Be Your Inspiration

Monday 21 March 2022

Aksi Si Pawang Hujan Cantik saat MotoGP Mandalika Jadi Sorotan Dunia

 

 Pawang hujan Rara Isti Wulandari melakukan ritual saat hujan mengguyur Pertamina Mandalika International Street Circuit, Minggu (20/3/2022). Start balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia sempat diundur dari jadwal semula karena cuaca buruk. (Dokumentasi Antara)

Gelaran balapan puncak Pertamina Grand Prix Of Indonesia yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Minggu (20/3/2022), sempat terganggu karena hujan. Akibatnya, race direction terpaksa harus menunda sesi balapan sekitar satu jam lamanya. Di sela-sela penundaan balapan, aksi salah seorang pawang hujan, Rara Isti Wulandari, menjadi sorotan penonton yang ada.

Bahkan aksi Rara yang berusaha meredakan hujan lebat di tengah pit lane menuai berbagai reaksi. Termasuk dari para kru hingga pembalap. Sampai-sampai Fabio Quartararo sempat tertangkap kamera tengah menirukan aksi Rara, sang pawang hujang di dalam paddock. Hingga mendapat sorak-sorai puluhan ribu penonton yang hadir langsung untuk menyaksikan balapan MotoGP di sirkuit internasional Mandalika. Namun sayang, usaha Rara gagal membuahkan hasil. Hujan lebat terus saja turun hingga hampir satu jam.    

Rara memang diminta khusus oleh penyelenggara sebagai pawang hujan di kawasan Sirkuit Mandalika. Dan, sudah berada di Sirkuit Mandalika sejak beberapa hari yang lalu.

Aksi Rara tersebut nyatanya mendapat perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. “Menurut saya ya ini (aksi pawang hujan) mungkin sebagai bagian dari hiburan dan atraksi, kearifan lokal mungkin serta budaya. Yang bisa menjadi daya tarik tersendiri,” ujarnya.

Tapi tentunya, tetap yang maha kuasa yang menentukan. Di mana hujan tetap berlangsung hingga hampir satu jam lamanya. Dan, balapan pun terpaksa harus ditunda sampai menunggu hujan reda.

Sandiaga mengaku, sebelumnya balapan berlangsung pihaknya sudah mendapat laporan bahwa diprediksi hujan bakal turun dengan durasi sekitar satu jam. Atas dasar itulah, penyelenggara kemudian memutuskan menunda balapan dan memastikan keselamatan para pembalap tetap terjamin.

Pun demikian, balapan dengan kondisi track basah karena hujan nyatanya menjadi pengalaman tersendiri bagi sejumlah pembalap MotoGP. Karena diakui baru pertama kali membalap dengan kondisi track yang basah seperti itu. Namun tetap bisa menikmati balapan, meski diakui beberapa pembalap hasilnya tidak seperti yang diharapkan. (Munakir/Suara NTB)

Share:

Pergi Nonton MotoGP Berebutan, Pulang Tidak Dapat Angkutan

 

Penonton MotoGP berebutan naik bus di eks Bandara Selaparang yang akan membawa mereka ke Sirkuit Mandalika di hari ketiga, Minggu (20/3/2022)

Minggu (20/3/2022) merupakan puncak pelaksanaan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit. Begitu juga dengan kepadatan penonton pada hari ketiga ini jauh lebih padat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Pintu-pintu masuk ke Sirkuit Mandalika juga ramai didatangi penonton yang ingin menyaksikan langsung aksi para jagoannya secara langsung. Termasuk di eks Bandara Selaparang Kota Mataram.

Sejak pagi, eks bandara yang berlokasi di Kelurahan Rembiga Kota Mataram ini ramai didatangi penonton. Pihak panitia awalnya menyediakan  66 unit bus untuk melayani penonton yang menuju Parkir Timur (PT) dan Parkir Barat (PB), namun semakin siang jumlah penonton yang sudah memiliki gelang atau tiket semakin membeludak. Sementara armada bus yang ada tidak mampu mengangkut penonton yang terus berdatangan ke eks bandara.

Setiap bus yang datang diserbu penonton yang sudah menunggu sejak pagi. Mereka khawatir tidak bisa melihat aksi para jagoannya berlaga di sirkuit kebanggaan Indonesia ini. Sejumlah penonton lokal memilih mengalah untuk naik bus dan mendahulukan penonton dari luar daerah. Seperti yang dilakukan Ariyanto dan sejumlah teman-temannya, salah satu penonton asal Mataram ini lebih memilih mengalah dan naik kendaraan angkutan paling akhir.

‘’Kita nanti saja. Kita dahulukan teman-teman dari luar daerah ini. Mereka bela-belain datang ke NTB untuk menonton MotoGP dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit pula,’’ ujar guru di salah satu SMA di Kota Mataram ini.


Sementara mereka sebagai orang lokal tidak masalah berangkat paling akhir, karena sudah sering ke Pantai Kuta di Lombok Tengah bagian selatan dan objek wisata lain di NTB.

Hal serupa juga dilakukan Zulfakar. ASN lingkup Pemprov NTB ini juga lebih memilih berangkat paling akhir dan mendahulukan penonton dari luar daerah. Apalagi dirinya sudah menonton pada hari kedua, Sabtu (19/3) dan merasakan atmosfer pertandingan. ‘’Saya sebenarnya sudah menonton Sabtu kemarin. Tapi karena teman-teman yang mengajak, saya ikut teman-teman. Soalnya, atmosfer menonton di rumah dan secara langsung itu beda,’’ ujarnya.

Antrean tidak dilakukan warga biasa. Sejumlah pejabat lingkup Pemprov NTB, seperti Asisten III Setda NTB dr. Nurhandini Eka Dewi, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Zaenal Abidin, Staf Ahli Gubernur, Sadimin dan Abdul Aziz juga ikut antre bersama ratusan penonton.  Mereka antre di bus yang menuju Parkir Barat.

Cuaca panas tidak menyurutkan mereka untuk antre bersama penonton dari seluruh Indonesia. Desak-desakan untuk berebutan naik bus yang akan mengantar mereka ke Sirkuit Mandalika dilakukan.

Menurut Asisten III Setda NTB Nurhandini Eka Dewi, mereka ingin merasakan antre bersama penonton untuk menonton MotoGP secara langsung. Selain itu, naik bus yang sudah disiapkan panitia jauh lebih baik dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi atau dinas.

Menurutnya, kondisi kemacetan jalan akan menyebabkan perjalanan mereka terganggu, sehingga khawatir tidak bisa menikmati aksi para pembalap di sirkuit. ‘’Ada stiker khusus ke sana, tapi kami khawatir macet. Jadi lebih baik naik bus yang sudah disiapkan dan merasakan ikut antrean,’’ ujarnya.

Meski demikian, banyak penonton yang terpisah dengan rombongan. Seperti yang dialami Staf Ahli Gubernur Sadimin yang harus terpisah dengan rombongan Asisten III Setda NTB. Banyaknya penonton yang berebutan membuat mereka memilih mengalah dan mendahulukan penonton yang lain.

Hingga jam 12 siang, belum semua penonton di eks bandara terangkut. Kondisi ini mendapat perhatian khusus dari Kementerian Perhubungan dan pimpinan Damri Mataram Tukul Erwanto yang turun memantau di lapangan. Bus-bus yang sebelumnya mengangkut penonton di Pelabuhan Gili Mas, Bangsal, Pelabuhan Kayangan dikerahkan untuk mengangkut penonton yang masih banyak belum terangkut.

Setiap bus yang datang,langsung diserbu oleh penonton. Mereka rela berdesak-desakan naik ke atas bus agar cepat sampai ke sirkuit. Namun, kapasitas bus mini yang terbatas, terutama jenis Hiace atau Elf belum mampu mengurai antrean penonton. Salah satu staf Kementerian Perhubungan yang melakukan pemantauan di lapangan, menjelaskan, membeludaknya jumlah penonton di hari ketiga, terutama di eks bandara menjadi bahan evaluasi pihaknya ke depan. Namun, pihaknya sekarang ini sedang memikirkan mengangkut semua penonton, termasuk mengangkut kembali ke tempat semula.

Setelah perhelatan selesai, ternyata mereka mengalami hal yang sama. Keluar dari sirkuit dalam waktu bersamaan ternyata tidak mampu diangkut oleh semua bus. Bagi yang cepat naik bus, mereka cepat sampai tujuan. Namun, bagi yang terlambat, mereka harus rela menunggu sampai jam 12 malam.

Tak ayal kondisi ini menjadi bahan pembicaraan di media sosial dan grup WhatsApp. Sebagian besar mengeluhkan tidak siapnya panitia menyediakan angkutan dalam mengatasi melonjaknya penumpang MotoGP. Apalagi mereka sampai membayar cukup mahal untuk datang ke Lombok. (Marham)

Share:

Marquez Cedera dan Gagal Balap, Oliviera Juarai GP Indonesia di Sirkuit Mandalika

Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan trofi juara pertama kepada pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira (kiri) disaksikan juara ketiga Johann Zarco di podium seusai balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Minggu (20/3/2022). Miguel Oliveira berhasil menjadi juara pertama diikuti pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan pembalap Pramac Racing Johann Zarco.. (Dokumentasi Antara Foto)


Pembalap Redbul KTM Team, Miguel Oliveira berhasil mencetak sejarah dengan menjuarai Pertamina Grand Prix Of Indonesia. Pembalap Portugal tersebut berhasil menjadi yang tercepat, pada balapan yang digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Minggu (20/3/2022). 

Memulai balapan dari posisi 7, Oliviera langsung memimpin balapan begitu memasuki laps kedua dan menyelesaikan total 20 laps dengan mulus. Pembalap Yamaha Monster Energy Team, Fabio Quartararo yang menempati pole position harus puas di posisi kedua. Setelah hanya satu laps memimpin balapan. 

 Bahkan, Quartararo sempat tercecer di posisi kelima sebelumnya akhirnya mengunci podium pertamanya pada musim balap tahun ini. Ia berhasil melewati perlawanan ketat pembalap Pramac Ducati Johann Zarco yang harus puas di posisi ketiga serta pembalap Ducati Lenovo, Jack Miller di posisi ke empat. 

 Adapun juara GP Qatar, Enea Batianini harus puas di posisi 11 di akhir balapan. Meski demikian, pembalap Gresini Racing ini masih berada di posisi pertama klasmen pembalap dengan total mengumpulkan 30 poin. 

Sedangkan Miguel Oliviera berhasil merangsek ke posisi ke empat klasemen pembalap dengan mengumpulkan 25 poin berkat kemenangan di sirkuit internasional Mandalika tersebut. “Ini bukanlah balapan yang mudah,” aku Oliveira, kepada media. Tapi ia mengaku senang dengan raihan yang dicapai pada balapan yang digelar di sirkuit internasional Mandalika. Dan, akan berupaya untuk terus naik di klasemen pembalap, dimulai dari balapan di Sirkuit Mandalika. 

Sementara itu, nasib sial dialami pembalap Repsol Honda Racing, Marc Marquez. Pembalap Spanyol tersebut gagal menunjukkan aksinya, lantaran mengalami cedera. Ia pun harus rela melewati balapan perdana di sirkuit internasional Mandalika karena mengalami cedera. 

Setelah terjatuh pada sesi pemanasan. Marquez bahkan sempat harus menjalani perawatan medis. Marquez menjalani sesi balapan di sirkuit internasional Mandalika sejak Jumat (18/2/2022) dengan catatan minor. Tercatat sudah empat kali Marquez mengalami crash yang akhirnya memaksanya untuk melewati balapan di MotoGP seri kedua ini. Meski pada sesi latihan bebas di hari Sabtu (20/3/2022), Marquez sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan menjadi pembalap tercepat. (Munakir/Suara NTB)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive