Be Your Inspiration

Monday 6 October 2014

Negosiasi Gagal, Jetstar Pastikan Tutup Rute BIL-Perth



Pemprov NTB dipimpin Wakil Gubernur H. Muh. Amin, SH, MSi,
mengadakan pertemuan dengan Manajemen Jetstar, Senin (6/10/2014)

Maskapai penerbangan asal Australia, Jetstar Airways resmi menutup rute penerbangan langsung Perth, Australia – Bandara Internasional Lombok (BIL) pada 16 Oktober mendatang. Kepastian penutupan rute ini diperoleh setelah upaya negosiasi atau pembicaraan lanjutan gagal menemukan kata sepakat antara Pemprov NTB dengan perwakilan manajemen Jetstar, Senin (6/10) sore di ruang kerja Wakil Gubernur, H. Muh. Amin, SH, M.Si.


Dalam pertemuan yang dipimpin Wakil Gubernur NTB itu, Representative Jetstar Airways Bali, Mr. Scout Downers meminta Pemprov NTB untuk menutupi kerugian yang mereka klaim sebesar Rp 40 miliar selama 11 bulan melayani rute Perth-Lombok.

‘’Dengan kesulitan domestik mereka, tanggal 16 Oktober 2014, rute Perth-Lombok akan off,’’ kata Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H. L. Gita Aryadi, M.Si usai pertemuan di ruang tunggu Wakil Gubernur NTB.
 
Salah satu pesawat Jetstar
Dijelaskan, dalam pertemuan itu Jetstar mengklaim mengalami kerugian sebesar Rp 40 miliar selama melayani rute  Perth-Lombok sejak 24 September tahun lalu hingga saat ini. Sehingga, mereka meminta supaya Pemprov NTB bisa menutupi kerugian tersebut agar tetap beroperasi. Namun permintaan itu ditolak Pemprov NTB karena nilainya cukup besar.

Meskipun Jetstar berhenti melayani rute Perth-BIL, lanjut Gita, namun sudah ada tiga maskapai yang siap menggantikan. Tiga maskapai itu adalah Garuda Indonesia Airlines, Air Asia dan Virgin Air. Bahkan untuk Air Asia, katanya, sudah melirik penerbnagan langsung ke Australia itu sejak lama.

Dikatakan, tim dari pemprov, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB serta  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekraf) akan berkoordinasi dalam waktu dekat untuk melakukan pembicaraan dengan maskapai-maskapai tersebut. Diakuinya, dengan ditutupnya rute penerbangan langsung ini maka jumlah angka kunjungan wisatawan mancanegara dari Australia pasti akan anjlok.

Padahal untuk tetap mempertahankan penerbangan rute Perth-Lombok itu, pemprov sudah menawarkan sejumlah kemudahan. Diantaranya, memberikan marketing fund atau dana promosi untuk memperluas akses pasar. Kemudian memberikan diskon kepada penumpang Jetstar pada hotel-hotel yang ada di Lombok. Serta memberikan landing fee atau biaya landing pesawat di BIL hingga 50 persen.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M. STr mengatakan, terkait dengan load factor Jetstar selama melayani rute Perth-Lombok rata-rata sebesar 66,71 persen. Bahkan pada hari-hari tertentu, load factor-nya antara 75-85 persen. Sehingga, dari sisi load factor sebenarnya tak jadi masalah. Artinya, jumlah penumpang yang berangkat maupun datang menggunakan Jetstar seimbang. ‘’(Penutupan rute) ini kaitannya dengan masalah internal mereka. Karena induk perusahaannya, Qantas Airways Limited mengalami kerugian,’’ terangnya.

Agung menyebutkan total jumlah penumpang yang diangkut Jetstar sejak membuka rute Perth-Lombok pada 24 September 2013 – 11 September 2014 sebnayak  49.717 orang. Dengan rincian, kedatangan 25.366 orang  dan keberangkatan sebanyak  24.351 orang. Dengan load factor 66,71 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. Muhammad Nasir yang ditanya apakah dengan berhentinya penerbangan langsung Jetstar ke Lombok ini akan mengubah target angka kunjungan wisatawan ke NTB?  Nasir menegaskan, pihaknya tetap menargetkan  angka kunjungan wisatawan sebanyak 2 juta orang tahun 2015.

Dikatakan, pihaknya akan terus menggenjot angka kunjungan wisatawan khususnya wisatawan domestik. Menurutnya, dengan berhenti operasi Jetstar melayani rute Perth-BIL ini, yang akan berpengaruh adalah target kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional.

Diakuinya, Australia merupakan pasar potensial bagi pariwisata NTB. Pasalnya, angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) saat ini didominasi turis asal Australia. Diakuinya, sejak pembukaan penerbangan langsung BIL-Perth Australia yang dilayani maskapai penerbangan Jetstar, angka kunjungan wisman terus meningkat. Turis asal Australia menempati posisi pertama kemudian disusul Singapura, Malaysia, Jepang dan Tiongkok. Untuk itu, segera akan dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak terutama  Kemenparekraf  untuk mempercepat terealisasinya penerbangan langsung yang menggantikan Jetstar.

Ramai-ramai ke Australia

Diberitakan Suara NTB sebelumnya, pejabat Pemprov NTB bersama anggota DPRD NTB dan pelaku pariwisata, ramai-ramai menemui manajemen Jetstar di Melbourne, Australia agar rute penerbangan langsung Perth-BIL tidak ditutup. Manajemen Jetstar sebelumnya telah menginformasikan akan menutup rute tersebut pada 18 Oktober  mendatang karena belum adanya kejelasan terkait dengan komitmen pemerintah daerah yang akan memberikan marketing fund  atau dana promosi pariwisata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. Muhammad Nasir yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan sebanyak lima orang pejabat yang berangkat berasal dari dua orang pejabat dari eksekutif, dua orang pejabat dari DPRD NTB dan satu orang pelaku pariwisata.

Kelima pejabat yang berangkat ke Melbourne Australia pada 17 Juni 2014 adalah Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Drs. H. Gita Aryadi, M.Si. Kemudian dua orang unsur pimpinan Komisi II DPRD NTB yang membidangi pariwisata yakni Mori Hanafi, SE, M.Comm dan Johan Rosihan, ST. Kemudian Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, I Gusti Lanang Patra.

Kedatangan mereka ke Australia ramai-ramai ternyata sia-sia alias rugi. Padahal perjalanan lima orang pejabat dari Pemprov NTB ke Australia untuk menemui manajemen Jetstar Airways menghabiskan anggaran yang tidak kecil,  sekitar Rp 200 juta dari APBD NTB.  ‘’Dananya (biaya perjalanan) ke Australia itu dari APBD  sekitar Rp 200 juta untuk lima orang selama empat hari di sana,’’ terang Kadisbudpar NTB ketika dikonfirmasi Suara NTB Rabu 18 Juni 2014.

Maskapai penerbangan Jetstar Airways melayani rute Perth-Lombok  empat kali seminggu yakni Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu. Penerbangan perdana rute Perth-Lombok direalisasikan 24 September 2013  menggunakan pesawat Airbus A320 mengangkut 150 penumpang. Kini penerbangan itu akan berhenti mulai 16 Oktober ini. (Suara NTB)

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive