Pariwisata
NTB sedang menunjukkan geliatnya. Tiga penghargaan bertaraf internasional yang
diraih tahun 2016 setidaknya membuktikan kinerja dari pelaku pariwisata tidak
perlu diragukan lagi. Penghargaan yang
diraih pada ajang World Halal
Tourism Award 2016 di
Abu Dhabi, Uni Arab Emirate (UEA) adalah, Novotel Lombok Resort & Villas
meraih penghargaan World’s Best
Halal Beach Resort. Sembalun meraih penghargaan World’s Best Halal Honeymoon Destination. Terakhir, www.wonderfullomboksumbawa.com meraih penghargaan World’s Best Halal Tourism Website.
Hal
inilah menurut Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB H. Affan Ahmad
yang perlu terus dipertahankan. BPPD NTB sebagai salah satu ujung tombak
promosi pariwisata NTB akan terus berusaha meningkatkan promosi objek wisata
dan potensi yang dimiliki NTB. Pihaknya sadar, jika promosi wisata yang
dilakukan selama 2016 masih belum optimal. Hal ini yang akan menjadi pekerjaan
rumah di tahun 2017 untuk diperbaiki dan ditingkatkan.
"Tahun
2017, kita tetap akan garap-garap pasar potensial. Promosi akan lebih kita
tingkatkan lagi," ujarnya, Rabu (28/12/2016).
Menurutnya,
target kunjungan wuisatawan tahun 2017 sebesar 3,5 juta wisatawan menjadikan
pihaknya tidak boleh main-main dalam melakukan promosi. Itu artinya, pihaknya
harus menjalin kerjasama dengan banyak pihak dan elemen dalam mempromosikan
potensi yang dimiliki. Jika ini tidak dilakukan, maka harapan mendatangkan
wisatawan sesuai target tidak akan berhasil.
Selain
itu, di akhir masa pemerintahan Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan H. Muh. Amin, SH,
MSi, tahun 2018 mendatang target 4 juta kunjungan wisatawan ke NTB bisa
terwujud. Dalam mewujudkan target ini cukup berat, sehingga pelaku pariwisata
dan pemerintah harus kreatif dalam membuat event. "Kreativitas event perlu
dilakukan agar apa yang kita targetkan bisa tercapai," ujarnya.
Namun,
target tidak akan bisa terwujud, jika tidak ada kebersamaan antara elemen
pariwisata dan lainnya. "Jika elemen pariwisata tidak memiliki
kebersamaan, apa yang diharapkan pak gubernur tidak akan terwujud,"
ujarnya.
Begitu
juga dengan masyarakat yang ada di daerah ini harus tetap menjaga keamanan dan
kebersihan. Jika keamanan terganggu, ujarnya, pariwisata NTB akan terganggu.
Wisatawan akan takut datang berkunjung dan menikmati potensi yang dimiliki.
Untuk itu, ujarnya, masyarakat harus bahu membahu menjaga keamanan dan
kondusivitas wilayahnya agar tetap aman dan nyaman dikunjungi.
Hal
lain yang perlu diperhatikan, lanjutnya, adalah masalah kebersihan di daerah
objek wisata. Wisatawan akan nyaman berkunjung, jika objek wisata kotor dan
kumuh akan membuat image wisata NTB menjadi jelek. "Bahkan bisa menjadi
promosi negatif bagi wisatawan. Mereka nanti cerita ke teman-temannya, jika kondisi
wisata NTB kotor dan membuat image buruk. Untuk itu, kebersihan harus tetap
dijaga," sarannya.
Pada
bagian lain, dirinya memberikan apresiasi pada pelaku dan organisasi pariwisata
yang ada di NTB yang cepat memberikan respons pada korban banjir Bima. Sejumlah
organisasi pariwisata, seperti PHRI, ASSPI, INCCA, HPI dan lainnya langsung
mengumpulkan bantuan yang dibutuhkan korban banjir. Kebersamaan seperti ini,
ujarnya, harus terus diwujudkan dan dipelihara, sehingga tetap bersatu
membangun pariwisata NTB. "Bantuan ini bisa membantu saudara kita yang
jadi korban banjir di Bima," ujarnya. (Marham)
0 komentar:
Post a Comment