Be Your Inspiration

Tuesday, 9 August 2016

Meriah, Hultah NW Ke 81 Tahun 2016 di Pancor Lombok Timur

Pendiri NW TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

Hari Ulang Tahun (Hultah) Akbar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) ke-81 yang dirangkaikan dengan pembukaan Muktamar ke-13 Nahdlatul Wathan dan Haul ke-19 Almaghfurullah Maulana Syaikh, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid di Pancor Lombok Timur (Lotim) berjalan lancar dan sukses. Semarak pengajian umum dalam Hultah NWDI ke-81 di Pancor yang dilaksanakan, Minggu (7/8/2016) semakin terlihat dengan dibanjirinya arena Hultah oleh puluhan ribu jemaah dari seluruh penjuru di NTB maupun dari luar daerah di Indonesia.
Dr. TGH. M. Zainul Majdi

Hadir dalam acara akbar tahunan itu, Pembina YPH-PPD NW Pancor, Hj. Siti Rauhun ZAM, Pimpinan YPH-PPD NW Pancor yang juga Anggota DPR RI Dapil NTB, H. M. Syamsul Lutfi, Sekretaris YPH-PPD NW Pancor yang juga Ketua STKIP Hamzanwadi Selong, Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah,M.Pd, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA, ulama nasional yakni Habib Jindan Bin Novel Jindan. Selain itu, hadir pula Wakil Ketua DPD RI, Prof. Farouk Muhammad, Anggota DPD RI, H. Lalu Suhaimy Ismi, Wakil Gubernur NTB, H. Muhammad Amin, SH, M.Si, Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch Ali Bin Dachlan, Bupati Lombok Tengah, H. M. Suhaili FT, SH, Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc dan Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin serta sejumlah tamu undangan lainnya dari pusat dan peserta Muktamar ke-13 dari berbagai daerah di Indonesia.
Hj. Siti Rauhun Zainuddin Abdul Madjid

Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA, dalam kesempatan itu mengajak puluhan ribu jemaah yang hadir untuk menjadikan momentum Hultah NWDI ke-81 sebagai wahana untuk mengintrospeksi diri dan melipatgandakan amal-amal kebaikan baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Selain itu, TGB-sapaan akrabnya juga mengajak masyarakat untuk terus bersyukur dan berikhtiar memperbaiki diri dengan menuntut ilmu sebanyak-sebanyaknya sebagaimana yang diajarkan oleh Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid dengan mendirikan NWDI, NBDI dan NW untuk dijadikan sebagai kendaraan ummat untuk menuju ridho Allah.
Jamaah yang memadati Hultah NW di Pancor Lombok Timur

TGB selaku Gubernur NTB juga menegaskan bahwa terdapat berbagai macam cara ataupun kendaraan-kendaraan untuk meraih ridho Allah. Salah satu kendaraan tersebut yaitu Nahdlatul Wathan (NW) yang bergerak di bidang pendidikan, sosial dan dakwah untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa. Maka dari itulah, TGB mengajak kepada masyarakat untuk terus memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan tetap berpegang teguh kepada Ahlussunah Waljamaah, agar dapat terhindar dari  faham-faham yang bisa merusak persatuan dan kesatuan.
“Pede bentengi dirik side, nengke ine sekedik-sekedik te paran dengan bid’ah. Belajar ilmu di luar dari ajaran kelompoknya, teparan ye sesat. Dit luek ajaran-ajaran sik lain endah.  Kokohkan ke Ahlussunnah Waljamaah dan tingkatkan keimanan,” imbaunya mengingatkan.
Tamu undangan yang hadir pada Hultah NWDI ke 81 di Pancor Lombok Timur, Minggu (7/8/2016)

Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A, menegaskan jika antara NW dan NU merupakan pilar bangsa Indonesia yang sama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dikatakannya, sosok TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid sebagai ulama yang mendirikan NWDI, NBDI dan NW merupakan ulama nasionalis yang telah berhasil mengharmoniskan Islam dan nasionalisme dalam pergerakannya melalui organisasi NW.
Ia menegaskan jika NU dan NW siap bergandengan tangan dalam mengawal setiap perintah Allah. “NU dan NW milik kita semua, nasionalisme yang religius, religius yang nasionalis,” jelasnya. Seraya mengatakan, ummat Islam harus menjadi ummat yang  maju, cerdas, bermartabat dan menjadi pelaku dan tidak hanya menjadi seorang penonton.
Sedangkan, pengajian umum yang disampaikan salah satu ulama nasional, Habib Jindan Bin Novel Jindan, mengakui perjuangan yang telah ditempuh oleh Almagfurullah Maulana Syaikh,TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid dalam pengabdiannya menyebarkan ilmu kebaikan melalui organisasi NW. Banyaknya jemaah yang hadir dalam peringatan Hultah NWDI ke-81 di Pancor ini, katanya, menunjukkan jika beliau (Maualan Syaikh) merupakan orang baik, orang besar, orang berilmu yang ilmu dan karya-karyanya bermanfaat untuk kepentingan ummat. Jika ilmu itu tidak diamalkan, tegasnya, maka ilmu itu akan hilang dengan sendirinya serta ilmu itu akan menjadi mudarat yang nantinya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. “Didiklah anak-anak dengan ilmu yang bermanfaat,” pesannya.
Pimpinan YPH-PPD NW Pancor, H. M. Syamsul Lutfi, mengucapkan terimasih kepada semua PBNW yang hadir mulai dari pengurus wilayah (PW), pengurus daerah (PD), pengurus cabang (PC), anak cabang sampai pengurus ranting dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk pengurus Nahdlatul Wathan dari Malaysia dan Mesir. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan jika NW memiliki komitmen yang kuat dengan membawa pesan Islam Rahmatanlilalamin. Oleh karena itu, NW siap menjadi garda terdepan dalam setiap pembangunan baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat dengan tetap berpegang teguh kepada pancasila, UUD 1945. Selain itu, NW juga siap bergandengan tangan dengan ormas-ormas lainnya untuk kepentingan masyarakat dan bangsa. 
Sementara, Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moch. Ali Bin Dahlan, selaku tuan rumah mengucapkan selamat datang di Gumi Selaparang dan selamat Hultah NWDI ke-81. Dalam sambutan singkatnya, Ali BD-sapaan akrabnya yang disambut tepuk tangan oleh puluhan ribu jemaah dan tamu undangan diatas panggung menyampaikan, pemerintah kabupaten Lotim yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di NTB yakni sebanyak 1,3 juta disertai dengan tumbuhnya berbagai organisasi puncak yang salah satunya adalah NW. Tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah.
Namun kondisi wilayah kabupaten Lotim tetap aman, tenteram dan kondusif. Kenapa bisa begitu?. Karena, ata bupati, pemerintah kabupaten Lotim melakukan pendekatan metode sosial dan bukan pendekatan metode keamanan. Oleh karena itu, Ali BD tidak terlalu menghiraukan perbedaan yang ada di Kabupaten Lotim. “Silakan anda berbeda, karena perbedaan itu bagian dari keanekaragaman,” terangnya. Terkait dengan induk organisasi NW di Lotim, Bupati mengaku patut berterima kasih kepada organisasi NW. NW diakui atau tidak, kata bupati, sudah memberikan warna untuk tumbuh kembang berbagai aspek di kabupaten Lotim. (Yoni Ariadi Lotim)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive