Be Your Inspiration

Wednesday 30 December 2015

Fantastis, Biaya Izin Operasional Cidomo di Gili Trawangan Capai Rp 1 Miliar

Sunrise di Gili Trawangan. 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si mengatakan sektor pariwisata memiliki dampak domino yang sangat luar biasa. Ia mencontohkan, biaya perizinan operasional sebuah cidomo di Gili Trawangan, Lombok Utara saat ini mencapai Rp 1 miliar.

“Sekarang, izin cidomo di Gili itu Rp 1 miliar. Baru dikasih izin oleh Koperasi di Desa  Gili Indah,” kata Faozal.

Share:

Tuesday 29 December 2015

Galeri HUT NTB ke 57 Tahun 2015

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan peserta Tour de Tambora Rinjani 2015 saat berada di garis start. 

Share:

Pantai Lariti Kabupaten Bima yang Menakjubkan

Pantai Lariti Bima NTB mempesona
Pesona keindahan pantai di NTB, baik di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa memang tak diragukan lagi. Lombok memiliki Pantai Senggigi, Pantai Tajung Aan, Pantai Surga, Pantai Pink dan sejumlah pantai indah lainnya.  Pulau Sumbawa juga memiliki sejumlah pantai yang sangat indah, salah satunya Pantai Lariti.  Pantai Lariti  berlokasi di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.


Lariti begitulah warga Bima menyebut nama pantai yang indah dan memesona itu. Pantai Lariti yang begitu memikat,  memang belum sepopuler pantai-pantai terkenal lainnya di NTB.  Lariti, selama ini hanya terbatas baru menjadi destinasi wisata masyarakat lokal. Padahal, jika sedikit saja dapat sentuhan penataan dari pemerintah, Lariti bisa menjadi destinasi wisata andalan NTB selain pantai-pantai lainnya yang sudah kesohor.
Jalan menuju Pantai Lariti Bima
Lariti memiliki keindahan yang sangat menakjubkan. Karena itu sangat layak dijual kepada wisatawan nusantara termasuk mancanegara. Lariti tidak saja pantainya berpasir putih dan pemandangan alamnnya yang indah. Pemandangan alam bawah lautnya juga sangat menakjubkan.

Jarak Pantai Lariti dari pusat Kabupaten Bima atau di Bandara Sultan M. Salahuddin Bima sekitar 30 kilometer. Jika menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat perjalanan bisa ditempuh 1,5 jam dengan kecepatan rata - rata diatas 70 kilometer/per jam. Di sepanjang perjalanan, menuju Pantai Lariti, melewati Kecamatan Wawo wisatawan bisa menikmati pemandangan alam yang juga indah.
Bermain di Pantai Lariti yang indah

Tiba di Kecamatan Sape, tepatnya di perempatan di Desa Soro, pengunjung atau wisatawan bisa berbelok ke kanan jika hendak menggunakan jalur darat. Di depan pasar tradisional desa setempat, pilih jalan  belok kiri dengan melewati gang kecil yang mengarah ke pantai. Di sepanjang perjalanan terdapat batu - batu kecil. Pada saat musim hujan ini, disarankan agar berhati - hati karena sepanjang jalan ini biasanya licin dan berlumpur. Karena hingga saat ini jalan menuju Lariti tersebut belum diaspal.
bangunan sederhana di Pantai Lariti untuk istirahat

Menurut salah seorang warga Desa Soro, Amiruddin, selain melalui jalur darat. Menjelajahi Lariti juga bias melalui jalur laut. Dari perempatan Desa Soro langsung lurus menuju Pelabuhan Sape. Di pelabuhan itu, terdapat perahu nelayan yang siap digunakan untuk menyeberang. Cukup merogoh kocek  Rp 5000 per orang, kita sudah tiba di Pantai Lariti dengan jarak tempuh sekitar 25 menit. ‘’Jadi ada dua pilihan menuju pantai Lariti, bisa melalui darat maupun laut,’’ ujar Amiruddin.
Membelah laut Pantai Lariti yang mempesona

