Wagub NTB H. Muh. Amin memberikan sambutan pada acara Perayaan Dharma Shanti Nyepi Isaka Warsa 1938 |
Acara dharma santi itu dihadiri juga oleh Dirjen Bimas Hindu
Kementerian Agama RI Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA., M.Phil., Phd, Ketua PHDI NTB Drs. I Gede
Mandra, M.Si, Ketua MUI NTB, Ketua Forum Kerukunan
Umat Beragama NTB, Ketua PGI NTB, jajaran SKPD, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda NTB.
Umat Beragama NTB, Ketua PGI NTB, jajaran SKPD, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda NTB.
Wagub NTB H. Muh. Amin dan istri Hj. Syamsiah Muh. Amin disambut saat menghadiri Perayaan Dharma Shanti Nyepi |
Keberagaman di bumi nusantara dan NTB pada
khususnya merupakan suatu keniscayaan yang tak mungkin terbantahkan. Sehingga menurut Wagub, tepat kegiatan
dharma santi ini mengusung tema “Keberagaman Perekat Persatuan”.
Yang bermakna bahwa keberagaman hendaknya jangan dijadikan sebagai alasan untuk
memecah belah. Namun sebaliknya keberagaman harus dijadikan modal menguntungkan untuk
saling mengisi dan melengkapi berbagai dimensi dalam membangun NTB.
“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat
NTB, saya menyampaikan selamat hari raya Nyepi tahun baru Saka 1938 kepada segenap umat Hindu. Harapan,
kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan senantiasa menyertai langkah kita
seluruh umat beragama di NTB,’’
ujar Wagub.
Menyambut pelaksanaan MTQ Nasional di NTB Juli
sampai Agustus 2016 mendatang, Wagub mengajak kepada seluruh
umat beragama khususnya umat Hindu untuk memberikan kontribusi nyata dalam
penyelenggaraan MTQ. “Insya Allah mudah - mudahan itu (MTQ) akan kita sukseskan
secara bersama – sama,” ujarnya.
Amin juga berharap semua komponen harus
memahami dan memajukan daerah, termasuk di dalamnya adalah umat
Hindu yang ada di daerah ini. ‘’ Kepada para pemuka agama dan tokoh masyarakat, saya harap dapat selalu
senantiasa membimbing umat dan mengedepankan toleransi, saing menghargai dan
kerja sama sehingga tercipta kerukunan di antara kita.’’
Senada dengan Wagub, Ketua PHDI NTB mengatakan bahwa NTB rumah kita yang didiami berbagai etnis, keberagaman suku, budaya, agama, ras,dan golongan yang harus dijaga. “Keberagaman merupakan kekayaan, kekayaan merupakan kekuata. Apabila kekayaan itu harus dihiasi dengan kualitas kebersatuan, kerukunan, keserasian, dan keharmonisan,” kata Gede Mandra. (*)
0 komentar:
Post a Comment