Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani |
BANK Indonesia berkoordinasi dengan Pemprov NTB ingin
memanfaatkan sebesar –besarnya pelaksanaan pertemuan tahunan Bank Dunia – IMF
yang berlangsung di Bali pada pekan kedua bulan Oktober 2018 ini.
Inisiatifnya, mendatangkan sejumlah anggota peserta
pertemuan tahunan bank dunia – IMF untuk mengeksplore potensi alam, serta
investasi di Bumi Gora. Salah satunya yang paling ikonik, Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Mandalika.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris
Sarwani menyebut ada sekitar 150
delegasi dari negara-negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam), serta
para jurnalis internasional akan diboyong mengunjungi Kuta di Lombok Tengah. Agenda ini menjadi rangkaian kegiatan penutup pertemuan tahunan Bank Dunia IMF yang
dipusatkan di Nusa Dua Bali.
Seperti diketahui, setidaknya ada sekitar 27 ribu peserta
hadir pada event internasional ini. Pertemuan tahunan akan mempertemukan para
anggota bank sentral, menteri keuangan dan pembangunan, eksekutif sektor
swasta, lembaga masyarakat sipil, media serta akademisi untuk membahas
masalah-masalah global. Termasuk prospek ekonomi dunia, stabilitas keuangan
global, pengentasan kemiskinan, pekerjaan dan pertumbuhan, pembangunan ekonomi,
efektivitas bantuan serta perubahan iklim.
Bank Indonesia bersama stakeholders telah merancang kegiatan
yang dapat menarik minat para peserta pertemuan tahunan World Bank-IMF untuk
berkunjung ke Lombok. Achris menambahkan, kapasitas tamu yang dapat difasilitasi
maksimal sebanyak 150 orang. Nantinya tamu-tamu ini akan disiapkan kapal
penyeberangan cepat untuk transportasinya dari Teluk Benoa Bali, menuju
Senggigi, Lombok Barat. “Past boat-nya
kita carter. Maskimal kapasitasnya
150 orang supaya nyaman. Dengan penyeberangan 2,5 jam, itu program kita,”
ujarnya.
Para tamu ini diagendakan melaksanakan tour di Lombok untuk
mengeksplorasi potensi alam dan budaya yang ada. Dan akan diinapkan di salah
satu hotel di sekitar KEK Mandalika. Bank Indonesia dalam hal ini bekerjasama
dengan ITDC (Indonesian Tourism
Development Corporation) selaku pengelola KEK Mandalika.
‘’Setelah mereka datang ke sini, kita harap potensi lokal
kita dapat terjual. Terutama para jurnalis internasional kita harapkan mereka
yang akan menjadi corong potensi yang
kita miliki ini ke dunia internasional. Tujuan kita itu,’’ jelas Achris.
Ada beragam atraksi akan dipertontonkan. Misalnya parade
peresean yang akan menampilkan para petarung-petarung Lombok. Atraksi ini akan
dikonsep dengan latar belakang pantai. Ibaratnya, tamu akan disajikan
pertarungan gladiator dengan latar pantai KEK Mandalika.
“Kita akan buatkan tempat duduknya menghadap pantai. Jadi
mereka akan experience dengan
pertunjukan dan alam. Itulah nilai jual yang akan mereka sampaikan nantinya,”
demikian Achris.
Selanjutnya, para tamu undangan ini akan mengikutu seminar
halal tourism yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia bersama IDB (Islam
Development Bank).
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Wahyu Ari Wibowo |
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB,
Wahyu Ari Wibowo menambahkan, bisa jadi jumlah peserta yang datang ke Lombok
akan lebih banyak. Bila melihat antisiasnya. Kunjungan para delegasi dan
jurnalis internasional ini difokuskan ke KEK Mandalika, mengingat Mandalika
mulai menjadi ikon Lombok, NTB.
Tujuan utamanya bukan saja KEK Mandalika. Jauh lebih besar
lagi yang diharapkan, KEK Mandalika menjadi pesan bahwa Lombok cukup aman,
kondusif. Dan diharapkan menjadi citra positif mendorong investasi di NTB. ‘’Kita
tujuannya mendorong dari KEK Mandalika. Harapannya akan nyebar ke lain-lainnya.
Jadi untuk tahap ini memang dipilih KEK Mandalika, karena kawasan ini relatif
tidak terpengaruh gempa. Kalau persepsinya orang Mandalika baik-baik, maka
itulah poin yang didapatkan,” ujarnya.
KEK Mandalika ini memberi harapan besar kontribusinya
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah ke depannya. Tergantung ketepatan dan
realisasi investasi yang sudah ditanamkan. Semakin cepat realisasi
investasinya, semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Mandalika adalan titik awal, tujuannya adalah mengembangkan
ekonomi lokal melalui desa wisata. Sehingga manfaat dari ekonomi akan menetes,
tidak hanya kepada pemilik modal atau terbatas kepada investor.
Tetapi warga benar-benar menikmati. Itulah yang akan
dipersiapkan. Bergeraknya pariwisata dari KEK Mandalika akan bisa dikawinkan
dengan sektor-sektor lain. Misalnya pertanian, komoditas pangan wisatawan akan
dipenuhi sendiri di tingkat lokal.
Lalu dari kegiatan hulu pertanian, Wahyu Ari mengatakan,
umumnya turis menyukai kegiatan-kegiatan pertanian, dari pengolahan lahan,
apalagi jika pengolahan lahan menggunakan sapi bajak, atau kerbau. Itu
pengalaman yang menarik bagi wisatawan. Keterkaitan semacam itu dapat dikemas
dan dijual sehubungan dengan bergeraknya KEK Mandalika,
“Ibaratnya KEK Mandalika ini adalah pembongkar, atau
pendobrak untuk masuk lebih luas ke sektor-sektor lainnya. Untuk pencapaian
yang lebih inlusif ke masyarakat. ini yang harus kita sama-sama dorong,”
demikian Wahyu.
Beberapa hotel dan investasi lainnya sedang proses
pembangunan dan telah masuk. Harapannya.
dalam 3 tahun ke depan KEK Mandalika telah lengkap. Sehingga bisa menjadi engine of growth NTB yang baru
komplementer dengan penguatan ekonomi mikro melalui local economic development seperti desa wisata, UMKM, industri kreatif
dan lainnya.
Perubahan mindset
dan attitude bahwa industri
pariwisata yang diiringi dengan service
excellent seperti Bali menjadi PR penting untuk mengakselerasi ekonomi NTB,
kata Wahyu.(Bulkaini/Ekbis NTB)
0 komentar:
Post a Comment