Perosotan Abangan Lombok Tengah (Dokumentasi Istimewa Sahmat Darmi) |
Sungai Abangan yang
melintang di Desa Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah mendadak diserbu
pengunjung. Lokasi tersebut dijadikan tempat rekreasi alternatif oleh kalangan
wisatawan milenial.
“Ketika destinasi
itu mendapat peluang untuk berkembang, sebetulnya itu harus direspons secepatnya. Hal yang perlu dilakukan di sana ialah menata dan membekali masyarakat
di sekeliling agar mereka paham mengenai industri pariwisata,” Kata Ahmad Herkiandi, videografer yang turut mengenalkan
objek tersebut pada wisatawan melalui media sosial.
Setelah viral di
dunia maya, kawasan tersebut dipilih sebagai lokasi syuting acara televisi
nasional. Setelah dijadikan lokasi syuting televisi nasinal, objek rekreasi
tersebut menjadi semakin dikenal banyak orang. Setelah terkenal, kawasan
tersebut minta ditata rapi sehingga pengunjung semakin tertarik untuk
mendatanginya.
“Wisatawan milenial
ini merupakan kalangan anak – anak muda yang hobi mengunjungi tempat – tempat
yang belum pernah ia datangi. Salah satu kecenderungan mereka ialah berfoto dan
mengabadikan perjalanannya masing – masing,” katanya.
Itulah sebabnya,
setiap destinasi baru membutuhkan penataan. Destinasi yang memiliki keindahan
alamnya, perlu didukung dengan infrastruktur yang dapat digunakan sebagai
properti untuk berfoto. Hal itu akan menambah selera kunjungan setiap
wisatawan, utamanya pelancong dari kalangan generasi milenial.
Segala bentuk
kebutuhan wisatawan generasi milenial perlu dipenuhi. Penataan patut dilakukan
guna meningkatkan pertumbuhan industri kepariwisataan. Selain itu, masyarakat
yang berada di lingkar objek pariwisata juga harus dibekali skill dan kemampuan.
Pelaku – pelaku utama yang berada di lingkar objek pariwisata membutuhkan
kemampuan untuk berinovasi. Separuh bagian dari industri pariwisata, adalah
industri kreatif yang membutuhkan pembaruan secara terus - menerus.
“Setidaknya, masyarakat di sekeliling objek – objek wiasta baru itu dibimbing agar dapat mengelola aset mereka dengan baik. Kalau tidak dengan cara seperti itu, lalu kapan saatnya kita mengeluarkan mereka dari kunkungan kemiskinan,” tandasnya. (Sahmat Darmi)
0 komentar:
Post a Comment