Gunung Rinjani (dok foto. liputan 6.com) |
Perjuangan mewujudkan
Gunung Rinjani menjadi geopark dunia telah berada pada posisi selangkah lebih
dekat. Saat ini gunung Rinjani sudah resmi menjadi geopark nasional.
"Untuk saat ini, Rinjani
sudah menjadi national geopark (geopark nasional), sementara kalau penetapan
menjadi global geopark, ini masih dalam tahap proses," jelas Kepala Balai
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dr. Agus Budi Santosa, S.Hut, Selasa
(12/4/2016).
Kepala TNGR, pengganti Ir. Agus Budiono ini menerangkan, penetapan Rinjani
sebagai global geopark terlebih dahulu harus mendapatkan pengakuan dari pihak UNESCO.
Untuk itu, beberapa berkas pengajuan agar Rinjani diresmikan oleh UNESCO
sebagai taman geologi dunia itu telah dikirim serta diverifikasi. Saat ini,
Pemerintah Daerah (Pemda) bersama TNGR sedang menanti kehadiran assesor dari
UNESCO untuk melakukan validasi berkas tersebut di lapangan.
"Assesor dari UNESCO akan datang pada bulan Mei mendatang. Mereka akan
melakukan validasi berkas - berkas pengajuan Rinjani sebagai geopark dunia yang
telah dikirim ke UNESCO," katanya.
Menurut Agus, Rinjani
sudah sangat layak untuk dijadikan Geopark Dunia. Selain karena keanekaragaman
hayati, kawasan gunung dengan ketinggian puncak mencapai 3726 mdpl ini,
memiliki keunikan - keunikan tersendiri.
Keunikan yang bisa
ditemukan di Rinjani terlihat dari kekhasan Flora dan Fauna di dalam kawasan.
Disamping itu, di dalam kawasan TNGR sendiri terdapat 12 titik lokasi situs
berpotensi unggul. Situs - situs tersebut lantas menjadi kelebihan yang menjadi
nilai lebih dalam penilaian untuk meraih ketetapan sebagai global geopark.
"Sebagai contoh, di
Rinjani dapat ditemukan Celepuk atau burung hantu yang sangat khas. Burung ini
tidak seperti burung hantu yang memangsa tikus di sawah - sawah,"
tuturnya.
Di samping itu, terdapat
pula pohon Jati Gunung yang hanya bisa ditemukan di Rinjani. Pohon tersebut
menjadi sangat langka karena tidak ditemukan di wilayah lain, Termasuk di
kawasan pegunungan. "Pohon ini hanya ditemukan di Rinjadi, di tempat lain
tidak ada," imbuhnya.
Selain keunggulan satu
flora dan fauna diatas, di Rinjani juga terdapat ratusan jenis anggrek dan
jamur langka. Ratusan jenis flora di Rinjani tersebut memiliki nilai harga yang
relatif tinggi di pasar dunia.
"Ada tiga hal yang paling seksi di Rinjani itu yakni pertama Celepuk atau
Burung Hantu tadi, kedua burung Elang Flores, ketiga Musang Rinjani,"
terangnya.
Musang Rinjani termasuk
spesies hewan yang cukup langka. Tubuh musang berwarna hitam itu memiliki aroma
yang harum. Kepala TNGR ini mengatakan, aroma tubuh musang tersebut sama persis
seperti wangi daun pandan.
"Kita sampai saat ini
belum mengetahui mengapa seperti itu. Tugas kita hanya menjaga dan
melestarikannya agar tidak punah. Suatu ketika, nanti ketika ada orang yang
mampu menelitinya, paling tidak hal tersebut bisa terungkap," bebernya.
Lebih - lebih, saat ini
pihaknya sedang mengajukan kerjasama dengan pihak Universitas Mataram (Unram),
untuk menjadikan TNGR sebagai stasiun riset permanen kampus tersebut. Draf -
draf Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama antara kedua belah pihak telah
rampung, hanya saja belum ditandatangi sebagai wujud kesepakatan.
Sebelumnya, Kepala Balai Pindahan
Bidang Program dan Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal Konservasi Sumber
Daya Alam dan Energi, Kementerian Kehutanan RI ini menjabarkan, sedikitnya ada
tiga hal yang akan divalidasi tim Assesor dari UNESCO. Ketiganya menyangkut
tentang informasi mengenai Geological Diversity, Biological Diversity dan
Cultural Diversity.
Untuk meraih ketetapan
sebagai Global Geopark, tim dari NTB mengajukan 12 titik situs sebagai
keunggulan pada lini Geological Diversity. sejumlah 12 titik situs geologi yang
diajukan untuk divalidasi UNESCO tersebut terletak di dalam kawasan TNGR.
"Beberapa di antara 12
situs dalam TNGR itu ialah Puncak Rinjani, Kaldera Rinjani, Gunung Baru Jari,
Goa Susu, Air Terjun Jeruk Manis dan situs Air Panas Sebau," terangnya.
Gunung Baru Jari
dimasukkan sebagai keunggulan situs geologi di Rinjani karena merupakan gunung
berapi yang masih aktif. Ketinggian anak gunung Rinjani tersebut mencapai angka
2500 mdpl. Sementara, kaldera Rinjani dengan luas 1.100 hektar merupakan
habitat berbagai jenis flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di Taman Wisata
Alam dan Pendakian ini.
"Tiga hal itu yang
akan divalidasi. Tugas kita hanya membantu memfasilitasi dengan menunjukkan
lokasi-lokasi yang akan mereka pantau untuk memberikan penilaian,"
ujarnya.
Pada lini Cultural
Diversity, Kepala Balai TNGR ini menilai di kawasan gunung Rinjani tidak
terlalu banyak ditemukan kebudayaan masyarakat yang mencolok. Itu sebabnya,
pada sisi ini tim pengaju mendorong agar Rinjani dijadikan Geopark Dunia
mengelaborasi kultur masyarakat yang berada di luar kawasan gunung Rinjani
untuk dijadikan sebagai keunggulan dalam penilaian aspek ini. (met)
0 komentar:
Post a Comment