Tari Gandrung Sasak (istimewa) |
Tari Gandrung yang khas dari Lombok, Bali dan Banyuwangi
bersanding dalam ajang perayaan World Dance Day (Hari Tari Sedunia). Dalam
pementasan tersebut, Tari Gandrung Sasak yang berasal dari Pulau Lombok dinilai
sebagai kesenian yang digandrungi ribuan jiwa.
“Ribuan penonton dibuat gempar dengan sesi pengibingan
yang kita adakan. Masyarakat di pulau Jawa terlihat antusias
ketika menyambut kita. Mereka memberikan apresiasi yang lebih terhadap sajian yang kita tampilkan,” kata Galih Suryadmaja S.Sn.,M.A, Senin (2/5/2016).
ketika menyambut kita. Mereka memberikan apresiasi yang lebih terhadap sajian yang kita tampilkan,” kata Galih Suryadmaja S.Sn.,M.A, Senin (2/5/2016).
Dosen, Pembina para penari yang tampil dalam rangkaian
pementasan peringatan hari tari sedunia di Pendopo Ageng Institut Seni
Indonesia (ISI) Surakarta ini mengemukakan, dari aktivitas kesenian itu
terbangun interaksi antara penyaji dan penonton. Gaya komunikasi kesenian khas
milik masyarakat NTB, yang selalu terbangun setiap dilakukan pertunjukan ini
menjadi ajang pengenalan kesenian terhadap khalayak luas.
“Tari gandrung yang berkembang di Lombok secara utuh
bentuk dan cirinya menampakkan rupa yang berbeda. Tarian yang hidup di tengah
masyarakat Lombok ini memberikan sentuhan yang khas dalam ruang yang disebut
seni,” jelasnya.
Pengibingan yang dihelat sepanjang malam itu menyemarakkan
perayaan hari tari yang berlangsung pada (29/4). Melihat kesenian asal Lombok
ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat luar, para dosen dan mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, yang menjadi penutur
Gandrung Sasak di tempat perayaan hari tari itu mengajak masyarakat merawat
eksistensi tari gandrung ini. Kelestarian kesenian ini harus dijaga agar selalu
dipandang sebagai warisan kekayaan secara turun – temurun di Wilayah Indonesia
Timur.
0 komentar:
Post a Comment