Minister-Counsellor untuk Program Development
Cooperation (DFAT) Australia Jean-Bernard Carrasco |
Pemerintah Australia akan mempertimbangkan usulan Pemprov NTB yang
menginginkan adanya perubahan skema pembiayaan program peningkatan pemeliharaan
jalan provinsi atau Provincial Road
Improvement and Maintenance (PRIM) bantuan lembaga inisiatif infrastruktur
Australia untuk Indonesia (IndII) fase II. Program PRIM fase II 2015-2017
diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 400 miliar.
Dalam program PRIM fase pertama, mekanisme pembiayaannya pemprov membiayai
60 persen dan Australia sebesar 40
persen. Saat ini, Pemprov NTB ingin
merubah pola itu menjadi 60 persen dana dari Australia dan 40 persen dari
daerah. Atas permintaan itu, pemerintah Australia mengatakan masih
mempertimbangkannya.
“Bapak Gubernur dan saya sudah diskusi masalah perubahan itu dan saya akan
kembali ke Jakarta dan diskusi dengan staf saya,” kata Minister-Counsellor untuk Program Development Cooperation (DFAT) Australia Jean-Bernard Carrasco dikonfirmasi usai bertemu Gubernur NTB, Dr.
TGH. M. Zainul Majdi di Mataram, Selasa (31/3/2015).
Ia mengatakan, banyak sekali program-program kerjasama Pemerintah Australia yang ada di NTB. Diungkapkan, dengan
kondisi dana yang ada cukup terbatas sementara program-program kemitraan Pemerintah Australia di NTB cukup banyak maka ia akan berkomunikasi lebih lanjut
mengenai hal tersebut.
Jean Bernard Carrasco mengatakan, soal permintaan perubahan skema
pembiayaan program PRIM itu memang dibicarakan antara dirinya dengan Gubernur.
Namun, permintaan itu terlebih dahulu akan didiskusikan dengan jajarannya di Jakarta. Mengingat program bantuan Pemerintah Australia di daerah NTB cukup banyak. Seperti
bantuan pendidikan serta kesehatan dan lainnya. Sementara anggaran yang dimiliki pemerintah Australia untuk itu
terbatas.
Selain membantu mempercepat peningkatan jalan provinsi, Pemerintah Australia
juga akan memberikan dana hibah untuk penyediaan air bersih. Untuk penyediaan
air bersih ini, pihaknya akan bekerjasama dengan PDAM menyediakan air bersih
bagi masyarakat miskin. ‘’Polanya adalah ketika prasarananya telah siap dan
tersambung ke rumah-rumah, baru dana hibah itu akan disalurkan,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda NTB, Ir. IGB.
Sugiharta, MT mengatakan untuk program PRIM IndII fase pertama, total
anggarannya sebesar Rp 259 miliar. Dimana, 40 persen dibantu Pemerintah Australia dan 60 persen oleh pemerintah daerah.
“Untuk membangun atau merehabilitasi jalan-jalan provinsi di NTB,”ujarnya.
Dikatakan, untuk program PRIM IndII fase pertama akan berakhir pada Juni
2015 ini. Selanjutnya, akan berlanjut untuk program PRIM IndII fase kedua yang
akan dimulai akhir tahun ini sampai tahun 2017 mendatang. Alokasi anggaran yang
dibutuhkan diperkirakan sekitar Rp 400 miliar.
Untuk program PRIM fase pertama, dari total yang dianggarkan sebesar Rp 259
miliar, maka sekitar 40 persen atau Rp 105 miliar lebih akan masuk ke kas
daerah dari Pemerintah Australia. Pada tahun 2014 lalu, telah masuk
sekitar Rp 5,6 miliar. Sisanya sekitar Rp 100 miliar masuk ke kas daerah pada
bulan Maret-April.
‘’Untuk fase kedua penanganan jalan provinsi ini yang tadinya 40 persen dibantu Australia, kita harapkan bisa 60 persen dibantu Australia. Sehingga alokasi kita hanya 40 persen. Mudah-mudahan bisa dibantu 60 persen. Dalam waktu dekat Duta Besar Australia akan datang menghadap Pak Gubernur untuk renegosiasi lagi,’’ jelasnya. (Muhammad Nasir)
0 komentar:
Post a Comment