Be Your Inspiration

Wednesday, 20 July 2016

Kunjungan ke Sumbawa, Wapres Ingatkan Pemerintah Berkewajiban Tingkatkan Pendidikan

Wapres Jusuf Kalla saat memberikan kuliah umum di Universitas Samawa Sumbawa NTB

Wakil Presiden (Wapres) RI H. M. Jusuf Kalla memberikan kuliah umum dengan tema “Strategi Membangun Dunia Kewirausahaan”, di Universitas Samawa (Unsa), sebagai salah satu rangkaian kunjungan kerja Wapres di Provinsi NTB, Rabu (20/7/2016). Hadir pada kesempatan itu Menteri PU, Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Wakil Ketua DPR RI dan Ketua DPD RI Farouk Muhammad dan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi.
Menurutnya, pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan pendidikan, salah satunya melalui peningkatan jumlah alokasi anggaran. “Tidak banyak negara di dunia ini yang memiliki anggaran 20% untuk sektor pendidikan, ungkapnya. Tingginya anggaran untuk pendidikan Indonesia, sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar,’’ ujarnya.
Di hadapan seluruh undangan yang hadir, wapres menegaskan, tidak selamanya mutu pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), lebih baik dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS), justru sebaliknya, PTS harus siap berkompetisi dan bersaing secara positif dengan PTN. ”Jangan berkecil hati dengan status Perguruan Tinggi Swasta," tambahnya.
Praktisi pendidikan di Sumbawa saat menghadiri Kuliah Umum Wapres Jusuf Kalla di Unsa
Jusuf Kalla  juga  mengungkap, untuk mewujudkan hidup yang sejahtera dibutuhkan pendapatan, bisa dalam bentuk gaji atau pendapatan lain dari usaha. Kesempatan yang paling luas adalah mempekerjakan orang atau menjadi pengusaha. Wapres juga mengungkap, untuk menjadi pengusaha dibutuhkan semangat dan keberanian memulai. Dalam hal ini, dukungan yang dapat diberikan pemerintah bagi para pengusaha adalah melalui kredit usaha kecil.”Alhamdulillah, tahun 2016 ini  total anggaran untuk kredit usaha kecil sebesar Rp 120 triliun,” jelasnya.
Lebih lanjut, wapres mengungkap salah satu teori wirausaha, yakni mampu menambah nilai bagi pihak lain. Wapres mengingatkan, agar masyarakat mempergunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sesuatu menjadi hal yang bermanfaat atau mengandung nilai bagi orang banyak. Menjadi pengusaha juga banyak pahalanya, karena bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Namun demikian, Wapres meyakinkan, ketidakseimbangan jumlah lowongan pekerjaan dengan jumlah sarjana yang tidak hanya dialami oleh negara Indonesia, tetapi dialami juga oleh negara-negara maju di dunia. Untuk itu, ia mengajak para generasi muda untuk lebih kreatif menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.  (*)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive