Be Your Inspiration

Wednesday, 25 May 2016

Kapal Cepat Bali – Trawangan Diarahkan ke Pulau Lombok

Wisatawan yang menyeberang menuju Gili Trawangan
menggunakan boat atau fast boat lewat Pelabuhan Bangsal
Banyaknya kapal cepat dari Bali ke Trawangan dikeluhkan oleh sejumlah pelaku pariwisata. Hal ini dianggap tidak benar. Sebab para pelaku pariwisata di Bali membuat paket tour Bali ke Trawangan tanpa melibatkan pelaku pariwisata yang ada di NTB. Pemerintah daerah dituntut untuk membatasi penyeberangan kapal cepat itu.

"Trawangan itu penuh dengan fast boat dari Bali. Yang banyak promosikan Trawangan itu malah dari Bali. karena banyak juga wisatawan yang dari Bali mau langsung ke Trawangan.
Pemerintah harus batasi ini," kata Safwan yang merupakan pramuwisata asal Kota Mataram.

Ia juga melihat Trawangan sebagai tempat pesta malam yang dipenuhi dengan wisatawan asing yang justru datang dari Bali. Pemda dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB harus segera mengambil tindakan untuk membatasi kedatangan wisman menggunakan kapal cepat dari Bali menuju trawangan.

"Pemerintah harus bisa membatasi ini. Jangan sampai malah Trawangan jadi milik Bali. Karena mereka yang promosikan dan membuat paket wisata Bali Trawangan," kata Safwan.

Saat ini rata-rata setiap hari kapal cepat dari Bali menuju Trawangan sebanyak 24 kapal. Untuk satu kapal berisi 60 orang wisatawan. Sehingga terdapat ribuan orang yang mendatangi Trawangan setiap harinya melalui Bali.

"Itu memang benar. Karena para wisatawan lebih senang kalau dari Bali bisa langsung ke Trawangan tanpa melewati Bangsal. Karena tidak dikejar tukang tiketlah, guidelah dan yang lainnya," kata Kepala Desa Trawangan, Taufik saat dikonfirmasi Suara NTB melalui telepon seluler, Selasa (24/5/2016).

Taufik mengatakan jumlah kapal cepat menuju Trawangan pada Selasa (24/5/2016) sebanyak 17 kapal. Masing-masing membawa wisatawan sebanyal 60 orang. Sebagian besar wisatawan merupakan wisatawan asing dari berbagai negara.

"Kita tetap pantau kedatangan para turis ini. Karena mereka di sini kan nginap. Sementara kapalnya balik ke Bali. Besok kapalnya datang lagi," ujarnya.

Melihat permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB H.L.Muh.Faozal, berencana akan mengubah jalur kedatangan wisatawan yang datang menggunakan kapal cepat. Jangan sampai ada persepsi bahwa Trawangan adalah milik Bali.

"Kita tidak akan batasi jumlah kunjungan dari Bali ke Trawangan. Hanya saja kita akan ubah jalurnya. Nanti yang mau ke Trawangan harus melalui Lombok dulu," kata Faozal.

Bukan hanya itu saja, semakin banyaknya kafe yang beroperasi di Trawangan juga dianggap semakin mengganggu. Nyaris tidak ada tempat duduk bagi wisatawan untuk menikmati suasana Trawangan. Sebab semua tempat sudah dijadikan kafe.

"Wisatawan tidak bisa duduk santai. Karena kalau duduk ditawari minum sama pemilik kafe. Tidak ada ruang terbuka hijau disana. Semua dibuat kafe dan penginapan," ujar Safwan.


Para pelaku pariwisata menuntut agar Pemerintah Daerah baik provinsi maupun kabupaten bisa membatasi aktivitas pariwisata dari Bali menuju Trawangan yang menggunakan kapal cepat. Jika tidak maka jumalh wisatawan akan semakin menjamur. Sehingga jumlah antara wisatawan dan kapasitas gili menjadi tidak seimbang. Hal ini juga berkaitan dengan kebersihan, keamanan dan banyak lainnya. (lingga)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive