Be Your Inspiration

Monday, 17 December 2018

Alfamart Klaim Lakukan Pembinaan pada Warung Sekitar


Corporate Communication Alfamart Ame Dwi Pramesti 

SALAH satu ritel modern berjaringan yang banyak mendirikan gerai di desa-desa adalah Alfamart. Pertambahan gerai milik perusahaan ini cukup banyak terlihat beberapa tahun terakhir. Jajaran manajemen Alfamart mengklaim, mereka ingin tetap tumbuh dan berkembang bersama pedagang tradisional yang mereka bina.

Corporate Communication Alfamart Ame Dwi Pramesti kepada Ekbis NTB mengatakan, mereka memiliki program Outlet Binaan Alfamart (OBA) serta program Pelatihan Manajemen Ritel Modern yang menyasar para pedagang tradisional binaan Alfamart di wilayah sekitar.

Menurutnya, setiap toko memiliki warung binaan yang dijadikan member SSP.  Warung binaan ini jika berbelanja menggunakan kartu tersebut mereka akan mendapat diskon khusus. “ Pesan, tinggal antar tanpa harus datang ke toko,” kata Ame. Sampai saat ini jumlah OBA yang ada di NTB sebanyak 2.500 warung yang tersebar di sejumlah kabupaten kota.


Pedagang binaan tersebut juga mendapatkan konsultasi gratis terkait display barang, rak di toko, pemilihan item barang sesuai tren belanja masyarakat, hingga manajemen cash flow. “Tak hanya itu, secara berkala mereka kami undang di pelatihan manajemen ritel modern untuk update pengetahuan tentang manajemen ritel modern,” tambahnya lagi.

Ia mengatakan, sejumlah toko Alfamart di wilayah kabupaten juga sudah melakukan kerja sama dengan UKM lokal untuk menjual produk UKM. Produk yang masuk ke toko Alfamart bersifat gratis dengan catatan bahwa produk yang dipasok tersebut merupakan rekomendasi dari Disperindag setempat.

Namun persentase produk yang masuk ke rak gerai Alfamart tidak disebutkan dengan alasan masing-masing kabupaten memiliki jumlah produk yang berbeda-beda. Kebijakan ini juga memiliki kendala berupa suplai barang dari UMKM ke Alfamart yang tidak kontinyu.

Apakah ke depannya, Alfamart akan menambah jumlah gerainya di daerah-daerah yang belum tersentuh ritel modern? Menurut Ame, kebijakan mendirikan ritel modern sangat tergantung dari regulasi pemerintah kabupaten/kota. Misalnya di wilayah Kabupaten Lombok Utara dan Dompu belum ada gerai Alfamart, karena di dua kabupaten tersebut belum memiliki regulasi yang membolehkan pendirian ritel modern berjaringan.  “ Di sana belum ada regulasinya. Kalau sudah ada kepastian payung hukum, kita akan jalan,” katanya.(Faris/Ekbis NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive