Dermaga Gili Air Lombok Utara |
Gili
Air memiliki keindahan pantai yang tidak diragukan lagi. Hanya saja
pengelolaannya masih jauh jika dibandingkan dengan Gili Trawangan. Kawasan ini
diharapkan dapat mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat.
Tujuan
utama pengembangan pariwisata untuk memberikan lebih banyak lapangan pekerjaan
dan bisa meningkatkan perekonomian warga. Hal ini harus benar-benar diterapkan
di Gili Air, di mana banyak warga yang menaruh harapan pada sektor pariwisata
di tempat ini.
“Saya
sebagai pelaku pariwisata di Gili Air merasa bahwa pariwisata di Gili Air
memang masih kalah pamor daripada Trawangan. Selain itu, pengelolaannya juga
belum berbasis masyarakat. Karena yang punya adalah bule (asing), jadi pekerja
yang asli orang sini (Gili Air) jadi mengikuti konsep mereka,” kata pelaku
pariwisata asal Lombok Utara Sobrin, Senin (19/2/2018).
Cidomo di Gili air Lombok Utara |
Ia
berharap para pelaku pariwisata bisa mendapatkan pelatihan khusus pengembangan
destinasi wisata seperti di kawasan gili. Selain itu, ia berharap diberikan
suntikan modal. Sehingga warga yang sebelumnya kekurangan modal bisa
mengembangkan pariwisata di Gili Air dengan lebih maksimal.
“Kami
berterima kasih kepada pemerintah yang terus mendorong pariwisata di Gili Air
ini sebagai yang terdepan. Mungkin tanpa bantuan dari Pemda, Gili Air tidak
akan dikenal. Tapi kami juga berharap bisa dibantu untuk modal dan dibantu
pelatihan,” ujarnya.
Ia
melihat potensi pengembangan Gili Air ini memang cukup baik. Sebab belakangan
semakin banyak wisatawan yang berkunjung. Namun ia tidak melihat perubahan yang
besar dari warga. Warga yang setiap harinya mencari ikan masih tetap mencari
ikan dengan penjualan yang biasa saja.
“Ini
yang saya maksud, mungkin bisa dirangkul oleh Pemda. Nelayan yang biasa mencari
ikan barangkali bisa dilatih untuk kemudian bisa menghasilkan kuliner seafood yang nikmat. Jadi kalau
mendengar seafood, wisatawan akan
ingat Gili Air,” ujarnya.
Banyak dari warga di Gili Air yang ingin turut mencari nafkah dari sektor pariwisata. Namun banyak pula yang tidak tahu cara memulai dan tidak mengerti cara mengelola. Sehingga perlu adanya campur tangan Pemda dalam memberikan pelatihan khusus. Sehingga warga bisa menyambut wisatawan dengan lebih profesional. Sebab, Gili Air sudah lama masuk dalam destinasi wisata unggulan, baik di KLU maupun di NTB. (Linggauni/Suara NTB)
0 komentar:
Post a Comment