Be Your Inspiration

Wednesday, 13 April 2016

Tertibkan Penyeberangan Kapal Cepat, Pemprov NTB Libatkan TNI AL

Kapal cepat dari Bali mendarat di Gili Trawangan.
Dalam waktu dekat, Pemprov NTB akan menertibkan kapal
cepat ini dengan melibatkan TNI AL
Pemprov NTB melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan melibatkan TNI Angkatan Laut (AL) untuk menertibkan penyeberangan kapal cepat dari Bali menuju Gili Trawangan. Sekitar akhir April ini, penertiban penyeberangan kapal cepat itu akan mulai dilakukan usai  gelaran Festival Pesona Tambora (FPT) 2016.

“Setelah selesai Tambora (FPT) kita fokus sama Pak Danlanal  (Komandan Pangkalan Angkatan Laut) Mataram melakukan penertiban.  Sambil jalan, kita buat simulasinya. Kita coba arahkan operator (ke tempat) yang kita sepakati. Ke lima dermaga kita,’’ kata Kepala Disbudpar NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si dikonfirmasi di Kantor Gubernur, Selasa (12/4/2016).

Faozal mengatakan, sudah berbicara dengan para operator kapal cepat yang berasal dari Bali terkait dengan hal tersebut. Pada prinsipnya, mereka setuju dan meminta apa yang bisa difasilitasi oleh pemda kepada penumpang. Saat ini, lanjutnya, sedang dipersiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan terutama di Pelabuhan Bangsal dan Teluk Nara.

Faozal juga menambahkan, telah disepakati juga  dengan pengurus Koperasi Karya Bahari, sebagai penyedia kapal atau boat pengumpan menuju tiga gili. Artinya, kapal cepat yang mengangkut ribuan wisatawan ke Gili Trawangan, harus sandar ke Pelabuhan Bangsal. Setelah itu, para wisatawan diangkut menggunakan kapal pengumpan yang tersedia sekitar 60 buah.

“Dia (koperasi) punya punya 60 boat yang sudah bisa dipakai. Tinggal kita lihat saja, Dinas Perhubungan dengan Syahbandar seperti apa. Pelabuhan Bangsal sudah siap fasilitasnya. Teluk Nara belum, kita bangun tahun ini shelternya,’’ terang Faozal.

Biaya penyeberangan menggunakan kapal cepat dari Bali menuju Pelabuhan Bangsal sebesar Rp 140 ribu per orang. Sementara, biaya penyeberangan dari Pelabuhan Bangsal atau Teluk Nara menuju tiga gili sebesar Rp 20 ribu per orang. Akibat penertiban penyeberangan ini, lanjut Faozal memang  pasti akan ada dampaknya. Karena wisatawan akan naik dan turun lagi dari Pelabuhan Bangsal atau Teluk Nara.


Hanya katanya, ini adalah pilihan yang harus dilakukan Pemprov NTB dalam rangka menyelamatkan lingkungan di tiga gili. Diketahui, akibat penyeberangan kapal cepat dari Bali yang langusung menuju Gili Trawangan disinyalir menyebabkan kerusakan tertumbu karang pada pulau kecil yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara itu. (nasir)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive