Be Your Inspiration

Wednesday 21 February 2018

Pengelolaan Gili Air Harus Berbasis Masyarakat

Dermaga Gili Air Lombok Utara

Gili Air memiliki keindahan pantai yang tidak diragukan lagi. Hanya saja pengelolaannya masih jauh jika dibandingkan dengan Gili Trawangan. Kawasan ini diharapkan dapat mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat.

Tujuan utama pengembangan pariwisata untuk memberikan lebih banyak lapangan pekerjaan dan bisa meningkatkan perekonomian warga. Hal ini harus benar-benar diterapkan di Gili Air, di mana banyak warga yang menaruh harapan pada sektor pariwisata di tempat ini.

“Saya sebagai pelaku pariwisata di Gili Air merasa bahwa pariwisata di Gili Air memang masih kalah pamor daripada Trawangan. Selain itu, pengelolaannya juga belum berbasis masyarakat. Karena yang punya adalah bule (asing), jadi pekerja yang asli orang sini (Gili Air) jadi mengikuti konsep mereka,” kata pelaku pariwisata asal Lombok Utara Sobrin, Senin (19/2/2018).
Cidomo di Gili air Lombok Utara


Ia berharap para pelaku pariwisata bisa mendapatkan pelatihan khusus pengembangan destinasi wisata seperti di kawasan gili. Selain itu, ia berharap diberikan suntikan modal. Sehingga warga yang sebelumnya kekurangan modal bisa mengembangkan pariwisata di Gili Air dengan lebih maksimal.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang terus mendorong pariwisata di Gili Air ini sebagai yang terdepan. Mungkin tanpa bantuan dari Pemda, Gili Air tidak akan dikenal. Tapi kami juga berharap bisa dibantu untuk modal dan dibantu pelatihan,” ujarnya.

Ia melihat potensi pengembangan Gili Air ini memang cukup baik. Sebab belakangan semakin banyak wisatawan yang berkunjung. Namun ia tidak melihat perubahan yang besar dari warga. Warga yang setiap harinya mencari ikan masih tetap mencari ikan dengan penjualan yang biasa saja.
“Ini yang saya maksud, mungkin bisa dirangkul oleh Pemda. Nelayan yang biasa mencari ikan barangkali bisa dilatih untuk kemudian bisa menghasilkan kuliner seafood yang nikmat. Jadi kalau mendengar seafood, wisatawan akan ingat Gili Air,” ujarnya.

Banyak dari warga di Gili Air yang ingin turut mencari nafkah dari sektor pariwisata. Namun banyak pula yang tidak tahu cara memulai dan tidak mengerti cara mengelola. Sehingga perlu adanya campur tangan Pemda dalam memberikan pelatihan khusus. Sehingga warga bisa menyambut wisatawan dengan lebih profesional. Sebab, Gili Air sudah lama masuk dalam destinasi wisata unggulan, baik di KLU maupun di NTB. (Linggauni/Suara NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive