Be Your Inspiration

Thursday, 26 January 2017

Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Ilham di Lombok Timur

Para pelayat membawa jenazah Ilham Nurpadmi Listiadi di peristirahatan terakhir di pemakaman Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. 
TANGIS histeris pecah menyambut kedatangan jenazah almarhum Ilham Nurpadmi Listiadi (20), mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang diduga menjadi korban penganiayaan seniornya dalam kegiatan Diksar Unisi. Jenazah Ilham tiba di rumah duka, Rabu (25/1/2017) sekitar pukul 09.30 Wita di RW Rapi Gubuk Barat, Desa Pringgasela Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim).
Jenazah Ilham tiba diangkut mobil ambulans dari arah Desa Rempung sontak menarik perhatian masyarakat sekitar yang sejak pukul 06.00 Wita sudah menanti kedatangan jenazah putra ke empat  pasangan Syafi'i-Syafa’ah ini. Bahkan, beberapa anggota keluarga terlihat lemas tidak bisa membendung tangis begitu peti jenazah Ilham tiba.
Padli, kakak kandung korban beberapa kali berteriak histeris melontarkan kata-kata supaya para pelaku penganiayaan diproses hukum dan diusut tuntas dengan seadil-adilnya. Sementara Syafi'i, ayah korban ketika dikonfirmasi sangat menyayangkan insiden kekerasan yang terjadi dalam kegiatan Mapala itu. Terkait dengan insiden itu, ia meminta supaya kegiatan Mapala sebaiknya dibubarkan dari kampus tersebut karena tidak ada manfaatnya. Termasuk untuk mencegah kembali terjadinya korban jiwa.
Menurut Syafi'i, di mata keluarga almarhum Ilham merupakan sosok anak yang baik dan berbakti kepada orang tua. Ilham juga anak yang pendiam. Termasuk, Ilham merupakan sosok pemuda yang pandai bergaul. Sebelum melanjutkan pendidikannya ke UII Yogyakarta dengan mengambil Fakultas Hukum Internasional (HI), korban sebelumnya mengenyam pendidikan di SDN 3 (saat ini SD 6) Pringgasela, kemudian di SMPN 1 Pringgasela serta SMAN 2 Mataram.
Selain itu, pihak keluarga juga sangat menyayangkan tidak adanya pihak dari organisasi Mapala tersebut yang hadir saat korban dirawat di di Rumah Sakit (RS) Bethesda Yogyakarta sampai dilakukan proses pemulangan jenazah korban. ‘’Kita sangat sesalkan dan sayangkan insiden ini, kekerasan dalam dunia pendidikan terjadi hingga menimbulkan korban jiwa. Sebaiknya Mapala itu dibubarkan karena tidak ada manfaatnya,’’ harapnya.
Sementara, pantauan Suara NTB dalam proses pemakaman jenazah Ilham yang dilakukan di pemakaman umum Desa Pringgasela Ba’da salat dzuhur siang kemarin, setelah sebelumnya salat jenazah di rumah duka dan di Masjid Akbar Jami'atul Qudsiah Pringgasela.
Suasana duka kembali terlihat di lokasi pemakaman. Syafa’ah, ibu kandung Ilham terlihat lemas dan sempat pingsan saat menyaksikan secara langsung anaknya dikebumikan. Ratusan pelayat yang hadir juga turut meneteskan air mata di tengah gerimis hujan yang mengiringi kepergian Ilham menuju peristirahatan terakhirnya. (Yoni Ariadi/Suara NTB) 
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive