Be Your Inspiration

Wednesday, 7 November 2018

Proyek Mercusuar Zul-Rohmi Itu Bernama STIP Banyumulek

STIP Banyumulek yang akan dikembangkan menjadi pusat pengembangan sains, teknologi dan industri. Beberapa fasilitas sudah terbangun di STIP Banyumulek yang terletak di by pass BIL II Lombok Barat
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mengaku pusing juga dengan menurunnya  target pendapatan dalam RAPBD 2019, mencapai Rp102 miliar dibandingkan APBD 2018. TAPD terpaksa akan mengorbankan program-program rutin Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggarannya akan diarahkan untuk program-program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc - Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd (Zul - Rohmi).


Sekda NTB yang juga Ketua TAPD, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.sc, Ph.D., pihaknya akan menyisir belanja-belanja rutin OPD. Seperti perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK) dan lainnya. ‘’Tentu banyak program yang tidak boleh tidak kita anggarkan. Sedang kita evaluasi dengan kawan-kawan di Bappeda,’’ kata Sekda dikonfirmasi di Mataram, Selasa (6/11/2018).

Dalam KUA-PPAS  2019. Dari sisi pendapatan, RAPBD NTB 2019 terjadi penurunan.  Pada APBD 2018, jumlah pendapatan Rp5,346 triliun. Sedangkan dalam RAPBD 2019, pendapatan ditargetkan  Rp5,243 triliun. Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami penurunan. Pada APBD 2018, PAD  NTB ditargetkan sebesar Rp 1,767 triliun, sedangkan  tahun 2019, PAD ditargetkan Rp1,682 triliun. Berkurang sebesar Rp85 miliar.


Dana perimbangan pada 2018 sebesar  Rp3,317 triliun. Sedangkan pada 2019 Rp3,475 triliun. Naik Rp157 miliar. Lain-lain pendapatan daerah  yang sah Rp260 miliar pada 2018. Dalam RAPBD 2019 sebesar Rp86 miliar, berkurang Rp174 miliar. Selanjutnya, belanja tidak langsung RAPB 2019 diproyeksi mengalami peningkatan. Pada APBD 2018, belanja tidak langsung sebesar  Rp 3,015 triliun. Sedangkan belanja tidak langsung dalam  RAPBD 2019 Rp3,092  miliar. Bertambah Rp77 miliar.

Sementara, belanja langsung APBD 2018 Rp2,763 triliun, sedangkan RAPBD 2019 Rp2,151 triliun. Berkurang sekitar  Rp611 miliar lebih. Kemudian pembiayaan daerah pada APBD  2018 sebesar Rp 432 miliar lebih. Dalam RAPBD 2019 hanya Rp 20 miliar. Selisihnya dibandingkan APBD 2018 sebesar  Rp412 miliar lebih. ‘’Memang pendapatan kita yang berkurang dari tahun lalu. Pertama, dulu kita dapat dari DMB, sekarang sudah tak ada. Terus ada pajak dari dana perimbangan, dulu ada sekarang ndak ada. Itu sekitar Rp100 miliar lebih itu (berkurang),’’ jelasnya.


Sekda menjelaskan, prioritas RAPBD 2019 adalah penanganan bencana dan mewujudkan visi misi gubernur dan wakil gubernur. ‘’Prioritasnya ke sana juga (pro gram gubernur baru). Kita harapkan tentu dengan keterbatasan anggaran, itu tetap menjadi prioritas. Sehingga yang kita korbankan program-program rutin di OPD,’’ jelasnya.

Dikatakan, anggaran perjalanan dinas, ATK dan lain-lainnya yang bersifat rutin  akan dilakukan rasionalisasi atau penghematan. Sekarang, TAPD sedang mengecek atau menyisir belanja-belanja rutin OPD yang dapat dilakukan penghematan. Mengenai program mencusuar pembangunan Science, Technology, Industrial Park (STIP) Banyumulek Lombok Barat, mantan Kepala Bappeda NTB ini mengatakan itu menjadi salah satu program prioritas yang akan dianggarkan dalam RAPBD 2019. Namun, alokasi anggaran untuk pembangunan STIP Banyumulek tak akan dilakukan sekaligus melihat keterbatasan fiskal daerah.


‘’STIP bertahap. Tentu ndak mungkin sekaligus kita anggarkan satu tahun. Tahun ini mungkin Rp30-40 miliar untuk memulai saja dulu,’’ katanya.

Dari desain yang sudah dibuat, kebutuhan anggaran pembangunan STIP Banyumulek sekitar Rp300 miliar. Menurut Sekda, Pemda akan mengalokasikan dana untuk tahap awal untuk memancing anggaran pusat. ‘’Apakah dari LIPI, Kemenristekdikti. Itu kita harapkan. Sehingga dari Rp300 miliar itu mungkin porsi NTB, daerah Rp50-60 miliar. Selebihnya kita harapkan dari pusat," tandasnya. (Muhammad Nasir/Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive