Danau Segara Anak Gunung Rinjani (Sahmat Darmi) |
Dua
orang asesor UNESCO telah melakukan
evaluasi lapangan terkait dengan usulan
Rinjani menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG). Rombongan asesor UNESCO
itu dipimpin Maurizio Burlando asal Italia dan Soo Jae Lee dari Korea Selatan telah mengunjungi sejumlah situs Geopark Rinjani di Pulau Lombok pada pekan kedua Mei
2016. Nasib Rinjani menjadi bagian dari jaringan geopark dunia berada di tangan
kedua asesor ini.
Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, yang juga General Manager
Geopark Nasional Rinjani, H. Chairul Mahsul, SH, MM menjelaskan kedua asesor UNESCO
melakukan kunjungan lapangan selama beberapa hari pada pekan kemarin. Chairul
menyebutkan, lokasi yang ditinjau seperti Ponpes Nurul Haramain Narmada Lombok
Barat, Air Terjun Benang Kelambu Lombok Tengah, Sembalun, Senaru, Gili
Trawangan dan Museum Negeri NTB.
“Dari
tiga situs itu (yang dikunjungi),
kesannya adalah bombastis dan romantik. Di museum adalah ujian. Kami
dikonfirmasi tentang dokumen-dokumen yang disampaikan ke UNESCO dengan kondisi lapangan. Alhamdulillah naik nilainya untuk geopark
Rinjani. Dari dossier yang semula untuk situs geologis nol, ternyata kita punya
empat geologis,” terangnya.
Chairul
mengatakan sekarang ada perbedaan suatu tempat ditetapkan menjadi bagian dari
geopark dunia. Jika sebelumnya, setelah asesor melakukan evaluasi lapangan maka
statusnya langsung diumumkan dalam kongres Geopark Dunia UNESCO. Namun, tahun
ini, kata Chairul, dua asesor itu yang memberikan rekomendasi pada September 2016 dalam kongres
Geopark Dunia UNESCO di Inggris. Apakah Rinjani layak atau tidak menjadi bagian
dari jaringan geopark dunia.
“Mudah-mudahan
evaluasi yang ketat dan padat selama tiga hari itu bisa merepresentasikan bahwa
Lombok ini layak menjadi bergabung dalam UNESCO Global Geopark. Cuma kita selalu ketiban masa transisi. Kalau sebelumnya,
setelah evaluasi selalu diumumkan statusnya. Tapi tahun ini hanya beliau berdua (Maurizio Burlando dan Soo Jae
Lee) menyampaikan rekomendasi,” ucapnya.
Bupati KLU H. Najmul Akhyar bersama salah satu asesor UNESCO Maurizo Burlando |
Kawasan
Gunung Rinjani diusulkan menjadi calon geopark dunia ke UNESCO, karena memiliki
sedikitnya lima hal pokok untuk menjadi geopark global. Diantaranya, Gunung Rinjani
memiliki nilai-nilai warisan geologi penting dari aspek kegunungapian, situs
warisan alam berupa kaldera, kerucut-kerucut gunung api muda, lapangan
solfatara, mata air panas dan bentangan lainnya yang mempunyai nilai estetika
tinggi seperti air terjun.
Selain itu, sebagai bentuk keberhasilan pengembangan pariwisata karena Gunung Rinjani telah memperoleh tiga penghargaan internasional yakni "World Legacy Award" untuk kategori "Destination Stewardship" dari "Conservation International and National Geographic Traveler" 2004, finalis "Tourism for Tomorrow Award" masing-masing tahun 2005 dan 2008.
Kawasan Gunung Rinjani
mencakup sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat seluas 12.360 hektar
meliputi dua kecamatan dengan 15 desa, Lombok Tengah seluas 6.824 hektar yang
mencakup dua kecamatan tersebar pada lima desa dan Kabupaten Lombok Timur pada
tujuh kecamatan yang tersebar pada 17 desa dengan luas kawasan 22.146 hektar.
Salah satu pesona unggulan TNGR adalah Danau Segara Anak yang berada pada
ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut. Danau Segara Anak berada di sebagian
Gunung Rinjani yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut. (Muhammad Nasir)
0 komentar:
Post a Comment