Begitu masuk ke Pantai Lariti, akan terlihat ada h satu tambak udang milik perusahaan swasta yang telah lama beroperasi di sana. Tidak hanya itu, sepanjang perjalanan menuju pantai tersebut, kita akan disuguhkan dengan pemandangan Desa Bajo Pulau yang di sekitarnya dikelilingi air laut biru yang jernih sehingga keindahan bawah lautnya tampak terlihat jelas.
Perusahaan tambak yang ada di Pantai Lariti Bima
Meskipun Pantai Lariti memesona serta menyimpan keindahan yang menakjubkan, namun fasilitas pendukungnya sangat minim. ‘’Dulu Lariti tidak tidak ada yang tahu dan tidak terawat. Namun karena adanya perusahaan tambak udang yang telah membuka jalan, warga ramai menjadikannya sebagai tempat rekreasi,’’ kata Amiruddin seraya berharap Pemkab Bima memperhatikan objek wisata ini. Setidaknya infrastrukturnya seperti jalan dan fasilitas pendukungnya dipenuhi. Karena walaupun hanya dikunjungi masyarakat lokal, sebenarnya retribusinya bisa diatur dan menjadi pendapatan asli daerah. (Rafi'in)
Share:

Tembolak Lombok yang Mendunia

Proses pembuatan Tembolak Lombok
Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di NTB yakni sekitar 1,3 juta jiwa. Banyak macam potensi kerajinan yang ada di daerah ini dalam penopang perekonomian masyarakat. Dari sekian kerajinan yang ada di Lotim, ada kerajinan tudung saji atau akrab disebut “tembolak” oleh masyarakat. Tembolak ini berfungsi sebagai penutup makanan dari lalat, semut maupun kotoran dan binatang lainnya.



Kerajinan tembolak ini terdapat di Desa Presak Kecamatan Sakra. Kerajinan ini menurut sejarahnya sudah menjadi kerajinan turun temurun di desa setempat sejak bertahun-tahun lamanya secara tradisional. Bahkan, kerajinan tangan ini tidak pernah tergeser, meski saat ini banyak tudung saji yang terbuat dari plastik dengan berbagai jenis yang merupakan produk perusahaan ternama di Indonesia.
Bambu untuk membuat lingkaran tembolak Lombok
“Kerajinan tangan tudung saji itu tidak pernah tergeser, bagaimanapun kondisi perekonomian bangsa kita. Kerajinan tudung saji ini menjadi salah satu alternatif dalam penopang perekonomian masyarakat,” tutur Kepala Desa Presak Kecamatan Sakra, Fihirudin, Sabtu (26/12/2015).
Tembolak Lombok yang mempesona


Diakuinya, jumlah masyarakat yang menggeluti usaha rumahan itu sepertiga dari penduduk yang ada di Desa Presak atau sekitar 500-600 masyarakat yang hingga saat ini menggantungkan hidupnya dari kerajinan tangan ini. Namun, katanya, meski diproduksi setiap hari dengan jumlah yang cukup banyak, Fihirudin mengaku heran produk tudung saji yang dibuat oleh masyarakat tidak pernah terdengar over produksi. Sehingga, ia menduga jika hasil kerajinan tangan berupa tudung saji yang dibuat oleh masyarakat banyak dikirim keluar daerah maupun ke luar negeri oleh para pengepul.

 “Kalau hanya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga, pasti sudah lama over produk, tapi ini sudah bertahun-tahun dan permintaan selalu banyak dan itu tidak hanya di satu pengrajin,” tuturnya.
Tembolak yang sudah jadi dan belum dicat


Sementara, Camat Sakra, Lalu Safrudin, berpandangan jika keberadaan kerajinan tangan tudung saji di Desa Presak cukup membantu perekonomian masyarakat, termasuk sebagai alternatif mengatasi pengangguran. Namun, usaha rumahan atau home industry kurang menggaung, karena masih minimnya promosi yang dilakukan oleh pemerintah.
Untuk itu, ia berharap kepada Pemkab Lotim untuk lebih memperhatikan segala kerajinan-kerajinan tangan di Lotim, tidak terkecuali kerajinan tembolak ini.

Pasalnya, selain sebagai pengasah bakat dan keterampilan masyarakat yang merujuk pada perekonomiannya. Keberadaan kerajinan tudung saji ini juga sebagai salah satu alternatif untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.  (Yoni Ariadi)


Share:

Sunday 27 December 2015

57 Tahun NTB, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Momentum Bersyukur Menjadi Lebih Baik

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi
Kamis (17/12/2015) merupakan hari bersejarah bagi NTB. Hari ini, NTB tepat berusia 57 tahun, usia yang boleh dikata cukup matang. Sebagai salah satu daerah yang terbentuk bersamaan dengan Provinsi Bali dan NTT setelah terpisah dari Sunda Kecil, NTB masih membutuhkan kerja keras untuk menggapai prestasi lebih baik lagi.

UU Nomor 64 Tahun 1958 Tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Bali, NTB dan NTT serta ditindaklanjuti dengan likuidasi Pemerintah Daerah Lombok dan Pemerintah Daerah Sumbawa dalam satu kesatuan wilayah provinsi tanggal 17 desember 1958 menandai tonggak sejarah lahirnya Provinsi NTB.


Di usia yang ke 57 ini, tentu banyak keberhasilan atau penghargaan yang diraih selama ini, bukan berarti tidak banyak masalah yang harus dituntaskan. Banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, seperti masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan hingga masalah kesehatan. Sebut saja, program PIJAR (sapi, jagung dan rumput laut), penciptaan 100 ribu wirausahawan baru, Visit Lombok Sumbawa hingga yang terakhir peluncuran Pesona Lombok Sumbawa di Kementerian Pariwisata Jakarta, Senin (14/12/2015) lalu.

Harus diakui, berbagai keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan sampai saat ini telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah maupun pihak lain. Hal ini terbukti dengan diraihnya berbagai penghargaan di level nasional maupun internasional. Bahkan, untuk pertama kalinya NTB dikukuhkan sebagai The Best Mover dalam progresivitas pencapaian indeks pembangunan manusia. Ini menyebabkan peringkat IPM NTB mengalami perbaikan dari posisi 33 menjadi posisi 30  dari 34 provinsi.

Demikian pula pertumbuhan ekonomi daerah, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutan pembukaan musyawarah nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang berlangsung di Makassar bulan November lalu, NTB mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi nasional sampai dengan triwulan III tahun 2015 sebesar 9,6% di luar sektor pertambangan.

Pemerintah menyematkan pula MDGs Award pada tahun 2015 untuk ke-5 kali berturut-turut sejak tahun 2011. Penghargaan ini diberikan atas prestasi terbaik satu kategori laju pencapaian MDGs dan provinsi dengan terbaik III kategori pencapaian indikator MDGs terbanyak selama tahun 2012-2014.

Dalam bidang ketahanan pangan, Provinsi NTB terus dapat menjaga predikatnya sebagai penopang pangan nasional. Produktivitas pangan selalu terjaga, sehingga penghargaan Adhi Karya Pangan Nasional dapat kita raih selama tiga tahun berturut turut. Di bidang pelayanan publik, Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi NTB meraih penghargaan nasional “National Procurement Award” tahun 2015, dengan nominasi keberhasilan melaksanakan peran LPSE provinsi dalam mengawal proses pengadaan barang dan jasa pemerintah secara efektif dan efisien. Demikian pula di bidang pengelolaan keuangan, daerah kita secara berturut-turut selama tahun 2011-2014 memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Selain angka kunjungan wisatawan terus meningkat dan NTB semakin dikenal dunia pariwisata internasional dengan dinobatkannya NTB sebagai destinasi wisata syariah terbaik di dunia. Pemprov NTB akan mengembangkan eco halal hub di sebagian area Mandalika Resort sebagai bentuk komitmen atas penghargaan ”World's Best Halal Tourism Destination dan World's Best Halal Honeymoon Destination” yang diterima bulan lalu dalam acara World Halal Travel Award yang diadakan di Uni Emirat Arab. Masih banyak lagi prestasi yang diraih, seperti Satya Wira Karya Kencana atas keaktifan pemerintah dalam program keluarga berencana dan pembangunan keluarga, The Real Wonder of The World 2015 dalam acara Wonderfull Indonesia Wow Night tanggal 10 Desember yang lalu dan lainnya.

Melihat prestasi yang diraih ini, Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi menilai, di usia NTB yang ke 57 tahun ini merupakan momentum untuk bersyukur menjadi lebih baik. Gubernur melihat, berbagai penghargaan dan pembangunan yang diperoleh selama ini bukanlah hasil kinerja seorang gubernur atau perorangan, melainkan kerja kolektif dari banyak pihak.

Artinya, keberhasilan pembangunan tidak akan diraih, jika tanpa ada dukungan banyak pihak, termasuk media massa dalam mempublikasikan berita, masyarakat dan aparat keamanan serta unsur lainnya. ‘’Ini adalah bekal terbaik untuk mengejar capaian-capaian pada masa mendatang,’’ tuturnya di Pendopo Gubernur NTB, Selasa (15/12/2015) malam.

Terkait halal tourism, gubernur meminta untuk tidak terlalu diributkan. Dalam membangun pasar pariwisata, gubernur mengaku, hampir semua daerah memperebutkan atau fokus pada pasar konvensional. Melihat peluang pasar wisata syariah yang cukup besar dan sudah diraihnya penghargaan di tingkat internasional sebagai destinasi syariah terbaik menjadi fokus pengembangan Pemprov NTB di masa mendatang. Pemprov NTB menginginkan, agar Lombok dan Sumbawa menjadi daerah tujuan halal tourism serta menjadi primadona wisatawan di masa mendatang. Termasuk memperluas pemasaran potensi pariwisata ini.

Apalagi, ujarnya, dari pernyataan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, pangsa pasar halal tourism cukup besar yakni, 1 triliun dolar. ‘’Kalau dirupiahkan itu sudah berapa?’’ ujar gubernur menggambarkan. Termasuk, masalah persyaratan yang dibutuhkan untuk proses sertifikasi halal tourism, seperti di hotel, restoran. Tidak hanya itu, bagaimana mempersiapkan sajadah, kitab-kitab suci, seperti Al Qur’an atau Bible.

Atas dasar itu, gubernur meminta agar semua pihak tidak perlu ribut dalam program halal tourism ini, karena pemerintah daerah ingin serius menggarap potensi ini. Apalagi beberapa daerah di Indonesia masih terpaku menggarap pasar konvensional. Meski demikian, NTB tetap akan menggarap pasar konvensional dengan membuka segmen baru yang bisa menampung wisatawan Muslim.

Dalam membangun pariwisata di NTB, pemerintah provinsi tidak bisa bergerak sendiri. Dibutuhkan dukungan banyak pihak, seperti pemerintah kabupaten/kota dalam menata dan membenahi objek wisata yang ada di daerah masing-masing.

Gubernur bahkan menyentil minimnya peranan pemerintah kabupaten/kota dalam membenahi objek wisata yang ada di wilayahnya masing-masing. Padahal, pendapatan asli daerah di bidang pariwisata sebagian besar sepenuhnya dinikmati oleh pemerintah kabupaten/kota. ‘’Satu rupiah pun tidak ada yang masuk ke provinsi. Tapi masuk ke kabupaten/kota. Saya heran, bupati/walikota tidur dalam mengelola pariwisata,’’ sindirnya.

Minimnya, peranan pemerintah kabupaten/kota dalam mengelola pariwisata, ujarnya, bisa dilihat dari keberadaan objek-objek wisata yang ada di daerah. Menurutnya, banyak objek wisata yang sudah terkenal, seperti Senggigi, objek wisata tiga Gili di Lombok Utara dan lainnya masih banyak sampah berserakan.

Kebersihan objek wisata yang ada di kawasan itu masih minim perhatian, sehingga menimbulkan kesan buruk di mata wisatawan. Padahal, dengan pendapatan dari sektor pariwisata, pemerintah kabupaten/kota bisa memberdayakan masyarakat atau menyediakan lokasi pembuangan sampah. Termasuk tenaga pengangkut sampah yang bisa disiapkan dalam menunjang pembangunan objek pariwisata menjadi lebih baik.

Gubernur juga menyayangkan, banyak objek wisata yang ada di daerah tidak dikelola maksimal oleh pemerintah kabupaten/kota. Padahal, objek wisata ini diyakini mampu mendatangkan potensi pendapatan yang besar bagi daerah.

Meski demikian, sebagai pemimpin daerah, dirinya memberikan apresiasi pada pihak-pihak yang selama ini getol mempromosikan potensi pariwisata yang ada di NTB, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), pelaku pariwisata dan elemen masyarakat dalam mendukung pembangunan pariwisata yang ada di NTB. (*)
Share:

Kerajinan Wayang Sasak Tembus Pasar Jepang

Cenderamata kerajinan wayang Lombok, karakter
Jayengrana

Desa Sesela adalah salah satu desa seni yang ada di Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat (Lobar). Selain kerajinan dalam bentuk patung dari kayu, cukli, kreativitas warga Desa Sesela juga cukup banyak. Termasuk, membuat souvenir atau oleh-oleh tangan berupa tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita Wayang Sasak.

Share:

Batu Paras Lombok Mempesona Dunia

Batu Paras Lombok

MELINTAS di jalan Raya Senggigi, Batulayar Kabupaten Lombok Barat (Lobar), kita dapat melihat jejeran batu berwarna putih kekuning-kuningan dengan beragam ornamen. Ornamen ini dihias dengan berbagai macam motif sesuai pangsa pasar dan keinginan pemesan.

Berkembangnya industri pariwisata di Pulau Lombok, khususnya di kawasan Senggigi berpengaruh besar terhadap perkembangan usaha ini.
Share:

Monday 7 December 2015

MUSISI AUSTRALIA MERAYAKAN PRESTASI PENYANDANG DISABILITAS


Untuk merayakan Hari Internasional Orang dengan Disabilitas Kedutaan Besar Australia di Jakarta dengan gembira menyelenggarakan program Musik untuk Semua oleh musisi Australia Emma Bennison, CEO badan kesenian dan disabilitas tertinggi Australia, Arts Access Australia.

Share:

Hutan Wisata Lemor Lombok Timur

Menuruni tangga di objek wisata Lemor Kecamatan Suela
Lombok Timur

Hutan Wisata Lemor (HWL) merupakan salah satu hutan wisata yang masih alami yang berada di wilayah Dusun Cempaka, Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Letaknya yang strategis sebagai jalan lintas menuju Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menjadikannya sebagai objek wisata yang menarik perhatian banyak wisatawan lokal.

Share:

Tuesday 1 December 2015

Nikmati Sensasi Pulau Kenawa di Sumbawa Barat


Hamparan savana di Pulau Kenawa Sumbawa Barat NTB

Pulau Kenawa merupakan salah satu pulau di gugusan pulau Gili Balu yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi NTB  tepatnya di desa pesisir, Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, KSB. KSB  sendiri merupakan kabupaten baru di Provinsi NTB.  KSB  adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Sumbawa pada tanggal 18 Desember 2003 berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi NTB.

Share:

Labuhan Haji, Objek Wisata Menarik di Lombok Timur

Kondisi Pantai Labuhan Haji Lombok Timur NTB
Kabupaten Lombok Timur memiliki sederetan pantai yang indah, eksotis dan unik. Tidak ada satupun lokasi pantai di  Gumi Selaparang ini yang tidak menarik untuk dikunjungi.   Sebagian besar pantai membentang menghadap timur. Sehingga sangat tepat sebutan untuk Lotim, "Sun Rise of Lombok" sebagaimana diungkap Anggota DPR RI, H.M. Syamsul Luthfi.

Share:

Kerajinan Batok Kelapa dari Kabupaten Lombok Utara

Hasil kerajinan dari batok kelapa khas Lombok Utara,
seperti piring, petromak dan lainnya.
Batok kelapa tidak hanya dijual mentah atau dijual setengah jadi dalam bentuk arang. Di tangan-tangan terampil perajin Kabupaten Lombok Utara (KLU) batok dijadikan aneka kerajinan berharga jual tinggi.

Kelompok pemuda Prawira Village, Dusun Prawira, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, adalah satu yang bereksperimen membuat aneka kerajinan dari limbah batok kelapa. Beberapa kreasi yang berhasil dibuat, seperti piring batok kelapa, kap lampu,
Share:

Lomba Peleton Tangkas, Batalyon 742 SWY Rebut Piala Kasad


Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menyerahkan penghargaan
pada anggota Batalyon 742 SWY yang berprestasi. 
Batalyon 742/SWY berhasil keluar sebagai juara umum dalam lomba Peleton Tangkas TNI AD yang berlangsung di Magelang Jawa Timur. Batalyon yang merupakan utusan Kodam IX/Udayana meraih tiga emas dan satu perunggu.   

Batalyon 742/SWY yang merupakan bagian dari Korem 162/WB sejak tanggal 21 – 27 November 2015 lalu berduel dengan tim dari kesatuan TNI AD lainnya, termasuk dari Mabes TNI untuk memperebutkan
Share:

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Berbagi Bersama Anak Penyandang Disabilitas

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi
didampingi Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi
dan Wakil Ketua TP PKK  Hj. Syamsiah Muh. Amin
memberikan dukungan pada anak penyandang disabilitas
yang memainkan alat musik pada puncak BBKS,
HKSN dan HDI di Seganteng Mataram, Selasa (1/12/2015). 
Momen puncak acara Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS), Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Selasa (1/12/2015)  dimanfaatkan dengan baik jajaran Pemprov NTB dan Pemkot Mataram. Pemprov dan Pemkot Mataram bersama pihak lain berbagi bersama dengan anak penyandang disabilitas.

Kegiatan yang digelar di depan Masjid Jami’ Qubbatul Islam Seganteng ini dihadiri langsung Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi,
Share:

Hj. Erica Zainul Majdi : Membaca, Gerbang Masa Depan

 Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi
saat berbincang  dengan siswa PAUD AISHA
di Kelurahan Monjok Mataram, Selasa (1/12/2015).

Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia, terlebih bagi generasi yang akan jadi pemimpin di masa yang akan datang. Salah satu manfaat terbesar pendidikan adalah merubah pola pikir seseorang akan hidup dengan segala permasalahannya. Namun, untuk mencapai hal tersebut, genarasi saat ini harus banyak membaca agar menjadi genarasi cerdas.

Membaca adalah gerbang masa depan. Apapun cita-cita kita, pintunya harus banyak membaca dan berdo’a,” pesan Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Erica Zainul Majdi
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive