Be Your Inspiration

Sunday 12 October 2014

Disbudpar NTB Kembangkan Tari Rudat di Lombok


 
Salah satu grup Tari Rudat Sasak saat menampilkan atraksinya 
di Taman Udayana, Minggu (12/10/2014)


Upaya menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara agar berkunjung ke NTB terus dilakukan. Salah satu magnet yang diciptakan yakni dengan mengembangkan situs – situs kebudayaan dan tradisi yang ada. Diantaranya Tari Rudat Sasak yang ada di Pulau Lombok. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Drs. Muhammad Nasir,
saat memberi sambutan dalam Festival Rudat Minggu (12/10/2014) mengatakan pihaknya akan terus melakukan pelestarian terhadap situs kebudayaan dan tradisi yang ada.

Sebab menurutnya, kebudayaan dan tradisi yang ada di NTB memiliki daya tarik untuk memikat kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Sementara itu, mantan Kepala Taman Budaya NTB yang juga Budayawan NTB Mustakim Biawan mengatakan dalam pelestarian dan pengembangan yang dilakukan pemerintah harus betul – betul serius. Dalam pengembangannya, jangan sampai situs kebudayaan dan tradisi yang ada, mengalami kehilangan roh yang sesungguhnya. Sehingga dengan demikian masyarakat tidak lagi memandang serta memiliki ketertarikan terhadap situs tersebut.

Saat menyaksikan pementasan yang dilakukan oleh  beberapa Grup Rudat dari Pulau Lombok di Kawasan Taman Bumi Gora Jalan Udayana tersebut, dirinya memberi apresiasi lebih terhadap penampilan situs tradisi tersebut. Ia berharap, penampilan dari beberapa kelompok tersebut tidak hanya sampai di situ melainkan dilakukan secara terus menerus sehingga situs itu tidak mengalami kepunahan.

Secara terpisah, Budayawan Sasak yakni Mamiq Jagad yang dimintai pendapatnya terkait tari rudat itu menyampaikan  pementasan itu tidak hanya sebatas atraksi kosong yang hanya bertujuan menjadi penghibur serta pelepas kepenatan masyarakat. Melainkan menurutnya, Rudat adalah sebuah warisan tradisi yang penuh dengan nilai – nilai kearifan. Terlebih Tari Rudat adalah tari berbasis Islami yang terisi degan gerakan dan dihiasi shalawat Nabi serta doa untuk menolak bencana (bala’). (Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive