Dalam penutupan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional
(Musrenbang) 2016, Pemprov NTB berhasil meraih penghargaan di bidang Pembangunan Milenium atau Millennium
Development Goals (MDG’s). Pemprov NTB menyabet juara I MDGs
Award lima tahun berturut-turut.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST,
MUM mengatakan, penghargaan diterima langsung oleh Gubernur NTB, Dr. TGH. M.
Zainul Majdi bertempat di Istana Negara Jakarta. Acara tersebut dihadiri Presiden
RI, Ir. H. Joko Widodo dan Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla.
Selain itu itu dihadiri juga menteri kabinet kerja/kepala lembaga negara non departemen, para eselon 1 kementerian , gubernur dan sekda seluruh Indonesia.
Selain itu itu dihadiri juga menteri kabinet kerja/kepala lembaga negara non departemen, para eselon 1 kementerian , gubernur dan sekda seluruh Indonesia.
‘’NTB membuat ‘’hattrick’’ dengan menyabet juara satu MDGs
lima tahun berturut turut sejak tahun 2011-2015,” kata Yusron, Rabu (11/5/2016).
Yusron menjelaskan, MDGs Award
tahun ini adalah puncak pencapaian
program MDGs yang dilaksanakan di Indonesia. Mengingat tahun 2017, program ini akan dilanjutkan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs).
Tahun 2015, Pemprov NTB berhasil meraih dua penghargaan di bidang Pembangunan Milenium. Penghargaan langsung diberikan
Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo. Dua penghargaan yang diraih itu antara lain
terbaik pertama laju pencapaian MDG’s 2012-2014 dan terbaik ketiga kategori
pencapaian indikator terbanyak MDG’s.
Sementara itu tahun 2014, NTB berhasil meraih tiga penghargaan MDG’s.
Yakni terbaik I pencapaian tujuan sasaran MDG’s 2013,
dengan kategori kinerja pencapaian sasaran MDGs secara komulatif, terbaik pertama laju pengurangan
kedalaman kemiskinan 2009-2011, dan terbaik
pertama laju kinerja pencapaian sasaran MDGS 2008-2011.
Indikator penilaian yang digunakan untuk memberikan penghargaan MDG’s
atau tujuan pembangunan milenium tahun 2015, terdiri dari 12 indikator terpilih
yang mewakili tujuh goals dari MDG’s. Untuk goals
pertama MDG’s, yakni menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Indikator yang dinilai
adalah persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional dan
indeks kedalaman kemiskinan serta proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah
tingkat konsumsi minimal yaitu di bawah 1400 kilo kalori per kapita per hari.
Untuk goals kedua, yaitu
mencapai pendidikan dasar untuk semua. Indikator yang dinilai adalah angka
partisipasi sekolah usia sekolah menengah pertama, SMP dan Madrasah
Tsanawiyah (MT’s). Goals ketiga,
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Indikator yang dinilai
adalah rasio angka partisipasi sekolah untuk perempuan dan laki-laki di usia
sekolah menengah pertama dan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di
sektor non pertanian.
Goals ke empat, menurunkan angka kematian anak. Indikator yang dinilai adalah
persentase anak usia satu tahun yang diimunisasi campak. Untuk goals kelima,
yakni meningkatkan kesehatan ibu. Indikator yang dinilai adalah proporsi
kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan angka pemakaian
kontrasepsi bagi perempuan menikah usia 15 sampai 49 tahun yang memakai cara
modern.
Goal ke enam adalah mengendalikan penyakit menular. Indikator yang
dipakai adalah rasio penemuan dan penetapan kasus-kasus tubercullosis (TBC).
Goals ketujuh, memastikan kelestarian lingkungan. Indikator yang dipakai adalah
proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum yang layak
dan proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar.
(Nasir/SN)
0 komentar:
Post a Comment