Kapal cepat dari Bali mendarat di Gili Trawangan. Dalam waktu dekat, Pemprov NTB akan menertibkan kapal cepat ini dengan melibatkan TNI AL |
Pemprov NTB melalui Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata (Disbudpar) akan melibatkan TNI Angkatan Laut (AL) untuk
menertibkan penyeberangan kapal cepat dari Bali menuju Gili Trawangan. Sekitar
akhir April ini, penertiban penyeberangan kapal cepat itu akan mulai dilakukan
usai gelaran Festival Pesona Tambora
(FPT) 2016.
“Setelah selesai Tambora (FPT) kita fokus
sama Pak Danlanal (Komandan Pangkalan
Angkatan Laut) Mataram melakukan penertiban.
Sambil jalan, kita buat simulasinya. Kita coba arahkan operator (ke
tempat) yang kita sepakati. Ke lima dermaga kita,’’ kata Kepala Disbudpar NTB,
H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (12/4/2016).
Faozal mengatakan, sudah berbicara
dengan para operator kapal cepat yang berasal dari Bali terkait dengan hal
tersebut. Pada prinsipnya, mereka setuju dan meminta apa yang bisa difasilitasi
oleh pemda kepada penumpang. Saat ini, lanjutnya, sedang dipersiapkan semua fasilitas
yang dibutuhkan terutama di Pelabuhan Bangsal dan Teluk Nara.
Faozal juga menambahkan, telah disepakati
juga dengan pengurus Koperasi Karya
Bahari, sebagai penyedia kapal atau boat pengumpan menuju tiga gili. Artinya,
kapal cepat yang mengangkut ribuan wisatawan ke Gili Trawangan, harus sandar ke
Pelabuhan Bangsal. Setelah itu, para wisatawan diangkut menggunakan kapal
pengumpan yang tersedia sekitar 60 buah.
“Dia (koperasi) punya punya 60 boat
yang sudah bisa dipakai. Tinggal kita lihat saja, Dinas Perhubungan dengan
Syahbandar seperti apa. Pelabuhan Bangsal sudah siap fasilitasnya. Teluk Nara belum, kita bangun tahun ini shelternya,’’
terang Faozal.
Biaya penyeberangan menggunakan kapal
cepat dari Bali menuju Pelabuhan Bangsal sebesar Rp 140 ribu per orang. Sementara,
biaya penyeberangan dari Pelabuhan Bangsal atau Teluk Nara menuju tiga gili
sebesar Rp 20 ribu per orang. Akibat penertiban penyeberangan ini, lanjut
Faozal memang pasti akan ada dampaknya.
Karena wisatawan akan naik dan turun lagi dari Pelabuhan Bangsal atau Teluk
Nara.
Hanya katanya, ini adalah pilihan yang
harus dilakukan Pemprov NTB dalam rangka menyelamatkan lingkungan di tiga gili.
Diketahui, akibat penyeberangan kapal cepat dari Bali yang langusung menuju
Gili Trawangan disinyalir menyebabkan kerusakan tertumbu karang pada pulau
kecil yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara itu. (nasir)
0 komentar:
Post a Comment