Be Your Inspiration

Monday 13 April 2020

Dinas Koperasi dan UMKM NTB Berdayakan Ratusan UMKM Konveksi di Tengah Pandemi

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, H. Wirajaya Kusuma
Pemprov NTB ingin memberdayakan sebanyak mungkin pelaku industri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memproduksi masker. Pemprov NTB membutuhkan hampir 1 juta masker untuk dibagi-bagi secara bertahap, sampai bulan Juli 2020 ini. Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan ini,  Pemprov NTB melibatkan sebanyak mungkin mereka yang terampil di bidang konveksi (menjahit).

“Kita sudah mengumpulkan 43 penjahit sampai kemarin. Target kita sebanyak 100 penjahit untuk memproduksi masker,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, H. Wirajaya Kusuma, Minggu (12/4/2020).

Pemprov NTB membuka kesempatan kepada siapapun yang memiliki kemampuan menjahit untuk terlibat. Pada tahap awal, Pemprov NTB akan membagikan sebanyak 315.000 lembar masker. Saat ini proses produksi terus dilakukan. Masker yang dibuat sesuai dengan syarat dan ketentuan, minimal lapis dua.  “Di tengahnya dibuat seperti kantong untuk memasukkan tisu,” ujarnya.

Sementara ini, pengadaan bahan dilakukan sendiri oleh UMKM. Setelah jadi, masker-masker tersebut diserahkan ke Dinas Koperasi dan UMKM untuk dibayar. Sesuai harga yang disepakati. Seperti diektahui, semua sektor ekonomi terdampak wabah Covid-19 ini.

Kepala daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur berinisiatif memberikan peluang kepada penjahit untuk tetap eksis. Melalui program pengadaan masker.  “Dampak Covid ini ke semua sektor. Kita coba mereka berikan ruang para penjahit untuk bisa tetap berusaha dengan membuat masker ini, di tengah kelesuan ekonomi mereka bisa tetap berusaha dan berproduksi supaya mereka bisa menghasilkan,” ujarnya.

Untuk pengadaan masker ini, potensi kendala yang dihadapi adalah ketersediaan bahan baku. Kain, maupun karet. Mengingat, pengadaan masker juga dilakukan secara nasional. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB pekan kemarin mengumpulkan puluhan produsen masker. Salah satu isu yang disampaikan adalah kenaikan harga karet masker. Sebelumnya, harganya Rp20.000/rol, saat ini menjadi Rp80.000/rol.

Karena itu, Dinas Koperasi dan UMKM NTB mengharapkan peran Dinas Perdagangan dan Satgas Pangan untuk mengawasi kemungkinan permainan harga para penyedia bahan baku ini. “Jangan sampai ada aksi mengambil keuntungan yang berlebihan, di saat masyarakat susah,” ujarnya. (Bulkaini/Ekbis NTB)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive