Bupati Dompu Bambang M. Yasin bersama Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi di rangkaian Festival Pesona Tambora 2016 |
Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin menegaskan
komitmennya dalam mengembangkan wisata alam Gunung Tambora dengan tidak
membangun perhotelan. Pariwisata ini akan dikembangkan keaslian alamnya,
sehingga beberapa fasilitas seperti WC dan lain tidak akan mengubah savananya.
''Insya Allah tempat ini akan tetap seperti ini. Kalau orang mau berwisata
ke Gunung Tambora, jangan membayangkan akan tidur di hotel bintang 3 apalagi
bintang 5.
Ini menunjukkan bahwa para tamu yang ke sini, akan menemukan sesuatu
yang tidak akan mereka temuka di tempat lain,” kata Bupati Dompu, pada Festival
pesona Tambora 2016, Sabtu (16/4/2016).
Diakui
H Bambang, beberapa titik air sumur dalam sedang diadakan. Toilet dari
kontainer bekas juga sedang diupayakan pembuatannya. Bahkan kontainer ini,
nantinya akan didesain untuk tempat tidur bagi tamu yang hendak bermalam di
savana Doro Ncanga. “Kalau kita bangun hotel di tempat ini, Insya Allah tidak
akan ada lagi padang savana. Yang ada justru segala macam kemewahan dan itu
yang kita jaga ke depan,” katanya. “Tidak akan ada hotel di padang savana Doro
Ncanga,” tegasnya lagi.
Pesawat Cassa milik TNI Angkatan Laut melakukan manuver di Padang Savana Doro Ncanga yang menjadi lokasi Festival Pesona Tambora 2016 |
Pengembangan wisata alam Gunung Tambora, kata H Bambang, akan
diintegrasikan dengan perkebunan tebu, peternakan sapi, peternakan kerbau dan
lainnya dengan memanfaatkan limbah pertanian. Peternak pun diharapkan tidak
mempersoalkannya. Karena faktanya, tebu bisa memberi 820 gram pertumbuhan sapi
setiap hari dan mengalahkan limbah jagung dan dedaunan lain. “Yang harus kita
jaga ke depan, memanfaatkan teknologi tepat guna, sehingga limbah tebu, limbah
jagung yang melimpah di Kabupaten Dompu untuk saat ini bisa menjadi sumber pakan
yang banyak bagi pengembangan peternakan ke depan,” harapnya.
H Bambang juga mengungkapkan, program pengembangan jagung di Dompu juga mengalami penurunan sekitar 2 ribu hektar akibat hujan tidak menentu dan tanaman mengalami gagal tumbuh. ‘’Tahun ini jagung kita memiliki waktu panen cukup panjang. Mudah – mudahan harga tetap terkendali dengan baik. Karena Alhamdulillah tahun ini, harga jagung cukup baik. Harga Rp3 ribu per Kg dengan kadar air 17 persen,” katanya. (ula dompu)
0 komentar:
Post a Comment