Sampah sungai yang ke laut dan menyebabkan objek wisata pantai jadi kotor |
Meski telah dijaga
dengan sangat ketat, kebersihan pesisir pantai di Mataram sebagai tempat
rekreasi/pariwisata belum optimal. Masih banyak sampah di lautan yang hanyut, lalu
berserakan di bibir pantai karena terdorong ombak.
Seperti kondisi
yang terjadi di tempat rekreasi Pantai Gading, Ampenan. Kawasan
pantai memang telah tertata rapi. Hanya saja, sampah - sampah yang datang dari sungai,
terbawa ke laut, kemudian berserakan di pesisir pantai kenyataanya masih sangat
mengganggu.
Membeludaknya
sampah tersebut lebih disebabkan karena masih terjadinya aktifitas membuang
sampah ke sungai. Sampah - sampah yang
dibuang ke bantaran sungai terlampau hanyut terseret aliran air. Akibatnya,
pelbagai jenis sampah hasil produksi keseharian itu masuk serta membanjiri
lautan. Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang sampah terbesar
ke lautan nomor dua setelah Tiongkok.
Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Drs. H. Abdul Latief Nadjib, MM
mengemukakan pihaknya selalu berupaya mengingatkan masyarakat agar tidak
lagi membuang sampah ke sungai. Alasannya cukup sederhana, demi memelihara
kebersihan di tempat pariwisata. Sebab, kebetulan industri bidang jasa ini (pariwisata)
ditetapkan sebagai sektor unggulan kedua untuk pembangunan daerah, setelah pertanian.
"Kita selalu
mengingatkan, dan bukan hanya kebersihan lingkungan saja. Tetapi kebersihan
diri, termasuk jiwa dan raga memang harus dikedepankan. Bahkan di Kota Mataram
ini, ditiap - tiap kelurahan, sudah terbentuk yang namanya kelompok sadar
wisata," katanya.
Semangat
mengembangkan industri pariwisata sebagai sektor unggulan, rasanya sedikit
bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Faktanya, sebagai
bagian dari sapta pesona, aspek kebersihan masih sangat terkesampingkan.
Menjaga kebersihan disamping demi melindungi atau melestarikan alam sepertinya
menjadi nilai yang belum melekat dengan realitas kehidupan.
Belum pernah ada
riset khusus yang mengkaji tentang jumlah volume sampah yang masuk ke lautan
melalui sungai. Potret sederhana, di muara sungai yang melintas dan bermuara di
sisi kiri pantai tanjung karang, sampah yang terseret beriringan memasuki
pantai terlihat tidak ada jedanya. Sepersekian menit, sampah yang mengalir
melalui sungai bergumpal - gumpal di lautan.
Upaya pemerintah
untuk membujuk dan mengedukasi masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke
sungai belum terlalu jelas
Pariwisata NTB,
khususnya Kota Mataram sampai saat ini masih belum bisa mengatasi urusan sampah
yang membelit. Perkara sampah, umumnya yang membanjiri sungai ini juga pernah
dikeluhkan oleh Asosiasi Hotel Mataram (AHM). Asosiasi yang menjadi serikat
bagi para pelaku pariwisata di Mataram ini, berupaya mendesak pemerintah agar
betul - betul berkonsentrasi dalam mengatasi problematika menyangkut kebersihan
lingkungan.
Kenyamanan bagi wisatawan bisa dibangun dengan menjaga kebersihan dan keamanan. Menyediakan objek pariwisata yang asri dan bersih ialah satu tuntutan yang harus direalisasikan secara bersama - sama. Itulah sebabnya, dalam industri pariwisata, seluruh pemangku kebijakan yang ada harus bersatu - padu membangun sinergisitas agar pelancong benar - benar terkesan saat berkunjung. Harapannya, dengan membangkitkan kesan positif itu setidaknya mereka kembali berbondong - bondong untuk bersafari di wilayah ini. (Met/SN)
0 komentar:
Post a Comment