Wakil
Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, mengingatkan pembentukan budaya
sehat dan perilaku sehat harus dilakukan sejak dini. Jika ini sudah terbentuk,
maka anak-anak akan terbiasa hidup bersih dan sehat hingga dewasa.
“Juara itu hanya predikat, yang terpenting adalah bagaimana membentuk budaya sehat anak-anak kita, sehingga ketika besar mereka dapat berperilaku sehat dan menjaga lingkungan mereka, ” jelasnya saat menerima
Tim Penilai Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2016 di Pendopo Wagub, Selasa (26/4/2016).
Menurutnya,
tujuan
akhir yang diharapkan atas predikat sekolah sehat adalah terbentuknya perilaku
sehat siswa-siswa yang ada di sekolah, mengingat pembentukan karakter anak
dapat dilakukan pada saat mereka masih pada usia sekolah.
Selain
itu, wagub menekankan prestasi juara harus lahir dari
penilaian yang benar-benar objektif,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Bahkan, wagub menyampaikan akan melakukan evaluasi
bagi sekolah yang belum meraih prestasi terbaik.
“Sumber daya alam ini semua tidak
mungkin dikelola dengan baik tanpa dukungan sumber daya manusia, lewat dunia
pendidikan. Pendidikan itu sehat dan memerlukan lingkungan yang sehat, dengan
skill dan keterampilan,” ungkapnya.
Sementara
Ketua Tim Drs. H. Abdul Muin, M.Pd, dari Kementerian
Agama meminta arahan dan motivasi terkait proses penilaian sekolah di lapangan.
Apalagi tim penilai yang berjumlah sembilan orang ini, berasal dari unsur Kementerian
Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan Kementerian Kesehatan.
Mereka akan menilai sekolah di NTB di semua jenjang, mulai
dari SD hingga SMA yang sudah ditunjuk.
Di NTB, terdapat
lima sekolah hasil penilaian Tim Penilai Provinsi yang akan dinilai tim dari
pusat, yaitu, SMAN 2 Mataram untuk SMA/MA/SMK, MTsN Model Praya untuk SMP/MTs, salah satu SD di Lombok Barat dan TK Sandi
Putra Sumbawa untuk TK/RA. (*)
0 komentar:
Post a Comment