Be Your Inspiration

Tuesday, 5 December 2017

Wagub H. Muh. Amin Akui Erupsi Gunung Agung Pengaruhi Pariwisata NTB

Penumpang memilih tidur di LIA sambil menunggu kepastian pemberangkatan akhir November 2017

WAKIL Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH., MSi., mengakui dampak erupsi Gunung Agung bagi dunia pariwisata di Bali dan NTB cukup besar. Bahkan, wagub menyebut dampak erupsi atau meletusnya Gunung Agung, terutama bagi pelaku pariwisata di Bali mencapai Rp 70 miliar sehari.  Industri pariwisata yang selama ini mengandalkan pemasukan dari geliat pariwisata untuk sementara kehilangan pendapatan, karena dampak dari bencana alam ini,

‘’Rp 70 miliar sehari di Bali. Kalau di NTB kita belum menghitungnya. Tapi yang jelas di Bali itu besar,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi usai menghadiri Grand Launching Gebyar HUT ke 59 NTB di Panggung Inspiratif Expo depan Kantor Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Minggu (3/12/2017).

Wagub menyebut dampak yang dirasakan dari pembatalan sejumlah penerbangan luar negeri dan ditutupnya Bandara Ngurai Rai akibat meletusnya Gunung Agung sangat besar. Di mana, sejumlah event yang siap digelar kemungkinan besar tidak bisa terlaksana, karena wisatawan domestik dan mancanegara terkendala kedatangannya.  

‘’Jangan dikira, Bali tidak bisa terima, otomatis di kita akan memperoleh berkahnya. Tidak. Close - open (buka tutup) bandara itu merugikan,’’ tegasnya.

Melihat kondisi ini, wagub khawatir target kunjungan wisatawan ke NTB sebanyak 3,5 juta tidak akan tercapai. Namun, wagub berharap Gunung Agung segera normal dan operasional bandara, baik di NTB dan Bali kembali seperti semula.
Wagub NTB H. Muh. Amin

Selain itu, ujarnya, keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun penjual suvenir merasakan dampak dari meletusnya Gunung Agung. Di mana,produk-produk yang dimiliki dikhawatirkan tidak laku terjual, karena wisatawan mancanegara yang selama ini menjadi konsumen minim yang berkunjung ke NTB.

Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan SKPD teknis segera melakukan antisipasi terhadap dampak meletusnya Gunung Agung di berbagai bidang dan sektor. Menurutnya, koordinasi ini penting dilakukan, karena meletusnya Gunung Agung ini telah menimbulkan kerugian bagi pelaku pariwisata, memperlambat distribusi logistik bahan pokok-pokok di berbagai daerah.

Selain itu, koordinasi dengan Pemprov NTB dan Bali menjadi sangat penting kaitannya dengan beberapa warga yang mengungsi ke wilayah NTB.  Bahkan, saat dirinya masih kecil atau ketika Gunung Agung meletus tahun 1963, wagub menyebut banyak pengungsi asal Bali yang datang ke Sumbawa dan kini menjadi penduduk tetap. Itu artinya, penanganan pengungsi sekitar 54 tahun lalu sudah cukup bagus. Untuk itu, penanganan pengungsi di tahun 2017 ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya.  (Marham)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive