Wagub H. Muh. Amin,
Inspektur pada Inspektorat NTB Ibnu Salim, Kepala Satpol PP Lalu Dirjaharta.
|
WAKIL
Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH. M.Si,
mengingatkan semua pihak harus berada pada posisi problem solver atau pemecah masalah dari
setiap masalah yang dihadapi pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, sulit mewujudkan
pembangunan yang baik kalau semua pihak menjadi bagian dari masalah yang ada,
terutama masalah keamanan.
"Lakukan
pendekatan yang humanis kepada masyarakat. Saya yakin dengan pendekatan seperti
itu, segala permasalahan yang terjadi akan teratasi dengan baik, termasuk
gangguan-gangguan yang dapat membuat pembangunan terhambat," jelas wagub saat Bimbingan Teknis Pengamanan,
Penjagaan Objek Wisata dan Kemampuan Dasar Intelijen bagi Anggota Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) Se- NTB, di Hotel Puri Saron, Senggigi Kabupaten Lombok Barat, Kamis (14/7/2016). Kegiatan ini dihadiri Inspektur pada
Inspektorat NTB Ibnu Salim, SH, MSi, dan Kepala Satpol PP NTB Drs. Lalu
Dirjaharta, MSi.
Kegiatan
yang diinisiasi Satpol PP NTB ini melibatkan anggota Satpol PP kabupaten/kota se-NTB. Masing-masing
kabupaten/kota mengutus tiga anggotanya untuk mengikuti kegiatan ini.
Wagub
menyebut setiap
daerah memiliki potensi konflik dan masalah, apalagi tugas utama Satpol PP adalah menegakkan peraturan daerah serta
mendukung terciptanya kondusivitas daerah. Apalagi, Satpol PP bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Oleh karena itu, saya berharap
anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam melaksanakan
tugas yang diembannya, agar semakin mampu bertindak cepat, tegas dan humanis
serta senantiasa bisa bertindak sesuai koridor hukum agar terhindar dari
pelanggaran hukum dan lain-lain,” harapnya.
Sementara Kepala Satpol PP NTB Drs.
Lalu Dirjaharta, MSi, menjelaskan, kegiatan bimtek yang digelar ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Pol PP dalam
melakukan pengamanan. Termasuk,
menjaga kondusivitas dan tata
cara mendapatkan informasi yang berpotensi menimbulkan gangguan di kawasan
wisata.
“Ini juga dimaksudkan sebagai salah
satu upaya untuk mendukung program pemerintah daerah di bidang pariwisata, khususnya destinasi wisata
halal,” jelasnya.
Dari
dari
40 anggota Satpol PP yang mengikuti kegiatan ini diharapkan
mampu meningkatkan kapasitas dan keterampilan dalam menjalankan tugas, terutama
di lapangan. Karenanya, dia meminta peserta untuk serius mengikuti
kegiatan dan memanfaatkannya untuk bertukar gagasan dan pengalaman.
0 komentar:
Post a Comment