Pendiri NW TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid |
Hari Ulang Tahun (Hultah) Akbar Nahdlatul Wathan Diniyah
Islamiyah (NWDI) ke-81 yang dirangkaikan dengan pembukaan Muktamar ke-13
Nahdlatul Wathan dan Haul ke-19 Almaghfurullah Maulana Syaikh, TGKH. M. Zainuddin
Abdul Madjid di Pancor Lombok Timur (Lotim) berjalan lancar dan sukses. Semarak
pengajian umum dalam Hultah NWDI ke-81 di Pancor yang dilaksanakan, Minggu
(7/8/2016) semakin terlihat dengan dibanjirinya arena Hultah oleh puluhan
ribu jemaah dari seluruh penjuru di NTB maupun dari luar daerah di Indonesia.
Dr. TGH. M. Zainul Majdi |
Hadir dalam acara akbar tahunan itu, Pembina YPH-PPD NW
Pancor, Hj. Siti Rauhun ZAM, Pimpinan YPH-PPD NW Pancor yang juga Anggota DPR
RI Dapil NTB, H. M. Syamsul Lutfi, Sekretaris YPH-PPD NW Pancor yang juga Ketua
STKIP Hamzanwadi Selong, Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah,M.Pd, Ketua Umum Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr.
KH. Said Aqil Siroj, MA, ulama nasional yakni Habib Jindan Bin Novel
Jindan. Selain itu, hadir pula Wakil Ketua DPD RI, Prof. Farouk Muhammad,
Anggota DPD RI, H. Lalu Suhaimy Ismi, Wakil Gubernur NTB, H. Muhammad Amin, SH,
M.Si, Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch Ali Bin Dachlan, Bupati Lombok
Tengah, H. M. Suhaili FT, SH, Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, Bupati
Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, Bupati Sumbawa, H. M. Husni
Djibril, B.Sc dan Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin serta sejumlah tamu
undangan lainnya dari pusat dan peserta Muktamar ke-13 dari berbagai daerah di
Indonesia.
Hj. Siti Rauhun Zainuddin Abdul Madjid |
Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan
(PBNW), Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA, dalam kesempatan itu mengajak puluhan
ribu jemaah yang hadir untuk menjadikan momentum Hultah NWDI ke-81 sebagai
wahana untuk mengintrospeksi diri dan melipatgandakan amal-amal kebaikan baik
dari segi jumlah maupun kualitasnya. Selain itu, TGB-sapaan akrabnya juga
mengajak masyarakat untuk terus bersyukur dan berikhtiar memperbaiki diri
dengan menuntut ilmu sebanyak-sebanyaknya sebagaimana yang diajarkan oleh Almagfurullah
Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid dengan mendirikan NWDI, NBDI dan
NW untuk dijadikan sebagai kendaraan ummat untuk menuju ridho Allah.
Jamaah yang memadati Hultah NW di Pancor Lombok Timur |
TGB selaku Gubernur NTB juga menegaskan bahwa terdapat
berbagai macam cara ataupun kendaraan-kendaraan untuk meraih ridho Allah. Salah
satu kendaraan tersebut yaitu Nahdlatul Wathan (NW) yang bergerak di bidang
pendidikan, sosial dan dakwah untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa. Maka
dari itulah, TGB mengajak kepada masyarakat untuk terus memperkuat keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT dan tetap berpegang teguh kepada Ahlussunah Waljamaah,
agar dapat terhindar dari faham-faham
yang bisa merusak persatuan dan kesatuan.
“Pede bentengi dirik
side, nengke ine sekedik-sekedik te paran dengan bid’ah. Belajar ilmu di luar
dari ajaran kelompoknya, teparan ye sesat.
Dit luek ajaran-ajaran sik lain endah. Kokohkan ke Ahlussunnah Waljamaah dan
tingkatkan keimanan,” imbaunya mengingatkan.
Tamu undangan yang hadir pada Hultah NWDI ke 81 di Pancor Lombok Timur, Minggu (7/8/2016) |
Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A,
menegaskan jika antara NW dan NU merupakan pilar bangsa Indonesia yang
sama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dikatakannya, sosok TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid sebagai ulama yang
mendirikan NWDI, NBDI dan NW merupakan ulama nasionalis yang telah berhasil
mengharmoniskan Islam dan nasionalisme dalam pergerakannya melalui organisasi
NW.
Ia menegaskan jika
NU dan NW siap bergandengan tangan dalam mengawal setiap perintah Allah. “NU
dan NW milik kita semua, nasionalisme yang religius, religius yang nasionalis,”
jelasnya. Seraya mengatakan, ummat Islam harus menjadi ummat yang maju, cerdas, bermartabat dan menjadi pelaku
dan tidak hanya menjadi seorang penonton.
Sedangkan, pengajian
umum yang disampaikan salah satu ulama nasional, Habib Jindan Bin Novel
Jindan, mengakui perjuangan yang telah ditempuh oleh Almagfurullah Maulana
Syaikh,TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid dalam pengabdiannya menyebarkan ilmu kebaikan
melalui organisasi NW. Banyaknya jemaah yang hadir dalam peringatan Hultah NWDI
ke-81 di Pancor ini, katanya, menunjukkan jika beliau (Maualan Syaikh)
merupakan orang baik, orang besar, orang berilmu yang ilmu dan karya-karyanya
bermanfaat untuk kepentingan ummat. Jika ilmu itu tidak diamalkan, tegasnya,
maka ilmu itu akan hilang dengan sendirinya serta ilmu itu akan menjadi mudarat
yang nantinya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. “Didiklah
anak-anak dengan ilmu yang bermanfaat,” pesannya.
Pimpinan YPH-PPD NW Pancor, H. M. Syamsul Lutfi, mengucapkan
terimasih kepada semua PBNW yang hadir mulai dari pengurus wilayah (PW),
pengurus daerah (PD), pengurus cabang (PC), anak cabang sampai pengurus ranting
dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk pengurus Nahdlatul Wathan dari
Malaysia dan Mesir. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan jika NW memiliki
komitmen yang kuat dengan membawa pesan Islam Rahmatanlilalamin. Oleh karena
itu, NW siap menjadi garda terdepan dalam setiap pembangunan baik di tingkat
daerah maupun di tingkat pusat dengan tetap berpegang teguh kepada pancasila,
UUD 1945. Selain itu, NW juga siap bergandengan tangan dengan ormas-ormas lainnya
untuk kepentingan masyarakat dan bangsa.
Sementara, Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch. Ali Bin
Dahlan, selaku tuan rumah mengucapkan selamat datang di Gumi Selaparang dan
selamat Hultah NWDI ke-81. Dalam sambutan singkatnya, Ali BD-sapaan akrabnya
yang disambut tepuk tangan oleh puluhan ribu jemaah dan tamu undangan diatas
panggung menyampaikan, pemerintah kabupaten Lotim yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak di NTB yakni sebanyak 1,3 juta disertai dengan tumbuhnya berbagai
organisasi puncak yang salah satunya adalah NW. Tentunya merupakan tantangan
tersendiri bagi pemerintah.
Namun kondisi wilayah kabupaten Lotim tetap
aman, tenteram dan kondusif. Kenapa bisa begitu?. Karena, ata bupati,
pemerintah kabupaten Lotim melakukan pendekatan metode sosial dan bukan
pendekatan metode keamanan. Oleh karena itu, Ali BD tidak terlalu menghiraukan perbedaan
yang ada di Kabupaten Lotim. “Silakan anda berbeda, karena perbedaan itu bagian
dari keanekaragaman,” terangnya. Terkait dengan induk organisasi NW di Lotim,
Bupati mengaku patut berterima kasih kepada organisasi NW. NW diakui atau
tidak, kata bupati, sudah memberikan warna untuk tumbuh kembang berbagai aspek
di kabupaten Lotim. (Yoni Ariadi Lotim)
0 komentar:
Post a Comment