Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi
memberikan sambutan pada acara pameran gizi yang digelar Poltekkes Kemenkes Mataram. |
Ketua Tim
Penggerak (TP) PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi mengajak masyarakat untuk peduli
pada asupan gizi. Hal itu perlu dilakukan untuk membentuk sumber daya manusia
(SDM) NTB yang sadar gizi.
Demikian
disampaikan Erica Zainul Majdi, saat membuka acara pameran gizi yang
dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Mataram, di salah satu pusat perbelanjaan
di Mataram, Kamis (14/4).
Ia mengatakan,
mengenai gizi, ada yang perlu dibanggakan dari Indeks Pembangunan Kesehatan
(IPKM) NTB yang berada di urutan 17 besar.
Erica
menuturkan, jika masyarakat tidak diintervensi dengan pemberian asupan zat
besi. Maka akan menghasilkan keturunan yang kurang berkualitas. “Kalau satu pasangan
suami istri, salah satunya tidak sehat, jangan harap bayi bisa sehat,” ujarnya.
Kalau melihat
kekurangan gizi, anak-anak mudah terkena sakit. Tidak sampai di situ,
kekurangan gizi, katanya, tidak hanya terlihat oleh mata. Anak-anak yang
melakukan tindakan kriminal, tidak disiplin, atau yang mudah menyerah, juga
bisa disebabkan oleh kekurangan gizi.
“Kekurangan gizi
juga dapat dilihat dari perilaku sehari-hari,” katanya.
Dengan
pentingnya pengetahuan gizi tersebut, Erica mengajak mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Mataram untuk banyak turun ke masyarakat, memberikan pencerahan
mengenai informasi gizi.
Pengetahuan
mengenai makanan-makanan yang bisa meningkatkan zat besi, seperti bayam,
singkong, dan lainnya juga perlu diperhatikan oleh masyarakat. Karena, bagi
Erica, pengetahuan mengenai itu, sangat praktis karena memiliki nilai ekonomis,
baik secara finansial maupun waktu.
Ia juga
menyoroti masih minimnya alat peraga di sekolah-sekolah mengenai informasi
gizi. Padahal jika informasi dan pengetahuan mengenai kesehatan dapat
ditampilkan di sekolah-sekolah, itu bisa membuat anak menjadi sadar gizi.
“Investasi yang
terbaik adalah melalui sumber daya manusia, yaitu manusia yang sehat. Jika
tidak sehat, uang hanya habis untuk membiayai pengobatan. Kalau manusianya
sakit-sakitan, maka akan kekurangan tenaga kerja. Itu akan menjadi beban untuk
pembangunan. Semoga generasi di NTB bisa menjadi generasi sadar gizi, dan sehat
gizinya,” pungkas Erica. (*)
0 komentar:
Post a Comment