengan penuh kesabaran.
“Kami berharap kedatangan Bapak Presiden RI Joko Widodo bukan hanya kali ini saja di NTB dan Ponpes Qamarul Huda Bagu ini. Namun juga semoga dapat terulang kembali pada acara Muktamar Nasional Nahdatul Ulama (NU) pada bulan November yang akan datang Presiden dapat hadir untuk membukanya”, harapnya. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment