Be Your Inspiration

Monday 30 October 2017

RSUP NTB dan Dinas Pariwisata NTB Bersatu di Panggung Inspiratif Expo Diskominfotik NTB

Penampilan tim rudat yang dipersembahkan Dispar NTB di Panggung Inspiratif Expo.

SEJAK awal diadakannya Inspiratif Expo Minggu (20/8/2017) lalu, gawe besar mingguan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB di Car Free Day Udayana ini memang dirancang khusus untuk menjadi panggung event-event besar SKPD lingkup Provinsi NTB juga tempatnya Generasi Muda Berprestasi tunjuk aksi.

Tak tanggung-tanggung, beberapa SKPD sudah memilih Inspiratif Expo sebagai tempat merayakan hari-hari besarnya, seperti beberapa waktu lalu RSJ Mutiara Sukma yang merayakan puncak Hari Kesehatan Jiwa Dunia.
Penampilan tari tradisional di Panggung Inspiratif Expo.

Kali ini di pekan ke 10-nya, Minggu (29/10/2017), Panggung Inspiratif Expo kedatangan RSUP NTB untuk  hadir merayakan puncak hari Kanker Sedunia dan Dinas Pariwisata NTB dengan kampanye Pesona Lombok Sumbawanya.

Dalam penampilannya pihak RSUP tak hanya melakukan sosialisasi bahaya kanker payudara kepada para penonton.  Mereka juga membuka stand cek kesehatan gratis kepada masyarakat, flash mob dan sosialisasi pentingnya penguasaan CPR, atraksi senam cuci tangan, pembagian dan penyematan pin kepada Kadis Diskominfoik NTB dan Kadis Dinas Pariwisata sebagai simbol peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia. “Biar bapak-bapak juga peduli kanker payudara!” seru dr. H. L. Hamzi Fikri, MM., selaku Direktur RSUP NTB.
Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno, Kepala Dispar NTB H. L. Moh. Faozal dan Direktur RSUP NTB L. Hamzi Fikri foto bersama usai penyematan pin sebagai symbol peringatan Hari Kanker Sedunia di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB, Minggu (29/10/2017).

RSUP juga memperkenalkan kepada masyarakat program terbarunya berupa Medical Tourism yang nantinya diharapkan dapat menjadi rumah sakit yang ramah terhadap pariwisata NTB. RSUP NTB berharap ke depannya dapat menjadi pilot dalam berjalannya program tersebut.

Penampilan dari Dinas Pariwisata pun tak tanggung-tanggung. Dinas yang dikepalai oleh H. L. Moh. Faozal, MSi., ini bahkan memiliki panggung tersendiri yang berada tepat di depan panggung utama Inspiratif Expo.

Pada kesempatan ini Dinas Pariwisata mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai Pesona Lombok Sumbawa khususnya mengenai Geopark Gunung Rinjadi dan Desa Wisata Sengkoah Desa Labulia Lombok Tengah.

Panggung ini juga dimeriahkan oleh penampilan Rue Rase Projek sebuah band yang mengkolaborasikan antara musik modern dengan musik tradisional Sasak Gamelan dan Tari Tradisional.

Penampilan dari sekolah-sekolah pun tak pernah ketinggalan. SMAN 7 Mataram dan SMKN 2 Mataram kembali hadir memeriahkan acara dengan  menampilkan Joy Fernando,  juara 1 vocal solo Nasional FLS2N 2017 dan Nikita Devie juara 1 di tingkat provinsi.

Hadir juga Mayung Duta Damai Sosial Media yang mengkampanyekan tolak konten negatif di sosial media. Sementara itu stan Inspiratif Expo diramaikan dengan komunitas Cinta Baca Djendela dan stan-stan kuliner lainnya. (Marham)

Share:

Gelibar, Tudung Saji Mini Khas Masyarakat Sasak

Gelibar, tudung saji khas masyarakat Sasak Lombok
Tanaman lontar sejak dahulu digunakan oleh nenek moyang masyarakat Sasak sebagai salah satu bahan baku dalam membuat kerajinan tangan. Apalagi pohon ini gampang ditemukan di Lombok dan digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah pembuatan tudung saji untuk menutup makanan dari gangguan serangga. Selain tembolak, masyarakat Sasak juga mengenal gelibar, tudung saji mini yang masih digunakan sampai sekarang.


Menurut Baiq Nursehan, pengepul gelibar di Desa Suradadi, Terara, Lombok Timur, jika gelibar ini masih banyak diminati sampai sekarang. “Peminatnya tetap ada, karena tiap minggu selalu ada yang cari,” ujarnya saat ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan jika pengrajin daun lontar biasanya mengerjakan gelibar ini saat ada pesanan saja. “Kalau dibuat sehari-hari, mereka cenderung buat yang banyak dibutuhkan seperti tas dan keranjang,” tambahnya.

Sehan, panggilan akrabnya, mengatakan jika gelibar ini berfungsi untuk menutup makanan seperti nasi yang ditaruh ke dalam kemek atau gentong tanah liat. “Kalau sekarang banyak digunakan oleh umat Hindu untuk sembahyang, biasanya untuk menutup sesajennya,” jelasnya.
Tumpukan gelibar, tudung saji khas masyarakat Sasak Lombok

Jadi tidak heran, pesanan untuk gelibar ini banyak datang dari Bali atau Mataram. “Penjualnya datang langsung ke sini untuk ambil barangnya tetapi jumlahnya tidak banyak,” ucapnya.

Pembuatan gelibar ini, kata Sehan, seperti kerajinan lontar ini membutuhkan waktu yang tidak lama jika perajinnya sudah berpengalaman. “Sehari bisa jadi 2-3 buah karena sulit saat pembuatan pinggirnya,” tukasnya.

Daun lontar sendiri didatangkan dari Bima karena memiliki serat daun yang gampang dibentuk. Hal ini disebabkan daun lontar lokal susah dibentuk menjadi kerajinan karena seratnya yang kasar. “Banyak juga perajin lontar dari Lombok Tengah yang beli lontar di sini, seperti pembuat tembolak, ambilnya di sini untuk bahan bakunya,” tambahnya.


Biasanya Sehan mengambil dalam jumlah banyak kepada perajin untuk dijual kembali. “Paling 2-3 kodi gelibar ini, yang harganya Rp 2.000/buah,” tambahnya. Gelibar ini, tambahnya, bisa bertahan lama asal digunakan dan dirawat dengan baik. “Bisa sampai 1 tahun atau lebih, tetapi biasanya kalau sudah digunakan untuk sembahyang, mereka beli lagi,” ujarnya. (Uul Efriyanti Prayoba)


Share:

Friday 27 October 2017

Di Universitas Kristen Indonesia, Zainul Majdi Paparkan Tentang Kejujuran, Agama dan Karakter Pancasila

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi memberikan kuliah umum di Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Jumat (27/10/2017) 

Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang lebih dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) menegaskan kejujuran merupakan pondasi atau sumbu yang menentukan kadar integritas sesorang. Sedangkan integritas atau karakter yang baik merupakan modal utama dalam upaya mewujudkan bangsa yang kuat dan berkemajuan.

Sebab dengan kejujuran maka seseorang memiliki Integritas yang nantinya akan dicari oleh siapapun. Termasuk menanamkan sifat kejujuran pada diri sendiri. Karenanya untuk mencapai kemajuan yang besar di segala bidang, maka Bangsa  ini harus didukung dan dibangun oleh generasi muda yang memiliki karakter kuat. Yakni generasi muda yang memiliki integritas pribadi dan sosial yang baik, moralitas yang kuat serta kejujuran yang tinggi.

Karena itu, TGB mengajak para pemuda untuk membangun karakter yang kuat sebagai modal dasar membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi swafoto bersama mahasiswa dan Rektor UKI Maruarar Siahaan usai memberikan kuliah umum, Jumat (27/10/2017)
Gubernur TGB memaparkan hal itu saat memenuhi undangan Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI), Dr. Maruarar Siahaan, SH.MH sebagai narasumber pada kuliah umum mahasiswa  UKI, di Kampus UKI di Jakarta, Jumat (27/10/2017), dengan tema "Pendidikan Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Milenial".

Di hadapan sekitar 200 mahasiswa, TGB mengungkapkan pandangannya tentang agama dan hubungannya dengan Pancasila. Tuan Guru Bajang memaknakan Pancasila  sebagai " Kemanusiaan  yang Berketuhanan Yang Maha Esa".  Menurutnya, agama merupakan modal terpenting dan utama dalam membangun bangsa. Dan nilai nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di dalam wadah NKRI ini, termasuk Pancasila bersumber dari norma dasar dan meta norma  yang diambil dari nilai nilai ajaran agama.
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi (kanan) menerima cinderamata dari pihak UKI usai memberikan kuliah umum, Jumat (27/10/2017)
Oleh karena itu, Pancasila kata TGB adalah modal penting untuk membangun bangsa. Karena tidak ada  satupun nilai yang terdapat pada pancasila sebagai dasar negara yang bertentangan dengan agama. Bahkan, nilai-nilai tersebut sangat fundamen dalam kehidupan manusia. Karena itu, TGB mengajak para pemuda untuk membangun karakter yang kuat untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.  Terlebih Pancasila ini merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa sebagai modal sosial bagi warga negara. TGB meyakini dengan modal ini, Bangsa Indonesia ke depan akan lebih maju seiring dengan semakin cerdasnya para pemuda memandang dan mencermati modal sosial tersebut.

“Maka, ketika ada yang bertanya kepada saya, Tuan Guru, kalau dalam satu kalimat menurut Tuan Guru, Pancasila itu apa? Saya sampaikan, kalau dalam satu kalimat bagi saya, Pancasila itu adalah kemanusiaan yang berketuhanan,” ungkapnya.

Karena menurut TGB, dari lima sila yang ada di Pancasila tersebut, empat diantaranya berbicara tentang kemanusiaan dan satunya berbicara tentang ketuhanan.

Sebagai modal sosial dan hasil konsensus para pendiri bangsa, TGB mengajak  seluruh mahasiswa yang hadir untuk betul-betul menghiasi ranah kehidupan dengan nilai-nilai baik yang ada dalam Pancasila. Termasuk, jika suatu saat nanti para mahasiswa terjun ke dunia politik dan mengemban tugas besar untuk memperbaiki bangsa.

Praktik-praktik politik yang baik harus ditradisikan mulai saat ini, ajaknya. Generasi muda juga perlu mambangun karakter yang baik sejak dini dengan menjalankan ajaran agama,” tegas TGB. Apalagi saat ini, generasi muda sudah masuk ke era milenial, dimana seluruh informasi yang terjadi di belahan dunia dapat diakses oleh siapapun. Namun, menurutnya era milenial tidak perlu dilawan atau dijadikan ancaman. Justru momentum itu harus dijadikan peluang untuk menyebar dan berbagi informasi tentang pengalam-pengalaman hebat kit. Generasi milenial, jelas TGB merupakan generasi yang membangun kebersamaan melalui persahabatan dan pertemanan.

Sebelumnya Rektor UKI, Dr. Maruarar Siahaan menyampaikan terima kasih pada TGB karena dapat menghadiri undangan sekaligus berbagi pengalaman dan wawasan kepada seluruh mahasiswanya. Kehadiran TGB tersebut harus dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa untuk menyerap dengan baik ilmu dan pengalaman yang disampaikan TGB. Ia berharap, pengalaman TGB yang sukses memimpin NTB serta wawasan kebangsaan yang dimilikinya dapat dijadikan modal bagi para mahasiswa jika suatu saat menjadi pemimpin di negeri ini.  Hadir juga saat itu Warek I, Dr. Wilson Rajaguguk Warek III, Dr Dhaniswara Harjono, Wakil Dekan Kerdid Simbolon dan ratusan mahasiswa UKI dan umum. (Humas Setda NTB)
Share:

Thursday 26 October 2017

Warna Sasambo Meriahkan pawai Taaruf MTQ 27 Tingkat Provinsi NTB di Bima

Pawai Taaruf  MTQ NTB ke 27 di Kabupaten Bima Tahum 2017

Ribuan masyarakat Bima menyemut di sepanjang Jalan Garuda dari depan Kantor Camat Woha Kabupaten Bima hingga ke ujung cabang Perempatan Talabiu Kecamatan Belo Bima. Mereka antusias menyaksikan beragam corak busana adat khas daerah masing-masing kontingen dari seluruh kabupaten/kota se-NTB dalam memeriahkan pawai ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-27 Tingkat Provinsi NTB tahun 2017 yang dipusatkan di kantor baru Pemerintah Kabupaten Bima di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Pawai ta’aruf tersebut diikuti 519 orang dengan mengambil start  di Jalan Garuda, tepat di depan Kantor Camat Woha dan finish di Perempatan Talabiu dekat Bandara Sultan M. Kaharuddin Bima. Para peserta pawai ta’aruf terlihat tampil beda dari biasanya karena hampir semua mengenakan busana adat dari berbagai strata sosial, sehingga tampak indah dan  menyedot perhatian masyakat. Dimulai pukul 09.00 dan baru berakhir pada pukul 12.00 Wita menjelang Salat Dzuhur, Kamis (26/10/2017), pawai berlangsung meriah.
Peserta pawai taaruf kontingen MTQ NTB ke 27 di Kabupaten Bima

Kontingen terbanyak dan terheboh adalah dari Kabupaten Lombok Tengah. Karena selain seluruh kontingennya mengenakan  beragam corak busana adat masyarakat Sasak di Lombok Tengah, juga kontingen dipimpin langsung Bupati dan Wakil Bupatinya yang menurunkan jumlah kontingen paling banyak dibandingkan daerah lainnya.

Seluruh rangkaian kegiatan MTQ tersebut, juga disiarkan secara langsung dari lokasi acara oleh RRI Regional Mataram. Sehingga masyarakat dapat menyimak lantunan Ayat-ayat suci Al-Qur'an dari kediaman masing-masing.

Sebelumnya rangkaian kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 27 Tingkat Provinsi NTB di Kabupaten Bima sudah diawali dengan malam Ta’aruf, di Parugana’e Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Rabu (25/20/2017).
Bupati Bima Hj. IDP, Sekda NTB H. Rosiady Sayuti menonton pawai taaruf di Bima

Saat itu, Sekda NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, selaku Ketua LTPQ Prov. NTB berharap agar pelaksanaan MTQ ke 27 tingkat Prov NTB bisa berjalan sukses dan mengandung nilai-nilai keberkahan. Tidak saja bagi masyarakat Kabupaten Bima, tetapi juga masyarakat NTB secara keseluruhan. Meski saat ini sudah memasuki musim hujan, namun Sekda yakin bahwa kondisi tersebut tidak menghalangi suksesnya kegiatan tersebut.

Didampingi Kepala Biro Kesra Setda Prov. NTB. Ahmad Masyhuri, SH., Pak Ros sapaan akrab Sekda NTB menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Bima beserta seluruh jajaranya, panitia dan semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya kegiatan itu.
Atraksi seni tradisional khas Bima di MTQ NTB ke 27 tahun 2017

“Semoga hujan yang mengguyur Kabupaten Bima saat Plaksanaan MTQ nanti tidak besar-besar amat,  cukup gerimis saja biar menjadi berkah,” ungkapnya di hadapan para dewan hakim dan perwakilan para kafilah dari seluruh kabupaten/kota se-NTB yang hadir.

Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP) dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi yang telah mempercayakan Kabupaten Bima sebagai penyelenggara kegiatan tersebut. Dengan terlaksananya kegiatan tersebut menurut IDP, maka gema tilawatil Quran akan sentiasa membawa keberkahan serta suasana religi yang begitu baik di tengah masyarakat. “Ini akan menerangi dan mencerahkan nilai kebaikan di Bumi Mbojo ini,” ungkap bupati. (Humas Setda NTB)


Share:

Wednesday 25 October 2017

15 Konsulat Uni Eropa Terpikat Pesona Wisata NTB

Kunjuungan Konsulat Uni Eropa ke Kantor Gubernur NTB diterima Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, Rabu (25/10/2017)

Mengaku kagum dan terpikat dengan pesona destinasi wisata NTB, Rabu (25/10/2017) sebanyak 15 konsulat yang mewakili 30 negara Uni Eropa datang langsung di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Kunjungan para konsulat yang mengaku merasa penasaran akan keunikan pariwisata Lombok Sumbawa itu diterima resmi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Muh. Amin, SH M.Si didampingi, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.

Rombongan konsulat Uni Eropa yang dipimpin Minister/Deputy Head of Delegation Chair EU Consular Group, Charles Michel Geurts, mengaku senang sekali dapat hadir di Lombok bersama 15 perwakilan negara Eropa, mewakili 30 negara Uni Eropa, yakni Belgia, Bulgaria, Finlandia, Spanyol, Kroasia, Italia,Belanda, Polandia, Portugal, Swedia, Jerman, Republik Slovakia dan Inggris.
Charles Michel Guerts mengaku akan sangat gembira jika 500 juta orang di 30 negara itu bisa datang ke Lombok.  Ia mengungkapkan, NTB merupakan daerah tujuan ketiga bagi para  turis Eropa, setelah Jawa dan Bali. 

Untuk itu ia menyambut baik rencana Pemprov NTB untuk mensegerakan pembukaan rute penerbangan internasional langsung ke Lombok, sehingga Lombok bisa menjadi tujuan utama para wisatawan mancanegara, tanpa harus singgah terlebih dahulu di daerah lain.

Ia dan rombongan mengunjungi Lombok, untuk melakukan pendekatan otoritas lokal, terkait kekonsuleran sekaligus guna melihat secara lebih dekat potensi wisata di Provinsi Seribu Masjid ini. Atas tingginya ketertarikan akan pesona Lombok, ia dan perwakilan semua negara yang hadir mengaku telah turut mempromosikan Lombok di negaranya. "Kami sudah mempublish di web travel advice tentang Pesona Lombok," tuturnya.


Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan warga negaranya, mewakili rombongannya, Charles mengaku, pihaknya begitu concern memperhatikan "nasib" warga negaranya, saat berkunjung ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk itu, kesempatan bertatap muka langsung dengan para pemangku kebijakan di NTB itu ia kemudian mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak Pemprov NTB, untuk menggali informasi.  (Marham/Humas Setda NTB)
Share:

2018, Telkom akan Bangun 40.000 Satuan Sambungan Fiber Optic di NTB

General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto didampingi Manager Consumer Service PT. Telkom Wilayah NTB Syarifuddin  bersama Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB Drs. Tri Budiprayitno di acara Inspiratif Expo, Minggu (22/10/2017) 
PT. Telkom Wilayah NTB komit menjadikan seluruh NTB bebas dari daerah blank spot. Daerah-daerah yang selama ini belum ada akses telekomunikasi menjadi salah satu prioritas PT. Telkom untuk membangunnya. Salah satu upaya yang dilakukan PT. Telkom adalah membangun jaringan-jaringan fiber optic baru di seluruh NTB. Bahkan pada tahun 2018, PT. Telkom akan membangun 40.000 jaringan fiber optic baru di seluruh NTB.

‘’Pada tahun 2018, Telkom akan membangun jaringan fiber optic sekitar 40.000. Dan sekarang bulan Oktober sudah direncanakan final pembangunannya. Saya kira itu sumbangan Telkom untuk pembangunan di Nusa Tenggara Barat,’’ ujar General Manager PT. Telkom Wilayah NTB  B. Hendrianto  didampingi Manager Consumer Service PT. Telkom Wilayah NTB Syarifuddin pada Suara NTB di Mataram, Minggu (22/10/2017).

Pembangunan jaringan fiber optic ini, tambahnya, tidak hanya di dua pulau besar, yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Telkom, juga akan membangun jaringan fiber optic di pulau-pulau kecil, termasuk Gili Trawangan dan  Gili Air. Adanya pembangunan fiber optic ini, setidaknya daerah-daerah yang selama ini masih blank spot akan bertahap bisa teratasi.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki dua kewajiban. Kewajiban pertama, Telkom bagaimana menjalankan bisnis usahanya supaya profit. Namun, Telkom juga adalah agen pembangunan. Di mana, Telkom akan membangun daerah-daerah yang tertinggal maupun wilayah perbatasan dengan negara lain.

‘’Kehadiran layanan Telkom di daerah-daerah tertinggal dan juga wilayah perbatasan tersebut tentu saja subsidi silang dengan penghasilan-penghasilan Telkom di kota-kota besar di Indonesia dipakai membangun daerah-daerah perbatasan atau daerah tertinggal. Untuk wilayah NTB, Telkom komit membangun NTB melalui bidang pembangunan fasilitas telekomunikasi , termasuk layanan internet kecepatan tinggi di dalamnya,’’ terangnya.

Pada bagian lain, B. Hendrianto, melihat perkembangan teknologi khususnya internet adalah sesuatu yang pasti. Itu artinya, perkembangan teknologi, mau tidak mau, suka atau tidak suka harus diikuti. Khusus pada generasi muda, diiingatkan agar menggunakan internet untuk kegiatan-kegiatan positif. Dicontohkannya, ketika ada event-event yang melibatkan generasi muda dan menampilkan bakat yang dimiliki, internet bisa dimanfaatkan.

Kegiatan-kegiatan positif ini, ujarnya, bisa diunggah ke internet dengan menggunakan banyak media sosial.  Jika sudah diunggah ke internet bisa ditonton oleh banyak orang. Sekarang ini, banyak orang yang memiliki bakat-bakat unik dan tidak semua orang bisa melakukannya. Beda halnya dengan zaman dahulu, sebelum ada internet, sangat sulit untuk terkenal ke seluruh dunia. Paling-paling hanya terkenal di RT/RW dan sulit langsung lompat ke dunia internasional. 

‘’Sementara sekarang ini, dengan adanya Internet , dalam hitungan detik bisa dikenal dan diketahui di seluruh dunia. Tapi syaratnya, adik-adik dan anak-anak muda giat berlatih. Terus berlatih, bakatnya diasah, supaya memiliki kemampuan yang bisa diakui dunia,’’ ujarnya. (Marham)


Share:

Tuesday 24 October 2017

Kembangkan Wisata, Pokdarwis Lombok Timur Gandeng Google

Google
Ketua Forum Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Lombok TImur (Lotim) sudah menjalin kerjasama dengan pihak Google. Salah satu perusahaan raksasa itu siap membantu untuk pengembangan bisnis wisata Lotim.

Dikemukakan Ketua Forum Pokdarwis Lotim, Lalu Fadli kepada Suara NTB di Selong, Senin (23/10/2017) mengutarakan, ketertarikan Google Asia Pacific, karena sudah melihat sejumlah objek wisata di Lotim.

Pelaku wisata di Tetebatu Kecamatan Sikur ini menuturkan tahun 2016 lalu, pihaknya bersama dengan pelaku wisata lainnya turut melakukan pemetaan sejumlah objek wisata seperti di Tetebatu dan Sembalun. Tim traker dari Google Asia Pacific juga sudah diajak mendaki ke Gunung Sangkareang.

"Ini sebagai imbal baliknya, semua pelaku wisata akan dibangun pengembangan bisnisnya melalui akun Google My Business," tutur Fadli. Semua pelaku dibuatkan akun secara gratis oleh pihak Google.
Rumah Adat Limbungan, salah satu objek wisata Lombok Timur akan dipromosikan secara gratis lewat Google.
Katanya, ada program memberikan peluang promosi secara gratis. Google pun dalam waktu dekat akan melakukan pelatihan untuk para pelaku wisata. Sehingga semua titik koordinat, titik obyek wsiata yang ada di Lotim bisa terpetakan. Semua bisa tercover dan tersiar secara gratis di Google My Business.

Dalam akun tersebut juga akan jelas dimana  titik destinasi, yang dibuat sendiri oleh Google. Tiap orang punya akun. Pihak Google yang melakukan verifikasi, di mana titik koordinat. Tidak saja desa wisata, semua obyek wisata akan tergambar jelas dalam Google.


Tujuannya cukup bagus, sehingga ke depan bisa dengan mudah dilacak dimana lokas penginapan. Dimana tempat jual oleh-oleh. Memudahkan juga para tamu sehingga lebih mudah mendatangi Kabupaten Lotim. (Rusliadi Lombok Timur)
Share:

Hijaukan Lingkar KEK Mandalika, ITDC Koordinasi Gandeng Pemerintah Daerah

Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus Kuta Mandalika Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)

Selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Indonesia Tourism Developmnet Corporation (ITDC) berkomitmen akan menghijaukan kembali kawasan lingkar kawasan Mandalika. Sesuai instruksi dan arahan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, saat meluncurkan operasional KEK Mandalika, Jumat (20/10/2017).

Untuk itu, ITDC akan segera berkoordinasi dengan para pihak terkait, terutama pemerintahan daerah guna menentukan langkah-langkah konkret, untuk bisa menghijaukan kembali kawasan lingkar kawasan Mandalika. Mengingat, luas area yang mesti dihijaukan cukup luas. “Luas lahan yang mesti dihijaukan tidak main-main luasnya. Jadi perlu kita berkoordinasi dengan semua pihak. Utamanya lagi pemerintah daerah, guna menentukan langkah seperti apa yang akan kita ambil untuk bisa mewujdukan intruksi presiden itu,” tegas General Affair KEK Mandalika, I Gusti Lanang Bratasuta, kepada Suara NTB, Minggu (22/10/2017).
Bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang gundul. ITDC akan merangkul pemerintah daerah dalam menghijaukan kawasan ini.
Untuk kawasan bagian barat KEK Mandalika saja, jelasnya, luas lahan yang perlu dihijaukan mencapai sekitar 400 hektar. Belum lagi di wilayah utara serta barat, terutama kawasan perbukitannya, luas lahannya begitu luas. “Persoalan bibit pohon, tidak jadi soal. Kami punya bibit. Tapi polanya yang akan dilakukan yang perlu kita koordinasi dengan pihak terkait,” imbuhnya.
Bila perlu, ITDC nantinya akan mengundang ahli penataan kawasan guna membantu menentukan pola dan langkah yang harus dilakukan. karena bagaimanapun instruksi menghijaukan kawasan lingkar Kawasan Mandalika tersebut datang langsung presiden yang mau tidak mau harus dilaksanakan.

“Pada prinsipnya kita, siap. Tapi demikain, dukungan dari pihak terkait juga sangat kita harapkan. Tidak bisa kemudian hanya ITDC yang diberikan beban dan tanggung jawab tersebut,” ujarnya, seraya menambahkan, peran serta masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan program ini.
Lagi pula, kalau kawasan lingkar Kawasan Mandalika sudah hijau, masyarakat juga yang akan ikut menikmati manfaatnya. Di mana, lingkungan menjadi asri dan tindak sekaligus bisa meminimalisir potensi terjadi bencana alam yang bisa merugikan masyarakat secara luas. (Munakir)
Share:

Monday 23 October 2017

Penetapan ’Halal Tourism, Lombok Kalah Sama Bandung

Presiden Joko Widodo berpose di Pantai Kuta Mandalika Lombok Tengah

Pulau Lombok dikenal sebagai salah satu destinasi halal tourism (wisata halal) terbaik dunia. Bahkan pada penghargaan wisata halal dunia beberapa waktu lalu, Pulau Lombok berhasil menyabet beberapa kategori. Namun hal itu tidak lantas membuat pemerintah pusat menetapkan Pulau Lombok sebagai destinasi halal tourism. Justru Bandung-lah yang ditetapkan sebagai halal tourism.

“Kita memang punya dua destinasi halal tourism. Yakni Bandung dan Pulau Lombok. Tapi mohon maaf Bandung sudah duluan kita tetapkan sebagai destinasi halal tourism,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Praya Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017). Dan, Bandung tengah mengembangkan pusat kajian pariwisata halal.

Sebagai gantinya, Pulau Lombok oleh Kemenpar telah ditetapkan sebagai kuliner tourism. Karena memang memiliki kuliner yang khas dan beragam. Beda dengan destinasi-destinasi wisata lainnya. “Lombok saya tetapkan sebagai kuliner tourism, pertimbangannya sangat subjektif. Karena saya suka Ayam Taliwang,” selorohnya.

Bahkan tahun ini Pulau Lombok untuk kedua kalinya berhasil meraih penghargaan sebagai destinasi kuliner terbaik dunia. Sehingga pemerintah pusat tidak ragu-ragu menetapkan Pulau Lombok sebagai destinasi wisata kuliner. Selain sebagai destinasi wisata halal.

Menpar menjelaskan, di indonesia sendiri ada 6 destinasi wisata yang telah ditetapkan. Selain Bandung sebagai destinasi wisata halal dan Pulau Lombok sebagai destinasi wisata kuliner. Ada juga Bali sebagai culture tourism. Karena memang Bali sudah dikenal dengan kekhasan budayanya.

Kemudian ada Makassar yang telah ditetapkan sebagai marine tourism (wisata bahari). Sementara Palembang dan Danau Toba, telah ditetapkan masing-masing sebagai sport tourism dan geo tourism. “Kedepan, keenam destinasi wisata tersebut diharapakan mampu mendorong pertumbuhan pariwisata nasional. Yang memang sudah sangat pesat pertumbuhannya,” tandas Arief. (Munakir)
Share:

Inspiratif Expo Diskominfotik NTB Diisi Penampilan Memukau Tim Kreatif SMKN 2 Mataram


 
Grup Gendang Beleq SMKN 2 Mataram tampil di Inspiratif Expo
Tidak terasa kegiatan Inspiratif Expo Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB sudah memasuki pekan ke 9. Pelaksanaan Inspiratif Expo yang digelar Minggu (22/10/2017)  mendapat sambutan meriah dari masyarakat yang memadati arena Car Free Day di Jalan Udayana Mataram. Kegiatan yang bertema kekerasan terhadap perempuan dan anak ini menampilkan siswa-siswi SMKN 2 Mataram di bawah asuhan Nurjannah. Tim SMKN 2 Mataram menampilkan grup tari, Gendang Beleq, dance atau perkusi mendapat sambutan meriah dari para penonton.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Sekda Lombok Barat Ir. H. Moch. Taufiq, MSc., dan General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto yang juga hadir di lokasi Inspiratif Expo. Selain itu hadir juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) NTB Ir. Hj. Hartina, Kepala Dinas Perindustrian NTB Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih dan Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno beserta jajaran.
Kepala DP3AKB Hj. Hartina mengingatkan pengunjung Inspiratif Expo, khususnya generasi muda menghindari nikah dini.

Pada kesempatan ini, Kepala Dinas P3AKB NTB Hj. Hartina, mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak menikah pada usia dini. Generasi muda adalah aset bangsa yang harus diselamatkan dari perkawinan usia dini. Jika anak-anak menikah pada usia dini, tambahnya, selain merusak masa depan anak, perkawinan yang dijalani tidak akan langgeng. ‘’Hindari nikah dini, karena merusak masa depan anak-anak,’’ ujarnya mengingatkan.

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialiasi mencegah nikah dini ke NTB. Adanya sosialisasi ini setidaknya mampu menekan jumlah generasi muda menikah dini saat usia mereka belum siap ke jenjang perkawinan. ‘’Tidak hanya itu, generasi muda harus menjauhi pergaulan bebas, tidak mengkonsumsi narkoba atau melakukan tindakan-tindakan yang berpengaruh terhadap masa depan,’’ tambahnya.
Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno pose bersama dengan Sekda Lombok Barat yang hadir di Inspiratif Expo, Minggu (22/10/2017). 

Sementara Sekda Lombok Barat H. Moch. Taufiq menilai kegiatan yang digelar Diskominfotik NTB setiap minggu pagi sebagai suatu hal yang sangat positif. Pihaknya berencana mengadopsi Inspiratif Expo yang digagas Tim Kreatif Diskominfotik NTB ini di jajaran Pemkab Lombok Barat. Namun, sebelum menerapkannya, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemkab Lombok Barat yang direncanakan digelar dalam waktu dekat.

Mantan Asisten III Setda Lombok Barat ini melihat, Inspiratif Expo sebagai salah satu wahana yang tepat bagi pemerintah daerah memberikan kesempatan pada generasi muda menyalurkan bakat atau keterampilan yang dimiliki. Apalagi, kelompok seni dari sekolah yang mengisi acara menampilkan berbagai macam seni dan keterampilan yang dimiliki. Setidaknya dengan adanya lokasi bagi generasi muda menyalurkan bakat, sekda yakin anak-anak akan memilki aktivitas tersendiri dan tidak melakukan hal-hal yang negatif.
General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendriyanto hadir di Inspiratif Expo Diskominfotik NTB. 

Ketika disinggung mengenai lokasi yang cocok untuk kegiatan seperti Inspiratif Expo di Lombok Barat, sekda mengaku masih harus dibicarakan. Namun, ujarnya, ada dua lokasi yang bisa dipergunakan, yakni depan Pendopo Bupati Lombok Barat atau Taman Budaya Lombok Barat di Narmada.

Apresiasi senada juga disampaikan General Manager PT. Telkom Wilayah NTB B. Hendrianto. Kegiatan Inspiratif Expo, ujarnya, bisa dimanfaatkan generasi muda dalam memanfaatkan talenta atau bakat yang dimiliki. Apalagi sekarang ini, ujarnya, zaman serba internet, setiap ada kegiatan bisa diunggah ke YouTube atau media sosial. Menurutnya, dari internet, orang yang sebelumnya biasa-biasa saja, bisa terkenal setelah mengunggah atau memposting kegiatannya di media sosial . Meski demikian, pihaknya mengingatkan generasi muda agar dalam berinternet tidak membuka situs-situs yang kontennya membahayakan pergaulan dan masa depan.

Sementara Kepala Diskominfotik NTB Tri Budiprayitno mengucapkan terima kasih atas apresiasi banyak pihak dengan kegiatan Inspiratif Expo ini. Menurutnya, kegiatan yang diklaim berbiaya murah ini sangat tepat bagi OPD lingkup Pemprov NTB atau kabupaten/kota di NTB dalam mempromosikan program-programnya. Pihaknya membuat ruang publik yang boleh diisi oleh siapa saja dalam melakukan sosialisasi. Di mana, sosialisasi program tidak hanya dilakukan di ruang khusus, tapi bisa langsung ke masyarakat. ‘’Kalau berbicara secara paket-paketan. Di sini (Inspiratif Expo) selain dapat olahraga, mereka dapat have fun-nya kemudian dapat informasi-informasi,’’ terangnya.

Diakuinya, Inspiratif Expo ini mendapat sambutan positif dari sejumlah sekolah di Kota Mataram, tapi sekolah luar Kota Mataram juga sudah mendaftar ingin tampil di acara ini. Tidak hanya itu, ujarnya, sekolah-sekolah saling lihat apa akan ditampilkan di event ini. Nanti saat giliran tampil akan memberikan yang lebih dibanding sekolah sebelumnya.  (Marham)
Share:

Mempercantik Tampilan Rumah dengan Furnitur Unik Khas Lombok Tengah

Furniture unik produksi Lombok Tengah yang bisa dipasang di interior rumah Anda
Tren interior rumah dengan tampilan yang unik dan bergaya simpel beberapa waktu belakangan menjadi tren dalam mempercantik tampilan rumah. Apalagi didukung dengan tampilan furnitur pendukung yang memiliki tampilan unik semakin mempercantik interior rumah. Hal inilah yang menjadi dasar Lisma Fatmasari memulai usaha furniture unik untuk mempercantik tampilan rumah.
“Apalagi di sini furniture dengan tampilan yang unik harganya mahal, jika pesan dari luar daerah juga mahal di ongkos kirimnya,” jelasnya saat ditemui di Mandalika Expo, Sabtu (21/10/2017).

Perempuan 28 tahun yang memulai usahanya sejak tahun 2015 ini juga mengatakan dirinya menyukai mendesain rumah dengan tampilan yang enak dipandang. “Di sini juga belum ada usaha serupa, apalagi di tempat saya di Muncan dikenal sebagai sentra kerajinan kayu” terangnya.

Putri Bupati Lombok Tengah ini mengatakan, dalam usaha ini dirinya didukung penuh oleh suaminya yang menjadi partner usahanya. “Ide modelnya dari saya sedangkan dia yang menuangkannya ke dalam bentuk desainnya,” jelas Lisma.

Ia menambahkan, untuk perajin dirinya merangkul keluarga sebagai pekerjanya. Untuk membuat furnitur ini, ujarnya, membutuhkan waktu yang tidak tentu tergantung dari model yang diinginkan oleh pembeli. “Bisa sampai satu minggu pengerjaan jika model yang diinginkan cukup rumit,” katanya.
Fatmasari menunjukkan furnitur yang unik dan cocok untuk interior rumah khas Lombok Tengah

Usaha yang diberi nama Kita Furnitur, Craft and Living ini menerima berbagai pesanan furnitur seperti rak, tempat tisu, valette, jam dinding, dan lainnya. “Modelnya kita sesuaikan dengan keinginan pembeli, mereka maunya bagaimana,” kata Lisma. Apalagi dengan kecanggihan teknologi yang sekarang, banyak pembeli yang membawa sendiri desain dan model yang diinginkan setelah melihat di internet.

Bahan yang digunakan Lisma sendiri untuk membuat furnitur ini merupakan kayu yang banyak didapatkan di daerahnya. “Sehingga dari segi harga, kami benar-benar menyesuaikan dengan budget yang dimiliki oleh pembeli,” terangnya. Ia mengatakan jika harga yang murah dan kualitas yang tidak kalah dengan buatan toko menjadikan produknya banyak diincar pembeli. “Harga yang kami tawarkan mulai dari Rp 50 ribu, tetapi harganya bisa disesuaikan dengan budget,” jelasnya.

Selain membuat furnitur, tidak jarang Lisma juga sering membantu konsumennya untuk menata interior rumahnya. “Banyak orang yang pesan ke kita untuk furnitur ini tapi kami belum berani terima banyak pesanan karena baru berdua yang mengerjakan jadinya masih keteteran,” jelasnya. Kebanyakan pembeli yang tahu usahanya juga lebih banyak melalui mulut ke mulut. “Kami ada rencana untuk menggunakan sosial media juga ke depannya untuk pemasaran produk kami,” jelasnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

Primadona Baru Kerajinan Lombok Itu Bernama Roda Ketak

Kadri menunjukkan tas ketak roda yang dibuatnya dan menjadi primadona baru kerajinan NTB

KETAK merupakan salah satu bahan kerajinan tangan yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk diolah menjadi berbagai kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi. Seperti yang dilakukan Kadri, pemilik UD Kadri, yang mengolah ketak menjadi berbagai tas unik yang banyak disukai pembeli.
“Saya sudah menjadi perajin dari tahun 2010 lalu setelah sebelumnya saya belajar dan ikut kerja di orang,” terangnya saat ditemui di Mandalika Expo Puyung Kecamatan Jonggat Lombok Tengah, Sabtu (22/10/2017).

Di tempat tinggalnya, Darmaji, Kopang, ia mengatakan dirinya sebenarnya membuat berbagai macam bentuk ketak sesuai pesanan pembeli. “Tetapi yang sedang menjadi tren sekarang adalah tas ketak berbentuk roda ini,” jelasnya seraya menunjukkan tas yang dimaksud.

Tas roda ini, kata Kadri, baru mulai diproduksinya sejak 4 bulan yang lalu setelah mendapatkan ide. “Saya lihat dulu bagaimana modelnya baru kemudian saya coba-coba buat,” terangnya.
Tas ketak roda Lombok yang menawan

Setelah jadi, barulah dirinya mencoba menjual kepada para konsumen setianya dan ternyata respons mereka bagus. “Mereka suka modelnya karena bentuknya unik dan beda dengan yang lain,” ujarnya.
Pembuatan tas roda ini, kata Kadri, termasuk rumit sehingga tidak heran perajin hanya bisa membuat 2-3 buah tas roda setiap minggunya. “Modalnya juga cukup besar, misalnya yang pakai warna ini modalnya bisa sampai Rp 120 ribu,” jelasnya seraya menunjukkan tas yang dimaksud.

Dalam berproduksi, Kadri dibantu beberapa kelompok binaannya dengan anggota mencapai 400 anggota untuk membuat berbagai berbagai kerajinan dari ketak. “Bahan baku ketak saya peroleh dari Pendem, asalnya dari Kalimantan karena di sini sudah sedikit bahan bakunya,” ujarnya

Dalam 4 bulan produksi tas roda ini, Kadri sudah mampu menjual ribuan tas kepada para pembeli yang menjualnya kembali. “Pasarannya sudah sampai ke Pulau Jawa karena pembeli-pembeli ini banyak yang ambil untuk dijual kembali,” kata Kadri.

Ia mengatakan jika di Darmaji bisa dibilang sentra ketak karena banyak pengusaha ketak yang mengambi barang di dirinya. “Untuk tas roda ini, dalam seminggu saya bisa mengantongi pendapatan bersih sampai Rp 700-800 ribu,” jelasnya.

Harga untuk tas roda ini berbeda tergantung ukuran dan warna tas. “Kalau yang polos, saya hargai Rp 65-100 ribuan, sedangkan kalau yang berwarna harganya Rp 150 ribu ke atas,”jelas Kadri. Dirinya berharap ke depannya usahanya bisa maju sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. “Juga agar Darmaji lebih dikenal sebagai sentra ketak bukan hanya di Beleka saja,” tambahnya. (Uul Efriyanti Prayoba)
Share:

Sunday 22 October 2017

Air Terjun Siu Tao di Bentek Lombok Utara yang Masih Perawan

Air terjun Tiu Sao di Desa Bentek belum banyak dikenal. Selain ini, Desa Bentek masih memiliki lima air terjun yang indah

Desa Bentek, Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara (KLU) memiliki banyak potensi wisata. Sayangnya objek wisata yang dimiliki tidak banyak dikenal oleh publik. Hal ini mengundang keprihatinan tersendiri bagi Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya.

Kepada wartawan Jumat (20/10/2017), Warna mengakui sentuhan pemerintah di objek wisata di desanya belum banyak disentuh. Sebagai sebuah desa dengan potensi wisata yang beragam, wisata Bentek belum mampu menarik minat pengunjung.

"Cukup banyak objek wisata yang kita miliki yang tidak dipunyai desa-desa lain di Lombok Utara. Kami punya 6 air terjun, salah satu yang paling digemari masyarakat yaitu Tiu Sao," ungkap Warna.
Selain objek wisata itu, lanjutnya, Desa Bentek juga memiliki objek wisata Kampung Durian yang berada di Dusun Batu Ringgit. Termasuk objekwisata pemandian umum yang dinamakan Tiu Demper, dan Sungai untuk River Tubing di Dusun Sanbaro. 

Bentek juga memiliki kampung yang petaninya tidak boleh bertani menggunakan bahan kimia. Namanya Kampung Kelor di Dusun Loang Sawak. Tujuannya untuk mengajak masyarakat kembali ke konsep alam.

Bagi Warna, Desa Bentek yang kini berusia 104 tahun ini perlu digenjot promosi wisata. Pasalnya untuk menjumpai objek wisata itu tidak terlalu sulit. Menuju objek wisata, pengunjung juga disuguhkan dengan sejumlah daya tarik tersendiri guna memikat wisatawan.

Dinas Pariwisata juga dianggap perlu mengintervensi Desa Bentek. Misalnya, Destinasi Paralayang hanya sampai launching dan tidak ditindaklanjuti. ‘’Kita ciptakan image pariwisatanya pelan-pelan, bagaimana supaya dikenal oleh masyarakat. Namun dari semua potensi wisata tersebut mayoritasnya memang belum dipoles," tandas Warna.

Terpisah Kabid Penataan Destinasi dan Usaha Pariwisata Disbudpar KLU, Wayan Bratayasa, menampik pemerintah tidak mengintervensi objek wisata. Hanya saja, pihaknya masih masih harus merencanakan penataan pada objek wisata secara bertahap. Mengingat potensi wisata di KLU cukup banyak dan tersebar di semua desa.

“Semua itu kami pikirkan dan masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda). Saat ini masih terkendala RTRW yang belum disahkan, maka kita alihkan menggunakan Perda tentang desa wisata dan tentang penyelenggaraan wisata yang masih digodok,” ujarnya.
Brata mengakui Desa Bentek sebagai salah satu desa tertua di Lombok Utara memiliki banyak potensi wisata. Oleh karenanya, Bentek termasuk dalam 8 desa wisata yang akan dimunculkan pada tahun 2018 mendatang.

Selain Bentek, ada juga objek wisata Santong, Sembagik, Sukadana, Senaru, Muara Putat, antai Penyambuan, dan Sedayu yang akan ditata oleh dinas. (Johari)

Share:

TGB Gantikan Quraish Shihab

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi bersama tokoh agama. TGB -- sapaan akrabnya terpilih menggantikan H. Quraish Shihab sebagai Ketua Alumni Al Azhar Mesir Cabang Indonesia

Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar Mesir di Ballroom Islamic Center NTB, Rabu (18/10) malam  memasuki sesi   pemilihan ketua yang akan mengemudikan Organisasi  Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ke depan.  Ketua  Alumni  Al Azhar Mesir Cabang Indonesia, Prof. Dr. H. Quraish Shihab menunjuk Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi  sebagai ketua yang akan menggantikan dirinya.

‘’Jika saya dipaksa untuk terus menjadi ketua,  maka saya akan menunjuk orang yang menggantikan saya,” kata Quraish Shihab seraya menunjuk Gubernur NTB.

Mendapat penunjukkan langsung tersebut,  gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini terlihat terkejut. Atas penunjukkan langsung ini TGB segera mengembalikannya kepada Prof. Dr. H. Quraish Shihab. Seraya memohon agar apa yang disampaikan  berkenaan dengan penunjukan tersebut dijelaskan lebih lanjut.

Penolakan halus TGB ini mendapat tanggapan dari salah satu peserta muktamar,  Ikhwanul Kiram Mashuri dan didukung oleh seluruh peserta yang secara aklamasi menunjuk TGB untuk menerima amanah sebagai ketua OIAA Cabang Indonesia sesuai penunjukan dari Prof. Dr. H. Qurais Shihab.

Terpilihnya TGB sebagai Pimpinan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia secara aklamasi didasarkan  kapasitas, ketokohan, kharismatik dan prestasinya dalam membawa perubahan dan kemajuan pembangunan di NTB. Bahkan, kemajuan NTB saat ini, khususnya kehidupan toleransi beragama yang sangat baik dan konsep pembangunan wisata halal  mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat dunia internasional.

Prof. Dr. H. Qurais Shihab sempat memuji TGB sebagai pemimpin yang berhasil. Ia menilai banyak perubahan dan keberhasilan yang telah dicapai TGB selama memimpin NTB.  Ia juga sempat mendoakan TGB, semoga akan menjadi pemimpin yang lebih luas ke depannya.

Karena desakan dari banyak pihak tersebut, akhirnya TGB menerima amanah sebagai Ketua Alumni Al Azhar Cabang Indonesia. Selesai acara, seluruh peserta muktamar mendatangi TGB untuk mengucapkan selamat dan berfoto bersama. (Muhammad Nasir)
Share:

Friday 20 October 2017

Jokowi dan Tepat Tiga Tahun Masa Pemerintahannya Kunjungi NTB

Presiden Joko Widodo selfie bersama Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi dengan latar belakang Pantai Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meninjau Kawasan Ekonomi Khusus Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat silaturahmi dengan tokoh agama di Ponpes Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah, Kamis (19/10/2017) malam.
Presiden Joko Widodo wawancara dengan wartawan dengan latar belakang Pantai Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat tanah pada perwakilan warga di Masjid Nurul Bilad Kompleks Kawasan Ekonomi Khusus Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017).
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi, Menko Perekonomian Darmin Nasution meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Kuta Mandalika Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meninjau Pantai Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017)
Presiden Joko Widodo pose dengan latar belakang Pantai Kuta Lombok Tengah
Presiden Joko Widodo menutup Konferensi Internasional dan Multaqa Nasional Alumni Al Azhar di Islamic Center NTB, Kamis (19/10/2017).


Foto : Dokumen Humas dan Protokol Setda NTB dan Muhammad Nasir.


Share:

Tiga Tahun Masa Pemerintahan Bersama Jusuf Kalla, Jokowi Berkunjung ke NTB

Presiden Joko Widodo dan Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi melakukan swafoto mempromosikan potensi Pantai Kuta Lombok Tengah, Jumat (20/10/2017). Kunjungan Presiden ke NTB ini bertepatan 3 tahun masa pemerintahan Joko Widodo dan  Jusuf Kalla.

Tanggal  20 Oktober 2017 pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla  (Jokowi-JK ) tepat berusia tiga tahun.  Menandai tiga tahun perjalanan pemerintahannya, Presiden Jokowi ternyata lebih memilih berkunjung di NTB. Presiden Jokowi berada di NTB selama dua hari (19-20/10/ 2017). 

Berkunjung ke NTB Presiden didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja, diantaranya;  Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifudin, Menteri Sekretaris Negara, Pramono Anung, Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Mentri BUMN, Rini Soemarno dan Menpar, Arief Yahya, Menteri BPN/ATR, Sofyan Jalil dan sejumlah pejabat lainnya. Presiden Jokowi melaksanakan sejumlah agenda penting yang tidak saja menjadi tonggak penguatan pembangunan NTB ke depan, melainkan juga memberi kemanfaatan besar bagi kemaslahatan bangsa dan ummat pada umumnya. 

Bagi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan  tentu seluruh masyarakat NTB, kunjungan Presiden Jokowi kali ini sungguh menjadi kebanggaan tersendiri. Sebab tepat dalam usia tiga tahun pemerintahannya, Jokowi hadir kembali di tengah-tengah masyarakat NTB dengan sejumlah agenda yang dapat memberikan motivasi dan optimisme lebih besar. Di antaranya peresmian beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Merupakan mega proyek yang berkaitan langsung dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat  NTB, karena akan dapat menyerap 58.000 tenaga kerja dengan investasi sebesar Rp 13 triliun lebih.

Sebelumnya pada Kamis Sore (19/10/2017 tiba di Bandara international Lombok pukul 16.45 Wita, Presiden dan rombongan langsung menuju Islamic Center Nusa Tenggara Barat di Jalan Udayana Mataram. Di tempat itu, Presiden hadir untuk menutup Konferensi Internasional  Alumni Al-Azhar dan Multaqa Nasional IV Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia, yang dihadiri oleh ratusan ulama dari 22 negara di dunia.

Pada malam hari, sebelum menuju Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah untuk mengadakan silaturahim dengan Para pengurus Pondok Pesantren se-NTB dan ribuan santri yang menanti kehadirannya, presiden Jokowi sempat mengunjungi  Lombok Epicentrum Mall sebuah pusat pembelanjaan terbesar di Kota Mataram yang terletak di Jalan Sriwijaya. Selama di Mataram Presiden dan rombongan menginap di hotel Astoria Mataram.

Kemudian pada hari  kedua (Jumat 20/10-2017) Agenda Presiden  dipusatkan di KEK Mandalika Lombok tengah, Yakni : Meresmikan Masjid Nurul Bilad KEK Mandalika, yang dirangkai dengan pembagian serfikat tanah kepada 5700 warga masyarakat se- NTB.  Usai pembagian sertifikat, Presiden  langsung menuju Pantai Kuta kawasan Mandalika untuk meresmikan  beroperasinya  KEK Mandalika dan ditutup dengan menunaikan Salat Jumat di  Masjid Nurul Bilad. Namun hal yang sangat menarik dalam perjalanan  dari Mataram menuju KEK Mandalika, di sepanjang perjalanan, Jokowi disambut ribuan anak sekolah yang melambaikan bendera merah putih.  Maka di sepanjang perjalanan itu, presiden terus membagikan buku-buku  tulis kepada anak-anak sekolah yang menantinya di pinggir jalan.
Presiden Joko Widodo dan Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi meninjau KEK Mandalika, Jumat (20/10/2017)

Saat menutup Konferensi Internasional  Alumni Al-Azhar dan Multaqa Nasional IV Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia di IC NTB, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Al-Azhar merupakan sebuah institusi besar yang melahirkan orang-orang dengan pemikiran besar. Di hadapan Wakil WOAG, Prof. Dr. Muhammad Fadhiel El-Qoushi, Jokowi mendukung tema yang diusung dalam konferensi tersebut, yaitu Moderasi Islam: Dimensi dan Orientasi. Terlebih menurut Jokowi, bagaimana membangun dakwah yang merangkul semua, terutama anak-anak muda dengan metode-metode efektif seperti media sosial.

Di era milenia saat ini dakwah di media sosial dapat dikatakan efektif untuk merangkul anak muda. Dengan demikian, moderasi dan toleransi dapat dipahami dan diterima oleh para generasi muda. Ia menegaskan menjadi kewajiban  bersama membangun dakwah-dakwah untuk generasi milenia, agar moderasi Islam dan tolerasi dipahami betul oleh anak-anak muda kita,” harap Jokowi di depan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi selaku Ketua Umum Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) cabang Indonesia, Mustasyar, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin dan Menteri Setkab, Pramono Anung, disaksikan para ulama dari berbagai negara dan ribuan santri.

Karena itu, Jokowi mengajak semua untuk membangun ukhawah islamiyah, ukhawah wataniah, ukhawa basyariah kita. Karena inilah yang dibutuhkan negara ini dalam rangka mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain. Presiden menutup konferensi dengan harapan hasil-hasil konferensi yang ada dapat bermanfaat untuk membangun moderasi dan toleransi di tengah-tengah masyarakat.

Kemudian saat melakukan silaturrahmi dengan pengurus Pondok Pesantren se-NTB di Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, Kabupaten Lombok Tengah, Presiden Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan untuk menciptakan Indonesia yang damai dan sejahtera. “Mari kita jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini, Negara yang sangat besar dan kaya raya, yang tidak dimiliki oleh negara manapun di seluruh dunia,” ajaknya.

Sebagai Kepala Negara di NKRI ini, Jokowi menyadari bahwa merawat keberagaman yang ada di Indonesia ini tidaklah mudah. Banyak Negara-negara di dunia kagum terhadap Indonesia yang mampu merawat persatuan dengan baik di tengah keberagaman yang begitu komplek. “Banyak Negara di dunia yang selalu bertanya kepada saya bagaimana merawat keberagaman di Indonesia yang begitu banyak. Selain itu mereka juga selalu mengingatkan saya untuk selalu hati-hati merawat keberagaman agar tidak terjadi gesekan yang akan menimbulkan perpecahan”, ujar presiden. Seraya menekankan pentingnya semua pihak untuk berperan dalam menciptakan kedamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memelihara dan menjaga kerukunan agar Negara ini tetap bersatu. “Saya mengajak dan menekankan agar persaudaraan betul-betul terus kita jaga dan pelihara agar NKRI ini tetap bersatu”, harap presiden Jokowi.

Usai memberikan sambutan, Presiden Jokowi kemudian mengadakan dialog dengan para santri, dan seperti biasa yang dilakukan dalam setiap kunjungan kerjanya di berbagai daerah, Presiden juga memberikan quis kepada santri dan santriwati. Bagi yang mampu menjawab dengan benar Presiden memberikan hadiah langsung berupa sepeda untuk kebutuhan sekolahnya. Terdapat 3 orang santri yang berhasil mendapat hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo. Selain hadiah sepeda, Presiden juga membagikan buku tulis kepada ribuan santri di Ponpes Qamarul Huda.

Selanjutnya, saat meresmikan mulai beroperasinya KEK Mandalika di patai kute, Presiden menyebut KEK Mandalika adalah proyek yang berdampak langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kawasan ini akan terus berkembang dan masyarakat akan merasakan manfaatnya,” ujarnya

Presiden kemudian menitip pesan kepada Gubernur dan Bupati bersama Forkopimda, yaitu: pertama, menghijaukan KEK Mandalika. “Penghijauan ini penting untuk membuat kawasan ini menjadi cantik. Menanam pohon harus dirawat, jangan hanya ditanam saja,” tegasnya. Kedua, ITDC harus menyiapkan pasar cinderamata. “Siapkan lahan untuk pasar cinderamata, agar masyarakat merasakan ikut menikmati adanya kawasan ini,” ujarnya. Ketiga, karakter bangunan di KEK Mandalika harus ada diferensiasi/pembeda dengan daerah lain. Provinsi NTB memiliki kekuatan arsitektur yang baik. “Kekuatan karakter kedaerahan harus dimunculkan,” kata Presiden.

Ke empat, perlu untuk menata cafe dan homestay dengan baik serta menyiapkan toilet yang berstandar internasional. “Mumpung pembangunan KEK Mandalika baru titik nol dimulai. Jadi, penataan kawasan ini betul-betul terkonsep dengan baik. Karena kita ingin kawasan mandalika ini menjadi kawasan yang besar bagi pariwisata Indonesia yang akan memberikan dampak kepada NTB,” ucap Presiden.

Kelima, kepada investor harus ada kontrak yang jelas. Jangan sampai di dalam kontrak tidak ada ketetapan waktu dimulainya proses konstruksi. “Kontrak beri waktu 6 bulan, jika belum dilakukan proses konstruksi pada waktu 6 bulan, setelah kontrak ditandatangani maka kontraknya langsung dicabut," tegasnya.

Sebelumnya di kawasan itu Presiden Jokowi juga membagikan sertifikat tanah kepada 5700 sertifikat kepada masyarakat se-NTB.  Padahal total bidang tanah yang harus disertifikatkan di NTB menurut mentri Agraria/ATR, Sofyan Jalid mencapai 1.669.000 bidang tanah. Sementara yang sudah terdaftar baru 52%, sehingga masih ada 807.000 bidang yang harus disertifikatkan, tuturnya.  Ia menjelaskan  dengan adanya program perintah Jokowi ini, insya Allah pada tahun ini bisa disertifikatkan 115.000 bidang, dibandingkan sebelumnya, kata Jalil  setiap tahun paling banyak mampu diselesaikan sekitar 15.000 sampai 20. 000 bidang per tahun.

Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi yang akrab disapa TGB menyampaikan terima kasih dan rasa syukur masyarakat NTB atas pembagian serfikat tanah tersebut. Dalam Bahasa Sasak TGB mengaku sempat mendengar dan menyaksikan  kegembiran masyarakat Lombok menyambut kedatangan Bapak Jokowi. “Tadi saya tanya ada dari Lombok Barat, Lombok Tengah Lombok Timur “demen” bapak ibu? Cemoh?.  Kenapa senang, karena memang bagi kami warga NTB, kata TGB memiliki tanah yang bersertifikat itu tak ternilai harganya. “Betul-betul itulah yang menjadi harapan masyarakat Nusa Tenggara Barat sehingga mohon berkenan Pak Presiden supaya ditugaskan pak menteri untuk bisa diselesaikan semua tanah tanah yang belum bersertifikat milik warga Nusa Tenggara Barat, supaya bisa semuanya,”ujar TGB.

Selain itu, TGB juga melaporkan kepada  presiden bahwa  sesuai dengan arahan presiden sebelumnya agar NTB fokus membangun daerah. Sesuai potensi unggulan yang dimiliki, yaitu; focus pada pertanian dan Pariwisata.  Alhamdulillah sejak 9 tahun  yang lalu, kata TGB, NTB fokus pada dua sektor tersebut. Hasilnya sungguh menggembirakan, ungkapnya. Produksi padi tahun ini  meningkat 13,5 persen menjadi sebnyak 2,36 juta gabah kering giling.  Bahkan produksi jagung di NTB, setelah tahun lalu Presiden Jokowi menetapkan HPP,  berdasarkan ramalan kedua BPS tahun ini meningkat 95% dibanding tahun 2016. Jika produksinya tahun lalu sebanyak 1,2 juta ton, maka ramalan kedua dari BPS tahun 2017  menjadi 2,1 juta ton. TGB kemudian mengusulkan kepada Presiden  Jokowi agar menugaskan Menteri Pertanian untuk menindaklanjuti penetapan HPP cabai rawit, cabe keriting, kemudian Bawang Putih dan Bawang Merah, guna meminimalisir dampak inflasi karena fluktuasi harga komoditi tersebut.

Menutup rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi NTB, Presiden Jokowi sempat mengajak Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi untuk foto selfie sebagai salah satu trik dalam mempromosikan keindahan pariwisata di kawasan Mandalika. Presiden dan TGB berfoto selfie dengan latar Pantai Kuta, usai meresmikan Beroperasinya KEK Mandalika, Jumat 20 Oktober 2017. Pantai Kuta merupakan salah satu pantai terindah di Lombok NTB yang memiliki garis pantai kurang lebih 7,2 km. di sebelah barat pantai, terdapat sebuah bukit yang dinamai Bukit Mandalika. Nama ini diambil dari cerita kuno masyarakat setempat, tentang seorang putri bernama Mandalika. Saat ini, kawasan tersebut sedang berkembang dan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Yakni proyek yang berdampak langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Marham/Humas dan Protokol Setda NTB)
Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive