Be Your Inspiration

Tuesday 29 September 2015

Pulau Kura-Kura Lombok Timur yang Menawan dan Mempesona


Pulau Kura-Kura or Turtle Island at Lombok Timur NTB yang eksotis dan menawan.
 Satu lagi anugerah terindah dari Tuhan yang diberikan kepada Lombok Timur (Lotim). Anugerah keindahan alam yang menawan itu ada di Pantai Kura-kura. Itulah nama pantai yang diberikan warga. Fanorama pantai yang eksotik ini memiliki daya tarik luar biasa bagi siapa saja yang berkunjung ke sana.


PANTAI yang terletak di Dusun Sungkun, Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lotim ini terlihat masih belum terjamah. Pantai yang berjarak sekitar 5 Km dari jalan utama ini tidak banyak dikenal oleh masyarakat. ‘’Mulai dikenal itu baru sekitar tahun 2013 lalu,’’ tutur Kepala Desa Ekas Buana, Nurman.

Dinamakan Pantai Kura-kura karena ada di pantai itu ada gili (pulau kecil) yang bentuknya mirip kura-kura. Gili yang menyerupai kura-kura itu, bukanlah pahatan atau hasil karya manusia. Namun murni bentukan alam.
 
A Part of Turtle Island at East Lombok West Nusa Tenggara
Pantai ini cukup diminati wisatawan. Para wisatawan yang berkunjung ke sana sebagian besar untuk surfing. Kondisi pantai ini memang cocok untuk olahraga air ini dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Kata Kades Nurman, banyak wisatawan yang datang surfing. "Lokasi surfingnya di dekat kura-kura itu," katanya. Wisatawan pecinta surfing ini banyak datang dari Bali menggunakan kapal-kapal kecil.

Pantai Kura-kura termasuk pantai paling selatan di wilayah Lotim. Membentang dan langsung berhubungan dengan Samundra Hindia yang terlihat jelas terbentang luas. Karena behubungan langsung dengan Samudra Hindia, sehingga ombak pantainya tergolong besar. Gulungan ombak yang panjang menjadikan kawasan ini dicintai para peselancar termasuk peselancar dunia.
 
A real Turtle Island at East Lombok. This island suitable for the visitors .
Air lautnya yang masih bersih tidak menjadikan kawasan ini juga jadi tempat berenang para pengunjung. Hanya saja aktivitas pengunjung ramai pada saat-saat tertentu saja. ‘’Pantai ini ramai dikunjungi pada hari Sabtu dan Minggu,’’ terang Nurman.

Pantai Kura-kura adalah alternatif dari sejumlah pantai yang berada di wilayah Lotim bagian selatan yang menarik untuk dikunjungi. Para wisatawan, tidak saja akan terpana dengan bentuk gili yang menyerupai kura-kura saja. Ada sejumlah gili lain yang tidak kalah menariknya, seperti Pantai Dagong, Berore, Surga, Planet dan lainnya. (Rusliadi)
Share:

Monday 28 September 2015

Pintu Pendakian Gunung Rinjani di Sembalun Ditata

Wagub NTB H. Muh. Amin saat panen apel di Sembalun
Lombok Timur, Sabtu (26/9/2015)
Proses penataan destinasi wisata terus dilakukan pemerintah daerah, khususnya kawasan yang selama ini menjadi destinasi unggulan. Beberapa kawasan yang menjadi objek penataan pemerintah daerah adalah objek wisata Lemor, Pasar Agro dan pintu gerbang pendakian Rinjani di Desa Sembalun Lombok Timur (Lotim).

Penataan kawasan wisata ini dimulai dengan peletakan batu pertama di Desa Sembalun oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH, MSi, Minggu (27/9/2015).
Share:

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Kurban Penangkal Musibah


Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi

Hari Raya Idul Adha atau lebih dikenal dengan Idul Kurban merupakan sunnatul hasanah atau kebiasaan yang ditradisikan umat Islam hingga saat ini. Hampir di seluruh pelosok dunia, termasuk di NTB, masyarakat yang masuk dalam katagori mampu berlomba-lomba menyembelih hewan kurban. Semakin banyak hamba beriman yang berkurban, maka segala macam musibah dan bencana akan terhindar dalam kehidupan manusia, karena berkurban merupakan cara untuk mengingat Allah.

Demikian disampaikan Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi ketika memberikan sambutan pada pembagian santunan pada masyarakat di  Lapangan Narmada Lombok Barat, Minggu (27/9/2015).
Share:

Friday 25 September 2015

Horeee.... Nikmati Puncak Gunung Rinjani Bakal Pakai Helikopter Air Bus

Gunung Rinjani Lombok NTB

Salah satu investor menjajaki potensi bisnis perjalanan wisata menuju Gunung Rinjani dengan menggunakan helicopter. Wakil Gubernur NTB, H. Muh Amin, SH, M.Si menerima kunjungan resmi dari Operator Halycopter Air Bus di ruang kerjanya, Selasa (22/9/2015).

Pada kesempatan itu, Wagub didampingi Asisten III Setda NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM,  Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Drs. Agung Hartono, M.STr, Kepala Biro Kerja Sama Setda NTB, Ir. Moh. Rum, MT, Kepala Biro Kesra, H. Suhaimi, SH dan Kabag Humas dan Protokol Setda NTB Drs. Fathul Gani, M.Si.

Kehadiran Operator HeIicopter Air Bus  bertujuan untuk menjajaki potensi untuk berinvestasi di bidang  bisnis perjalanan pariwisata dengan menggunakan helicopter.  Sebagai destinasi utamanya  adalah  Taman Nasional Gunung Renjani (TNGR). Dipilihnya kawasan TNGR lantaran memiliki kindahan yang sangat luar biasa dengan Danau Segara Anak yang sangat mempesona di atas puncak Gunung Rinjani.

Namun, tidak semua orang dapat menikmati keindahan salah satu gunung tertinggi di Indonesia itu. Pasalnya, jika ingin menikmati keindahan dana Segara Anak, maka  harus mampu mendaki gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut atau perjalanan selama tiga hari bolak balik. Sehingga, operator helicopter air bus berkeinginan untuk dapat memberikan pelayanan berpariwisata  menikmati keindahan Danau Segara Anak  dengan terbang menggunakan helikopter  di atas puncak Gunung Rinjani.   

Terkait dengan hal tersebut, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si  sangat  terbuka dengan keinginan investor tersebut.   Apalagi hal ini dapat mendukung keberadaan pariwisata di NTB untuk lebih maju.  Namun ia  mengingatkan untuk berkoordinasi secara teknis menyangkut masalah perizinan dan lainnya. 

Pada kesempatan itu, Wagub menunjuk Asisten III Setda NTB, Drs. H. L. Syafi’i, MM untuk mengkoordinir hal tersebut. Amin juga meminta pentingnya pelibatan masyarakat lokal supaya investasi tersebut mempunyai multiplier effect bagi masyarakat sekitar. “Yang dirasakan langsung oleh masyarakat dengan kehadiran  perusahaan ini,”ujarnya. (Muhammad Nasir)

Share:

Kagumi Potensi NTB, Dubes Afrika Selatan Jajaki Potensi Kerjasama

Duta Besar Afrika Selatan (Afsel) untuk Indonesia
Pakamisa Augustine Sifuba 
Duta Besar Afrika Selatan (Afsel) untuk Indonesia, Pakamisa Augustine Sifuba mengatakan ia sangat takjub dengan potensi  yang dimiliki NTB. Menurutnya,  potensi NTB terutama  dalam bidang pertanian  sangat potensial. 

“Saya melihat NTB sangat bagus di bidang pertanian, dan infrastruktur jalan  juga sangat  bagus,” ujarnya saat diterima Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si di runag kerjanya, Kamis (10/9/2015).
Share:

Silk Air Jajaki Pembukaan Rute Penerbangan Lombok – Australia

Silk Air jajaki rute penerbangan Lombok - Australia
Maskapai penerbangan asal Singapura, Silk Air menjajaki pembukaan rute penerbangan langsung Lombok – Australia. Manajemen Silk Air telah berkoordinasi dengan Pemprov NTB terkait dengan rencana pembukaan penerbangan dari Bandara Internasional Lombok (BIL) ke negeri Kangguru tersebut. 

“Kemarin ada datang manajemen Silk Air, beberapa bulan lalu. Dia minta pembukaan rute Singapura-BIL-Australia,” kata Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si di Mataram, Jumat (18/9/2015).

Share:

Gagalkan Penyelundupan Sabu 2,7 Kg, Wagub NTB H. Muh. Amin Apresiasi Upaya Bea Cukai

Wagub NTB H. Muh Amin didampingi Danrem 162 Wira Bhakti
Kolonel CZI Lalu Rudi Irham Srigede saat melihat barang
bukti berupa 2,7 kg sabu yang diamankan di Bandara International
Lombok,18 September 2015.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Muh. Amin, SH. M.Si memberikan apresiasi  setinggi- tingginya atas keberhasilan  pihak Bea Cukai Tipe Madya  Pabean C Mataram yang telah menggagalkan upaya penyelundupan  narkotika  jenis shabu (methamphetamine) melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) pada 18 September 2015 lalu. Keberhasilan  Bea Cukai ini merupakan wujud nyata peran pemerintah dalam mencegah dan melakukan pemberantasan peredaran narkoba khususnya di Provinsi NTB.

Share:

Idul Adha Tahun 2015 di Suara NTB dan Radio Global FM Lombok

Pada Hari Raya Idul Adha tahun 2015 ini, Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok menyerahkan hewan kurban pada lingkungan yang ada di sekitar Kantor Harian Suara NTB dan Radio Global FM Lombok. Tampak, Ketua Panitia Hari Raya Idul Adha Marham (kanan) menyerahkan hewan kurban berupa seekor kambing pada perwakilan warga, Rabu (23/9/2015). 

Share:

Friday 18 September 2015

Diikuti Tujuh Ribu Peserta, Lomba Mewarnai Tenun Khas NTB Raih Rekor Muri

Ketua TP PKK NTB Hj. Erica Zainul Majdi pose bersama peraih
Rekor MURI, terkait lomba mewarnai tenun khas NTB, Rabu
(16/9/2015).
Lebih dari 7000 ribu anak di NTB mengikuti lomba mewarnai, Rabu (16/9/2015) di Mataram. Didampingi orang tua masing – masing, para peserta didik Taman Kanak – kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu mewarnai lukisan motif tenun khas dari daerah ini. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian perayaan Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS) 2015. Lomba tersebut mendapat rekor MURI karena berhasil melibatkan peserta terbanyak dari TK dan PAUD se Pulau Lombok.

Share:

Sunday 13 September 2015

Mencari Jejak Misteri Kerajaan Besar di Pulau Lombok

Inilah Peta Kabupaten Lombok Tengah 
Pulau Lombok selama ini diketahui tidak banyak meninggalkan sejarah masa lalu. Kalaupun ada, hanya masih sebatas sebutan tanpa ada bukti jelas mengenai keberadaan sejarah itu sendiri. Misalnya, Kerajaan Selaparang, kita tidak tahu tepatnya lokasi  Kerajaan Selaparang.
Meski beberapa waktu lalu atau awal 2015 di Lombok Timur dihebohkan dengan penemuan kompleks makam yang diklaim sebagai tempat pemakaman keluarga kerajaan, namun hingga September 2015 belum bisa dipastikan. Begitu juga beberapa kerajaan-kerajaan lain yang kini menjadi nama-nama jalan di NTB tidak ada bekas yang ditinggalkan. Namun, setelah Kerajaan Karang Asem masuk, banyak peninggalan bersejarah yang bisa disaksikan dan masih eksis hingga saat ini.
Meski demikian, tidak dipungkiri, jika beberapa ribu tahun silam atau ribuan tahun sebelum masehi, di Lombok pernah ada kerajaan yang pernah eksis. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kerajaan ini seperti kerajaan-kerajaan yang banyak muncul di film-film Walt Disney atau Hollywood.
Sebagai putra Lombok, khususnya Lombok Tengah, penulis yakin dan percaya jika di Pulau Lombok pernah ada kerajaan yang pernah eksis. Apalagi, dokumen masa lalu dalam bentuk babad maupun naskah lontar mengindikasikan tingkat perkembangan, perekonomian masyarakat, maupun kesusastraan pernah eksis. Belum lagi, ada naskah khusus yang membahas sejarah Lombok dibawa ke Belanda dan disimpan di perpustakaan Negara Kincir Angin itu.
Saat masih kecil, penulis tinggal di Lingkungan Tiwu Buak Kelurahan Jontlak Kecamatan Praya (sekarang Praya Tengah) sejak lahir tahun 1977 hingga tamat Madrasah Aliyah Negeri Praya Tahun 1995. Belum lagi di sekitar tempat tinggal penulis, ada sungai Srigangga yang masih alami dan belum dijadikan bendungan tahun 1997. Di sekitar sungai ini banyak gua atau lubang yang jarang berani disentuh oleh orang lokal, karena takut ada binatang buas, seperti ular, kalajengking. Bahkan, ada yang takut, karena di gua itu diyakini tempat makhluk halus tinggal.
Ketinggian sungai dari tanah yang menghubungkan dengan permukaan tanah sekitar 75 meter. Dengan jalanan yang terjal dan curam menjadi mainan bagi anak-anak untuk mendaki atau berlari saat pergi mandi atau main-main. Di atas tanah itu ada hamparan permukaan yang ditumbuhi semak-semak dan beberapa jenis pepohonan lainnya. Bahkan, sangat cocok untuk syuting film-film laga tempo masa lalu.
Kembali ke permukaan tanah itu, penulis tidak tahu persis berapa hektar luasnya. Tanaman yang hidup sporadis dan tidak merata. Apalagi kalau musim kemarau, pepohonan menjadi meranggas dan kering. Hamparan permukaan tanah ini sangat luas, karena terbentang dari Dusun Kampung Tiwu Buak atau Repok dan Mertak.
Tidak hanya itu, di muara sungai ada sebuah  lubang gua yang tidak berani dimasuki sama warga, kecuali yang tidak takut, mereka mencoba masuk atau sekadar menguji nyali. Dari penuturan kakak penulis bernama Mahzan berumur 52 tahun, di gua itu ada sebuah batu pipih berukuran 1 meter dengan bekas tapak kaki di atasnya. Sayangnya dia cerita saat semua itu sudah musnah atau tidak ada, karena sudah ditenggelamkan jadi bendungan oleh pemerintah. Apalagi saat dia cerita, penulis sudah dewasa atau berumur 30 tahun lebih. Sementara waktu itu, penulis masih sekolah di SMP dan belum tahu banyak tentang sejarah atau makna sebuah peninggalan benda bersejarah.
Waktu pun berlalu. Penulis tidak pernah ingat dengan masa kecil di pinggiran sungai Srigangga. Namun, di tengah kesibukan penulis, sepertinya Allah SWT – Tuhan Yang Maha Kuasa – sepertinya ingin mengembalikan ingatan penulis tentang masa lalu di Sungai Srigangga melalui mimpi. Dalam mimpi ini yang terjadi awal pertengahan tahun 2015 ini, seolah-olah Allah SWT menunjukkan ada sebuah istana raja yang megah dengan gaya arsitektur tinggi pernah ada di Pulau Lombok, khususnya di Sungai Srigangga.
Dalam mimpi ini, penulis seolah berada di luar istana kerajaan dan akan memasuki istana raja. Di dalam kompleks istana ini banyak rumah-rumah penduduk dan warga yang melakukan aktivitasnya. Meski bukan berperan sebagai raja atau rakyat seolah tergambar jelas bagaimana istana kerajaan dengan banyak menara seperti di istana kartun berdiri tegak. Namun, sayangnya, penulis hanya berada sebentar di tempat ini, karena terburu terbangun.
Semula, penulis tidak begitu tertarik dengan mimpi itu. Namun, dalam beberapa minggu berikutnya, penulis kembali bermimpi di lokasi yang sama. Seolah-olah melanjutkan mimpi yang sudah lewat beberapa minggu lalu, penulis berjalan bersama dengan beberapa warga untuk dikumpulkan di sebuah lapangan kerajaan. Setelah melalui jalan yang sulit, akhirnya berhasil juga sampai. Namun, lagi-lagi penulis tidak berhasil melihat seperti apa sosok raja yang memimpin kerajaan itu.
Dalam beberapa hari berikutnya, penulis kembali bermimpi berada di dalam areal kerajaan.  Banyak rumah dengan model masa lalu dan kehidupan masyarakatnya masih tradisional, namun kondisi mereka sejahtera. Selain itu, beberapa lokasi juga dibangun sepertinya agak modern dan cenderung maju dibandingkan kondisi kerajaan  lain yang sering ditonton di sinetron atau film-film kolosal. Namun, apakah itu berada di era kerajaan atau zaman modern, penulis tidak tahu, karena semua itu hanya mimpi.
Begitu terbangun, penulis kemudian merenung dan mencoba mengingat mengenai sesuatu yang beda di permukaan sungai itu. Apalagi mimpi tentang kerajaan di lokasi yang sama ini selalu berulang beberapa kali. Mimpi ini seolah-olah memberikan petunjuk pada penulis untuk mencoba mencari tahu, betulkah ada sebuah kerajaan besar yang pernah eksis di Pulau Lombok? Sementara dalam pelajaran sejarah yang penulis pelajari dari SD sampai kuliah di perguruan tinggi tidak pernah ada kerajaan besar yang pernah eksis. Kerajaan-kerajaan yang kata beberapa orang pernah ada di Pulau Lombok hanya sebuah cerita, karena tidak ada bukti peninggalan fisik yang bisa dibuktikan secara ilmiah.  
Mungkinkah dulu di lokasi ini pernah ada satu kerajaan yang pernah eksis dan memerintah di Pulau Lombok. Apalagi Gunung Samalas Rinjani yang meletus di tahun 1257 Masehi diklaim lebih dahsyat dari letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Gunung Toba di Sumatera Utara dan Gunung Krakatau di Banten.
Penulis menduga, akibat letusan Gunung Samalas ini mengubur kerajaan-kerajaan yang pernah eksis di Pulau Lombok dan daerah lain di Indonesia. Bahkan, peneliti Eropa menemukan bukti bahwa letusan gunung api Samalas di Pulau Lombok menjadi penyebab perubahan besar cuaca pada 1257. Perubahan pada tahun itu ditandai dengan perubahan kimia di permukaan es kedua kutub Arktik dan Antartika.

Sebagaimana dilansir BBC, Selasa 1 Oktober 2013, teks abad pertengahan Eropa mencatat bahwa pada 1.257 iklim di bumi tiba-tiba mendingin dan terjadi gagal panen setelah Gunung Samalas atau yang kini dikenal sebagai Gunung Rinjani meletus.

Peneliti semakin yakin setelah mencocokkan belerang, debu jejak es di kedua kutub dengan data yang dikumpulkan dari wilayah Lombok. Hal ini dipertegas dalam naskah Babad Lombok.
Dalam naskah Babad Lombok, juga dijelaskan bagaimana dahsyatnya letusan Gunung Samalas saat itu.
‘’Gunung Rinjani Longsor, dan Gunung Samalas runtuh, banjir batu gemuruh, menghancurkan Desa Pamatan, rumah2 rubuh dan hanyut terbawa lumpur, terapung-apung di lautan, penduduknya banyak yang mati.

Tujuh hari lamanya, gempa dahsyat meruyak bumi, terdampar di Leneng (lenek), diseret oleh batu gunung yang hanyut, manusia berlari semua, sebahagian lagi naik ke bukit.

Bersembunyi di Jeringo, semua mengungsi sisa kerabat raja, berkumpul mereka di situ, ada yang mengungsi ke Samulia, Borok, Bandar, Pepumba, dan Pasalun, Serowok, Piling, dan Ranggi, Sembalun, Pajang, dan Sapit.

Di Nangan dan Palemoran, batu besar dan gelundungan tanah, duri, dan batu menyan, batu apung dan pasir, batu sedimen granit, dan batu cangku, jatuh di tengah daratan, mereka mengungsi ke Brang batun.

Ada ke Pundung, Buak, Bakang, Tana’ Bea, Lembuak, Bebidas, sebagian ada mengungsi, ke bumi Kembang, Kekrang, Pengadangan dan Puka hate-hate lungguh, sebagian ada yang sampai, datang ke Langko, Pejanggik.

Semua mengungsi dengan ratunya, berlindung mereka di situ, di Lombok tempatnya diam, genap tujuh hari gempa itu, lalu membangun desa, di tempatnya masing-masing.)

Dikutip dari Kompas.com, Letusan Samalas berdampak pada global dan diduga memicu kelaparan dan kematian massal di Eropa setahun setelah letusan.

“Ditemukannya ribuan kerangka manusia di London yang dipastikan berasal dari tahun 1258 kemungkinan berkaitan erat dengan dampak global dari letusan Gunung Samalas pada tahun 1257,” seperti ditulis dalam jurnal PNAS edisi akhir September 2013.

Tulisan di jurnal ini merupakan hasil penelitian 15 ahli gunung api dunia. Dari Indonesia yang terlibat adalah Indyo Pratomo, geolog dari Badan Geologi Bandung, Danang Sri Hadmoko dari Geografi Universitas Gadjah Mada dan  Surono, mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sedangkan dari luar negeri yang terlibat meliputi 12 ahli dari berbagai kampus ternama di Eropa, di antaranya Frank Lavigne dari Université Panthéon-Sorbonne, Jean-Philippe Degeai dari Université Montpellier, Clive Oppenheimer dari University of Cambridge, Inggris, dan sejumlah ahli lainnya.

Mereka awalnya melacak letusan Samalas ini dari jejak rempah vulkanik yang terdapat di lapisan es kutub utara. Sebagaimana letusan Tambora yang menciptakan tahun tanpa musim panas di Eropa sehingga menyebabkan kegagalan panen dan kelaparan pada tahun 1816 atau setahun setelah letusan, Letusan Samalas diduga juga memicu permasalahan serupa, bahkan mungkin lebih dahsyat.
Kembali pada kemungkinan adanya kerajaan besar di Pulau Lombok, semuanya menjadi misteri Tuhan Yang Maha Kuasa. Apakah benar atau tidaknya kerajaan yang pernah terkubur, kita tidak tahu. Namun, sebagai orang yang penasaran dengan mimpi yang beberapa kali datang, tentunya ingin mencoba membuktikannya. Paling tidak, mencoba kembali bernostalgia pada masa kecil dengan mengunjungi lokasi ini.
Selain itu, juga pada para peneliti yang kebetulan membaca tulisan ini tertarik menindaklanjutinya. Namun, penulis yakin peneliti atau sang ahli tidak akan turun hanya berdasarkan mimpi seseorang. (Marham)
Share:

Wednesday 9 September 2015

Warga Lombok Timur Sulap HP Bekas Jadi Pengaman Kendaraan

Bustanul Arifin memasang MSC di sepeda motor.
Meski masih sederhana, MSC mampu
mencegah kemungkinan terjadinya curanmor
Bustanul Arifin, mungkin saja salah satu dari sekian warga NTB yang kreatif memanfaatkan peluang. Betapa tidak, rongsokan handphone (HP) yang biasanya kita anggap sampah bisa disulapnya kembali jadi teknologi pengaman atau alarm untuk mencegah pencurian kendaraan bermotor alias curanmor.

Dia berlatar belakang pendidikan keguruan sebenarnya, karena saat ini ia menjadi seorang guru honorer di SMKN 1 Janapria, Lombok Tengah.
Share:

Televisi Indonesia Sudah Saatnya Bertransformasi dari Analog ke Digital

Wagub NTB H. Muh. Amin saat memberikan sambutan
pada Sarasehan Menyongsong Digitalisasi di NTB
di Hotel Grand Legi Mataram, Rabu (9/9/2015)
Dalam rangka memberikan pemahaman  dan menyampaikan pengetahuan  terkait wacana dan kebijakan  pemerintah yang akan melakukan migrasi (perpindahan) penyiaran dari sistem analog ke sistem digital  kepada kalangan  pengusaha media khususnya televisi lokal dan pemohon ijin siaran, Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar sarasehan penyiaran dengan tema  NTB menyongsong era digitalisasi  penyiaran.  Kegiatan ini dibuka Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh. Amin, SH. M.Si  di Hotel Grand Legi Mataram, Rabu (9/9/2015)

Share:

Wagub NTB H. Muh. Amin Promosikan Wisata NTB pada Peserta IFLA

Wagub NTB H. Muh. Amin menggalungkan selendang
pada salah satu peserta Kongres Arsitektur Lansekap Asia
Pasific di Museum Negeri NTB, Selasa (8/9/2015) malam/
Wakil Gubernur Nusa Tenggara  Barat H. Muh. Amin, SH. Msi menyambut baik kehadiran para  peserta kongres profesi Arsitektur Lansekap Asia Pasifik (International Federation of Landscape Architects – Asia Pacific Region) dan menyampaikan ucapan terima kasih atas dipercayakannya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah kongres.

Demikian disampaikan wagub saat menghadiri Acara Gala Dinner peserta Kongres Profesi Arsitektur Lansekap Asia Pasifik  atau International Festival Of Landscape
Share:

Tuesday 8 September 2015

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Presentasikan KEK Mandalika di Indonesia Investment Day Italia 2015

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi memanfaatkan momen Indonesia Investment Day di Kota Milan Italia dalam mempromosikan potensi yang dimiliki NTB. Salah satu potensi yang dijadikan promosi khusus adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah bagian selatan.

Share:

Sunday 6 September 2015

Tukul Arwana Puji Objek Wisata di NTB

Tukul Arwana
Artis nasional Tukul Arwana mengatakan Pulau Lombok sangat luar biasa dan menakjubkan. Namun, ia memberi masukan kepada pemerintah daerah supaya memperbaiki fasilitas-fasilitas di destinasi wisata seperti toilet.

“Wisatanya sangat luar biasa, kulinernya sangat familier. Subhanallah,  Lombok bagus sekali. Banyak teman-teman yang mau ikut begitu mendengar saya  mau syuting di Lombok. Tempat wisata yang luar biasa sebagai penyangga perekonomian Indonesia Timur,” kata Tukul
Share:

Latih Guide Mandarin, NTB Gandeng Konjen Tiongkok

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H. Moh. Faozal, S.Sos, M.Si mengakui bahwa jumlah tenaga pramuwisata atau guide bahasa Tiongkok di NTB masih sangat minim sekitar empat orang. Menyikapi hal tersebut, Pemprov NTB akan menggandeng Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar, Bali untuk melatih sebanyak 20 orang guide di daerah ini mengenai bahasa Mandarin.

Share:

Dubes Qatar Mohammed bin Khater Al Khater Serahkan Bantuan Rumah di Lombok Utara

Dubes Qatar untuk Indonesia Mr Mohammed bin Khater Al Khater
didampingi Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi
memotong pita sebagai tanda peresmian bantuan rumah
bagi warga korban gempa di KLU.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. TGH  M. Zainul Majdi bersama Duta Besar Qatar untuk Indonesia,  Mr. Mohammed bin Khater Al Khater  yang didampingi Direktur Qatar Charity Indonesia Bapak Karam Zain meresmikan  23 rumah bantuan untuk korban gempa dan tak layak huni di Dusun Kopang Desa Medana Kecamatan Tanjung  Lombok Utara Kamis, (3/9/2015)

Share:

Isi Pembangunan, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi Minta Peranan Himmah NW

Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi bersalaman dengan peserta
Kongres Himmah NW  di  Gedung Sangkareang
Kantor Gubernur NTB, Jumat (4/9/2015) malam.
Memiliki pemikiran yang maju dan mengambil peran aktif dalam mengisi pembangunan adalah sifat yang harus dimiliki setiap mahasiswa, termasuk mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (Himmah) Nahdlatul Wathan (NW). Sebagai generasi muda, mahasiswa harus menghimpun energi agar di masa datang menjadi generasi yang  lebih baik dan lebih kuat dalam memajukan bangsa.

Share:

Majukan Pendidikan, Wagub NTB H. Muh. Amin Puji Peranan Ponpes

Wagub NTB H. Muh. Amin saat memberikan sambutan
saat menghadiri 
Haflah Milad ke-15 Ponpes Ridlol  Walidain NW
Batu Bangka Terara Lombok Timur
, Sabtu, (5/9/2015).
Wakil Gubernur (Wagub) NTB H. Muh.Amin, SH, MSi, memuji peranan pondok pesantren (ponpes) dalam memajukan dunia pendidikan di NTB. Wagub menilai pendidikan NTB bisa seperti sekarang ini tidak terlepas dari peranan ponpes yang ada di NTB.

Share:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive