Be Your Inspiration

Thursday, 22 February 2018

Mengenal Wura Bongi Monca, Tari Selamat Datang Ala Suku Mbojo

 Tari Wura Bongi Monca yang merupakan kesenian tradisional Bima
Kebudayaan dan kesenian asli menjadi salah satu pembeda dari daerah lain. Saat ini kesenian daerah juga semakin sering dipertunjukkan pada acara-acara resmi. Salah satunya Tari Wura Bongi Monca yang merupakan tari selamat datang yang berasal dari Bima.

Tarian ini dilakukan oleh penari perempuan secara berkelompok dengan gerakan yang lemah lembut sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan. Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal dan masih sering dipentaskan di berbagai acara di daerah Bima.

“Kalau acara-acara biasanya ada Tarian Wura Bongi Monca. Semacam tarian untuk menyambut tamu,” kata penari asal Bima Kumalasari, di Mataram, Selasa (20/2/2018).

Konon, Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang sudah ada dan berkembang pada masa Kesultanan Abdul Kahar Sirajuddin tahun 1640-1682. Tarian ini ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu istana yang sedang berkunjung.

Dengan gerak yang gemulai, para penari menyambut kedatangan tamu sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan. Nama Tari Wura Bongi Monca sendiri diambil dari bahasa Bima yang berarti menabur beras kuning. Sehingga tarian ini dapat diartikan sebagai tari penabur beras kuning.

Dalam tradisi Bima, beras kuning adalah lambang kesejahteraan dan mengandung makna-makna kehidupan di dalamnya. Selain itu bagi masyarakat Bima, tamu dianggap sebagai pembawa rejeki atau berkah. Sehingga mereka menyambutnya dengan meriah sebagai tanda penghormatan, doa, dan rasa syukur.

“Saya berharap di setiap kegiatan ada tarian trandisional yang melambangkan daerah kita. Salah satunya Tari Wura Bongi Monca ini,” ujarnya.

Dalam pertunjukannya, Tari Wura Bongi Monca ini biasanya dimainkan secara berkelompok oleh 4 sampai 6 penari perempuan. Seirama dengan alunan musik pengiring. Musik pengiring tarian ini diantaranya seperti gendang besar, gong, sarone dan tawa-tawa. Dalam mengiringi Tari Wura Bongi Monca ini, para pemusik biasanya memainkan irama yang terkesan lambat dipadukan dengan gerakan para penari.

Dalam pertunjukannya, para penari dibalut dengan busana khas Bima. Pada bagian kepala, rambut digelung dan menggunakan bando atau hiasan bunga-bunga. Selain itu juga terdapat aksesori seperti gelang dan kalung sebagai pemanis dan selendang yang digunakan untuk menari. (Linggauni/Suara NTB)



Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive