Be Your Inspiration

Tuesday, 9 August 2016

Pulau Kambing Bima yang Tak Ada Kambing

Pulau Kambing Bima

Mendengar nama Pulau Kambing pasti kita terbayang jika di tempat itu terdapat banyak ternak kambing. Seperti hal di Pulau Ular, di Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima. Di Pulau Ular itu memang banyak ular tetapi tidak berbisa. Pulau Kambing ini tidak seperti Pulau Ular. Tidak ada seekor kambing pun yang hidup di sana. Namun Pulau Kambing hanya dihuni ribuan monyet dan burung-burung liar.

PULAU Kambing terletak di tengah laut, tepatnya di Teluk Bima. Posisinya berada di antara dua pelabuhan yang saling berseberangan. Yakni Pelabuhan Kota Bima dan Dermaga Bajo, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima.
Dermaga menuju Pulau Kambing

Menuju Pulau Kambing bisa melalui Dermaga Bajo maupun Pelabuhan Kota Bima dengan menggunakan perahu tradisional. Tarif yang dikenakan untuk anak-anak menyeberang ke pulau nan eksotis itu, sebesar Rp 2.000, sedangkan orang dewasa Rp 5.000. Menyeberang menggunakan perahu nelayan membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit.

Sampai di tempat itu, pengunjung akan disuguhkan panorama laut yang eksotis. Air laut yang tenang. Sepanjang pantainya terdapat pasir putih yang halus. Menariknya, di tempat ini terdapat makam para mubaliq yang menurut informasi telah menyiarkan Islam di tanah Bima. Akan tetapi makam yang mengandung nilai sejarah itu kini kondisinya tidak terawat. 

Di sana sebelumnya juga ditemukan tangki tempat penyimpanan minyak peninggalan penjajahan kolonial Belanda. Namun, tangki diketahui sudah hilang diduga dicuri.
Salah seorang warga Desa Bajo, Rangga Ramadhan kepada Suara NTB, mengaku dulu 

Pulau Kambing cukup terkenal di kalangan amsyarakat Bima dan dijadikan lokasi atau tujuan rekreasi masyarakat lokal untuk mengisi liburannya bersama keluarga. Juga dimanfaatkan pula oleh para nelayan dan kapal-kapal kecil untuk berlabuh.
Pulau Kambing Bima yang eksotis
Menurut Rangga, dulu sekitar tahun 2000-an, Pulau Kambing merupakan destinasi andalan warga Bima. Bahkan ada pihak swasta yang mengelola dengan mendirikan tempat peristirahatan untuk pengunjung. Juga dibangun fasilitas umum seperti toilet dan dermaga yang ada di bagian timur pulau ini.

‘’Sekarang tinggal kenangan. Semua fasilitas yang dibangun kondisinya sudah rusak. Bangunannya pun ditumbuhi pepohonan. Sedangkan dermaga telah hancur dan tinggal bekasnya saja,’’ jelasnya.

Pulau Kambing sendiri masuk wilayah Pemkab Bima atau wilayah administrasi Desa Bajo, Kecamatan Soromandi. Dia berharap, pemerintah daerah segera menata dan membangun fasilitas di Pulau Kambing. Selain itu, pemerintah perlu membangun kembali fasilitas umum yang pernah ada serta mengaktifkan petugas penjaga pulau.
‘’Kita berharap pulau yang memiliki banyak potensi pariwisata ini ditata. Baik alam, laut, religi dan budaya. Jika itu dimanfaatkan dan dikembangkan oleh pemerintah daerah akan menghasilkan retribusi berupa PAD (Pendapatan Asli Daerah),’’ harapnya. (Uki Bima)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive