Kawasan masuk menuju Gunung Tambora Dompu |
Kawasan Teluk Saleh mulai dicanangkan menjadi kawasan pengembangan
budidaya bagi industri perikanan. Namun bukan hanya itu saja, Teluk Saleh juga
berpotensi menjadi kawasan pusat sajian seafood
alias makanan laut. Sehingga menjadi daya tarik bagi
wisatawan dan dapat menjadi bagian dari promosi pariwisata daerah. Bukan hanya
Teluk Saleh, namun juga Pulau Moyo dan Tambora juga dapat dijadikan sebagai
kawasan pusat sajian makanan laut.
“Itu bisa saja, saya melihat potensinya memang ada. Tapi BPPD
(Badan Promosi Pariwisata Daerah) NTB dapat melakukan promosi apabila disana
sudah siap. Jangan kemudian kita sudah promosikan, tapi ternyata SDM belum
siap. Nanti berpengaruh pada kenyamanan wisatawan,” kata Ketua BPPD NTB H. Afan Ahmad, M.Si di Mataram, Selasa (31/1/2017).
Pembukaan Festival Moyo 2016 |
Afan mengatakan, kawasan Samota (Teluk Saleh, Pulau
Moyo dan Gunung Tambora) sangat potensial dijadikan pusat sajian makanan laut.
Apalagi Teluk Saleh dianggap memiliki banyak potensi hasil tangkap dan
pengolahan yang cukup baik. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai
tambah dengan menjadikannya sebagai pusat kuliner khusus makanan laut.
“Jadi kalau
wisatawan ke Pulau Moyo, bisa singgah di Teluk Saleh atau bisa menikmatinya di
Pulau Moyo juga. Tergantung dibuatnya seperti apa, kalau sudah jelas dan sudah
ada pusat kulinernya seperti itu baru kita bisa promosikan,” ujarnya.
Potensi ini juga
harus diperhatikan oleh Pemkab setempat. Sehingga dapat diatur regulasi khusus
yang mengatur tentang hal tersebut. Sebab perlu adanya keteraturan, apalagi
untuk mendatangkan wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri untuk
berkunjung. Sehingga perhatian dari Pemkab menjadi salah satu yang menentukan
dapat atau tidaknya kawasan Samota dijadikan sebagai kawasan pusat sajian makanan
laut terbesar di Indonesia.
Selain itu masyarakat di Sumbawa juga diminta
mempersiapkan diri. Sebab jika investasi berjalan dengan baik, maka Sumbawa
menjadi salah satu destinasi yang bisa saja diunggulkan. Sehingga masyarakat
dianggap perlu untuk mempersiapkan diri. Sebab akan banyak wisatawan yang
datang dan ingin mengetahui kebiasaan dan budaya masyarakat Sumbawa pada
umumnya. (Linggawuni Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment