Be Your Inspiration

Wednesday 15 October 2014

Erica Majdi: Perempuan NTB Harus Bebas Kanker Rahim




 Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Majdi (tengah) 
saat menjadi pembicara pada sosialiasi 
Program Deteksi Dini Kanker Serviks yang 
digelar di Pendopo Gubernur NTB, 
Rabu (15/10/2014).
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi, mengharapkan semua pihak, khususnya kaum wanita melakukan deteksi dini terhadap keberadaan penyakit kanker serviks. Termasuk pandai-pandai mengkomunikasikan dan menyebarluaskan informasi yang mereka dapat terkait deteksi dini kanker serviks, kepada anggota keluarga dan masyarakat sekitar.
“Saya harap semua yang hadir di sini bisa pandai-pandai mengkomunikasikan kepada anggota keluarga, masyarakat dan organisasi masing-masing, bahwa dengan prosedural yang sama sekali tidak menyakitkan, dalam waktu yang singkat, tenaga medis yang kompeten dan tanpa dipungut biaya, maka tidak alasan bagi perempuan di NTB untuk tidak deteksi dini kanker serviks, untuk tidak memeriksakan dirinya, untuk tidak mendeteksi apakah di rahimnya ada bibit kanker atau tidak, dan untuk tidak segera mendapatkan penanganan-penanganan yang diperlukan,” ujarnya pada sosialisasi Program Deteksi Dini Kanker Serviks yang digelar di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (15/10/2014).

Istri Gubernur NTB ini, menjejaskan, deteksi dini kanker serviks merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya, kanker serviks adalah momok yang menakutkan bagi kaum perempuan dan merupakan pembunuh nomor 1 kaum perempuan yang terjadi bukan cuma di Indonesia, melainkan juga di negara lainnya.

“Di Indonesia, setiap 30 menit ada 1 perempuan meninggal akibat kanker serviks, maka dalam ukuran dunia, setiap 2 menit 1 perempuan meninggal dunia, karena kanker serviks. Hal Ini menjadi suatu kedukaan yang besar untuk kita, karena sebenarnya penyakit ini dapat disembuhkan jika saja terdeksi dari awal,” ungkapnya..

Erica mengharapkan agar momen sosialisasi ini dapat digunakan sebagai langkah lebih maju dalam penanggulangan kanker serviks di NTB dengan langsung mempersiapkan dan merencanakan pengorganisasian di masing-masing organisasi mengenai rencana penyelenggaraan deteksi dini kanker serviks.

Sementara itu, Prof. Alex Peters yang ikut hadir memberikan sambutan pada sosialisasi itu, menyampaikan sedikit pemaparan mengenai kanker serviks. Dijelaskan olehnya, kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun untuk merubah sel normal menjadi sel kanker.

Peters menjelaskan, Female Cancer Programme (FCP), bekerjasama dengan organisasi dan seluruh departemen untuk meyakinkan segala tindakan atau pemeriksaan bahkan terapi yang dilakukan untuk memberantas kanker serviks, tidak akan berpengaruh pada menstruasi, kehamilan dan kehidupan seksual wanita.

Deteksi dini kanker serviks melalui Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan pemberian asam asetat. Setelah dilihat posisinya, leher rahim dipulas dengan asam asetat 3-5%, selama 1 menit. Pemberian ini tidak menyakitkan dan hasilnya langsung saat itu juga dapat disimpulkan Normal (Negatif), ataupun Positif (ada lesi pra-kanker). Jika melalui IVA dinyatakan positif mengidap virus HPV, selanjutnya akan dilakukan tindakan Cryotherapy, dengan tingkat kesembuhan yang dapat mencapai 100%, sehingga akan terhindar dari resiko kanker serviks yang sangat mematikan.(*)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive