Be Your Inspiration

Wednesday 24 August 2022

Pengiriman Pesanan Kopi ke Korea Selatan dari NTB Dilakukan Hingga Akhir Tahun 2022

Kepala Dinas Perdagangan NTB Drs. H. Fathurrahman, M.Si., 


NTB merupakan salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Bahkan, saat kopi NTB dipamerkan dalam sebuah pameran kopi yang bertema Coffex Istanbul tahun 2021 lalu, permintaan kopi NTB cukup besar. Meski demikian, pemenuhan permintaan kopi ini tidak bisa dilakukan sekaligus, tapi secara bertahap.

Kepala Dinas Perdagangan NTB Drs. H. Fathurrahman, M.Si., menjelaskan, jika sebelumnya, dilakukan ekspor vanili Ke Amerika Serikat, akhir Agustus ini ekspor kopi ke Korea Selatan akan dilakukan. ‘’Tetapi tentu kan namanya apa permintaan by order itu bertahap, karena kita akan kalkulasikan itu di akhir tahun dan pengirimannya per bulan. Misalkan, jumlah 400 ton ekspor kopi ini dalam durasi waktu Agustus hingga Desember,’’ ujarnya, Senin, 22 Agustus 2022.

Diakuinya, NTB memiliki komoditas dan produk, terutama ekonomi kreatif yang bisa dijadikan salah satu potensi. Apalagi di beberapa negara, seperti Turki memiliki segmen pasar yang cukup besar. Dalam hal ini, ujarnya, jenis kerajinan seperti home decoration memiliki pangsa pasar yang cukup besar, terutama di Eropa. Beda halnya dengan makanan dan minuman masih ada pengetatan .

Menurutnya, bahan makanan dari luar Eropa sulit masuk, karena ada standarisasi yang ditetapkan oleh negara penerima. Selain itu, beberapa negara menambah standarisasi masuknya barang impor yang berbahan makanan dan minuman. Untuk itu, pihaknya melihat peluang masuknya bahan kerajinan cukup besar, sehingga akan terus digiatkan.

Mengenai target ekspor non tambang dari NTB ke beberapa negara pemesan, Fathurrahman mengaku masih kecil. Ekspor di NTB masih didominasi ekspor tambang sebesar 98 persen, sementara non tambang sekitar 0,02 persen, sehingga perlu digiatkan. Target ekspor non tambang ini akan terus ditingkatkan. Apalagi dengan terbentuknya tim percepatan ekspor setidaknya akan memacu kinerja masalah ekspor non tambang dari NTB.

‘’Dari tahun 2020, dari 8,7 juta US Dolar dan di tahun 2021, 9,6 juta US Dolar. Sementara tahun 2022, baru sampai bulan Mei dan baru beberapa yang sudah diekspor, termasuk vanili yang ke Amerika Serikat,’’ ujarnya. (Marham)

Share:

Atasi Stunting, Dinas Sosial NTB Kerahkan PKH

 

Kepala Dinas Sosial NTB Dr. H. Akhsanul Khalik

DINAS Sosial (Disos) NTB siap mendukung penuh program Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dalam mengatasi masalah stunting. Melibatkan petugas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam melakukan pendampingan pada keluarga binaan, diharapkan apa yang menjadi target bisa dicapai.

“Sekarang ini petugas PKH kita memiliki tugas baru dalam tim percepatan penurunan stunting di NTB  SDM PKH kita sudah mau dilatih di balai sosial yang ada di Bali, Makassar dan Yogyakarta untuk memahami stunting itu apa, dan persoalannya apa,” ungkap Kepala Disos NTB Dr. H. Akhsanul Khalik, Jumat, 19 Agustus 2022.

Setelah itu, tambahnya, petugas PKH mulai memberikan pendampingan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, terutama pada anak balita dan ibu hamil. Dalam hal ini, tegasnya, KPM PKH wajib terpenuhi kebutuhan gizinya dengan bantuan PKH itu.

Selain itu, petugas PKH juga wajib berkoordinasi dengan petugas posyandu yang ada di desa masing-masing. Apalagi yang memahami anak-anak yang mengalami stunting dan ibu hamil adalah petugas posyandu yang ada di desa bersangkutan.

Tidak hanya itu,  setiap SDM PKH pendamping memiliki kewajiban temu atau rembuk penguatan keluarga. Termasuk berkoordinasi dengan posyandu keluarga yang ada di desa masing-masing

*Paling tidak target yang sudah ditetapkan yakni keluarga yang menjadi dampingannya keluar dari stunting. Target ini langsung dari Kementerian Sosial,” ujarnya.

Untuk itu, tegasnya, pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada petugas PKH harus diterapkan dan menjadi kewajiban bagi mereka untuk melaporkan apa intervensinya terhadap KPM PKH yang mengalami kekurangan gizi yang ada dalam pendampingannya.

“Mereka juga harus mengajak keluarga yang berada dampingannya untuk ke posyandu dan mendampingi dalam pemberian makanan bergizi ini yang menjadi laporan mereka setiap bulan. Perkembangan seperti apa, intervensi seperti apa dan koordinasi dengan siapa saja,” tegas mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB ini. (Marham)

Share:

Perang Rusia – Ukraina Berdampak pada Perkembangan Ekonomi NTB



Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi saat membuka bazar pangan murah di halaman DKP NTB, Selasa 23 Agustus 2022. 

SEKRETARIS Daerah (Sekda( NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., mengingatkan agar dampak Covid-19 dan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina berpengaruh besar terhadap krisis pangan. Tidak hanya itu, perang ini menyebabkan terjadinya krisis energi dan energi keuangan secara global.

Penekanan Sekda ini disampaikan saat membuka Kegiatan Bazar Pangan Murah sebagai rangkaian acara Kemerdekaan RI Ke-77 Tahun 2022 di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) NTB, Selasa, 23 Agustus 2022.

Untuk itu, Sekda NTB mengapresiasi kegiatan Bazar Pasar Murah yang digelar DKP NTB bersama sejumlah stakeholder, seperti Bulog, Bank Indonesia, PT. Amman Mineral, UMKM serta gapoktan yang terlibat dalam kegiatan ini, sehingga bisa membantu masyarakat. 

Sekda juga mengingatkan, agar ASN sebagai garda terdepan dalam membantu dan melayani masyarakat menghadapi setiap peristiwa yang terjadi di NTB dan global. Sebagai contoh, ASN mengawali menanam apapun di lahan-lahan kosong sebagai bentuk diversifikasi pangan. Dalam hal ini, bibit bisa diminta di BKD dan lain sebagainya. Jika ini sudah dilakukan dan semakin banyak produksi yang dihasilkan tersedia di pasar, gejolak harga tidak terjadi lagi.

Diakuinya, tingginya harga pangan saat ini ditenggarai karena biaya distribusi yang meningkat. Akibat meningkatnya biaya distribusi, , margin keuntungan yang diperoleh produsen tidak meningkat. Untuk itu diharapkan semua OPD-OPD Rumpun Hijau, Perdagangan dan sektor terkait untuk mampu memonitor. Selain mengadakan operasi pasar juga mengedukasi di hulu untuk bekerjasama menstabilkan ketersediaan pangan.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran TPID di tengah masyarakat yang  bekerja dari hulu ke hilir, kemudian mengadakan pasar-pasar murah, juga harus memberikan treatment kepada masyarakat, mengedukasi masyarakat bersama-sama untuk menstabilkan daerah masing-masing dulu.

Sementara itu, Kepala DKP NTB, H. Abdul Azis, S.H., M.H., mengklaim Provinsi NTB terus berkontribusi dalam rangka memberikan support kepada daerah - daerah lain dalam rangka pengamanan pangan Indonesia. 

Dicontohkannya, stok beras, NTB selalu surplus, begitu juga dengan jagung surplus. Meski demikian, ujarnya, komoditas jagung ini memengaruhi juga harga daging ayam, harga telur juga memengaruhi, demikian juga cabai walaupun cabai itu dalam suatu waktu harganya mahal akan tetapi sebenarnya i NTB komoditas cabai ini surplus.

‘’Akan tetapi karena distribusi ke Pulau Jawa yang harganya lebih mahal sehingga lebih banyak keluar, sehingga untuk kita juga terjadi defisit cabai di NTB tetapi Alhamdulillah pada hari ini harga cabai ini sudah menunjukkan stabil di Provinsi Nusa Tenggara Barat," jelasnya. (Marham)

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive