Ketua BPPD NTB H. Fauzan Zakaria |
Ketua Badan
Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, H. Fauzan Zakaria menyayangkan DPRD NTB
mencoret dana hibah bagi BPPD NTB di APBD 2019. Meski BPPD NTB bisa menggali
dana dari non pemerintah untuk melakukan promosi, Fauzan mengakui dana hibah
APBD merupakan amunisi utama melakukan berbagai kegiatan. Apalagi alasan DPRD
NTB mencoret dana hibah BPPD dianggapnya belum jelas.
Ketika
ditanya alasan pencoretan anggaran karena ada alasan konflik internal seperti
dituding pihak DPRD NTB, Fauzan Zakaria membantahnya. Menurutnya, hampir semua
organisasi atau lembaga selalu ada dinamika internal. Dalam hal ini, dinamika
internal yang terjadi di BPPD adalah hal yang biasa terjadi di instansi lain.
Baginya, dinamika internal di BPPD NTB sudah selesai dan sudah tidak ada
masalah.
‘’Jadi
publik bisa menilai seperti apa yang terjadi. Jadi jangan salah mendiagnosis.
Ibarat dokter, kalau salah mendiagnosis akan salah memberikan resep. Dan kalau
salah memberikan resep akan salah memberikan obat dan pasiennya bisa
berbahaya,’’ ujarnya pada Suara NTB,
Jumat (30/11).
Menurutnya,
setiap permasalahan ada cara menyelesaikannya yang tepat. Baginya, persoalan
internal di BPPD tidak tepat cara penyelesaiannya dengan mengakhiri dana hibah
di APBD. Sementara sekarang ini, ujarnya, dinamika atau persoalan internal BPPD
sudah tidak ada. ‘’Kalau hari ini ada dinamika, besok tidak ada. Besok ada
dinamika, besoknya lagi tidak ada. Jadi itu dinamika kami dalam bekerja dan
tupoksi kami dan sangat wajar. Jadi tidak tepat dan substantif, bila peniadaan
anggaran di APBD hanya karena dinamika internal,’’ tambahnya.
Sementara
terkait salah satu alasan pencoretan dana hibah BPPD, karena dirinya masih
menjadi calon anggota legislatif, Fauzan Zakaria tidak mau berkomentar. Dalam
hal ini, dirinya sudah membuat pernyataan terbuka tidak akan berkampanye dalam
bentuk apapun.
Untuk itu,
pihaknya segera bertemu dengan DPRD NTB untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi.
Apalagi kami sekarang ini pihaknya sedang mempercepat berbagai program untuk
mempromosikan pariwisata. Terlebih sekarang ini, pariwisata menjadi salah satu
sektor yang banyak menciptakan lapangan
pekerjaan di daerah ini. Untuk itu, jika anggaran promosinya dihapuskan, sangat
berpengaruh pada kemajuan pariwisata.
Meski
demikian, ungkapnya, jika dana hibah BPPD NTB di APBD 2019 tetap dicoret tidak
akan membuat mati BPPD. BPPD pasti akan mendapat dukungan dan simpati dari publik.
Dalam hal ini, BPPD tetap akan melakukan promosi dengan sumberdaya yang ada
dengan menggalang dana dari swasta. Namun, pihaknya mengharapkan anggaran
pemerintah untuk promosi tetap ada, karena pariwisata merupakan program
unggulan pemerintah. Jadi kewajiban daerah untuk memberikan dana promosi, bukan
berarti menutup anggaran untuk sumber yang lain. ‘’Kami tidak akan patah
semangat melakukan tupoksi kami. Apapun yang terjadi, kami tetap melaksanakan
program BPPD NTB sesuai dengan potensi yang ada,’’ ujarnya optimis. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment