Mesin pengolah pertanian bantuan Menteri Pertanian RI |
Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr.
TGH M. Zainul Majdi menyampaikan kebahagiaannya atas kesempatan silaturrahim
bersama Menteri Pertanian RI, Andi Sulaiman pada Rapat Koordinasi Pangan
Dalam Rangka Peningkatan Luas Tambah Tanam dan Serap Gabah Petani (Sergap)
Provinsi NTB, Jumat(19/8/2016) siang.
Saat itu, di hadapan
seluruh tamu undangan, Assisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat,
Komarudin Simanjuntak, Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTB dan Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota se-NTB, dan perwakilan Perum Bulog Gubernur menyatakan
kesiapan dan komitmen yang kuat dari pihaknya, dalam mengamankan amanah
pemerintah pusat.
“Dengan kesamaan visi dan koordinasi yang baik antara seluruh
jajaran di Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat hingga pemerintah
kabupaten/kota di NTB serta dukungan seluruh kelompok tani, kami yakin dapat
berkontribusi mewujudkan kedaulatan pangan
nasional, “ tegas Gubernur optimis.
Tak hanya itu, Gubernur
juga melaporkan kepada Menteri, perkembangan akhir bulan Juli 2016, sebanyak 91,72 % atau sekitar 425.000
hektar dari areal tanam yang ditargetkan
sudah tertanami. Demikian halnya dengan target untuk perluasan lahan di NTB,
setelah revisi 15.000 hektar menjadi 11.500, alhamdulillah atas kerjasama
perangkat TNI yang tidak putus-putusnya, 91 % atau 10.500 hektar sudah tercapai.
Hal ini tentu saja juga tidak terlepas dari dukungan dan peran serta TNI di
lapangan. Untuk itu, Gubernur sangat optimis akan dapat mencapai target
kedepannya, mengingat peningkatan yang terus menerus, baik dalam luasan lahan
maupun produksi secara keseluruhan maupun produktivitas.
Khusus untuk produksi komoditi jagung tahun ini, serapannya
mencapai 194.000 hektar. Sesuai
arahan pak Menteri yang ingin menjadikan NTB sebagai daerah produksi jagung
nasional, Gubernur juga menyatakan siap. “Asalkan didukung oleh Pak Menteri,
tentu saja kami siap,” ujarnya mantap.
Dalam hal komoditi sapi, mengingat Nusa Tenggara Barat
merupakan daerah penghasil sapi, Gubernur berharap peternak NTB tidak terimbas
oleh kebijakan yang ada. ’’Sekiranya ada kebijakan yang sangat insidentil, seperti masalah impor daging, NTB
sebagai daerah penghasil sebaiknya dilindungi, jangan sampai peternak NTB
terimbas dengan kebijakan tersebut,’’ jelasnya.
Melalui perangkat Kementan yang
ada didaerah seperti Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP), Gubernur juga berharap
berbagai bentuk bantuan, baik dari segi teknologi berupa alat produksi,
termasuk kerjasama teknologi pertanian agar terus ditingkatkan. Harapannya agar
petani NTB semakin semangat menanam komoditas yang diperlukan oleh masyarakat. (Humas NTB)
0 komentar:
Post a Comment