Wagub NTB H. Muh Amin, Wakil Ketua MK Anwar Usman saat menghadiri Anti Radikalisme dan Terorisme di Kota Bima |
Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, menyampaikan pesan
perdamaian harus disampaikan kepada masyarakat sebagai salah satu langkah untuk
menangkal radikalisme dan terorime.
“Menurut pemahaman kami, radikalisme berawal dari
pemahaman agama yang dangkal, disertai dengan kondisi kehidupan sosial yang
tidak adil. Maka akan muncul tindakan-tindakan yang merugikan tatanan kehidupan
sosial yang ada. Maka pesan-pesan perdamaian harus terus digalakkan,” ungkap Wagub saat Deklarasi
Anti Radikalisme dan Terorisme di Lapangan Serasuba, Kota Bima, Selasa (19/7/2016).
Kegiatan yang diinisiasi Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB tersebut dihadiri Wakil
Ketua Mahkamah Konsitusi, Anwar Usman SH MH, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan
dan Deradikalisasi, Mayor Jend. Abdurrahman dan Tokoh Agama Pusat, Prof.Dr. H.
Ahmad Thib Raya.
Hadir juga saat itu Walikota Bima, H.M. Qurais, Bupati
Bima, Indah Damayanti Putri, Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin, seluruh unsur FKPD, Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat dan pemuda.
Saat itu, wagub
menyampaikan selain menyampaikan pesan perdamaian, seluruh unsur harus mampu
membangun tatanan ekonomi yang baik serta menciptakan demokrasi yang utuh. Hal
ini menurut wagub
mampu melahirkan pemimpin yang peduli pada pembangunan, sehingga tidak ada lagi
ruang bagi beberapa pihak untuk mengacaukan keadaan.
“Pemerintah daerah beserta seluruh unsur akan berupaya
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Upaya persuasif juga terus dibangun untuk
mencari dan menjaring aspirasi yang utuh,” jelas wagub di hadapan ratusan pejabat
lingkup Pemprov NTB, Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Sementara itu, dalam
kesempatan yang sama, Anwar Usman memberi apresiasi event tersebut serta
mengimbau seluruh elemen masyarakat agar menolak dan menutup akses yang
berorientasi pada paham dan aksi terorisme.
Masyarakat juga diminta siap turut serta
dalam pencegahan segala paham dan aksi radikalisme di di berbagai daerah, khususnya
di Bima. “Paham radikalisme dan terorisme harus
disingkirkan. Namun untuk memerangi paham semacam itu sangat dibutuhkan kerja
sama semua elemen. Terutama masyarakat harus bantu satu sama lain untuk
mencapai keamanan, kemakmuran dan kebersamaan,” tutur Anwar.
Menurut Anwar, deklarasi anti-radikalisme itu merupakan salah
satu upaya dan komitmen masyarakat dan pemerintah untuk berjuang bersama
mewujudkan masyarakat yang aman, damai dan sejahtera. “Saya
berharap terorisme tidak terjadi di wilayah Bima, sehingga masyarakat merasa
nyaman dan aman beraktivitas,” harapnya. (*)
0 komentar:
Post a Comment