Be Your Inspiration

Sunday 11 June 2023

Desa Wisata Ende, Desa Rembitan, Kecamatan Pujut Lombok Tengah Tujuan Berwisata

KEBERADAAN objek wisata di Kabupaten Lombok tengah bagian Selatan pada hari libur dan cuti bersama, 31 Mei 2023  cukup ramai dikunjungi para wisatawan. Salah satunya di Desa Wisata Ende Desa Sade Kecamatan Pujut.

Desa wisata ini menjadi tujuan berkunjung dari anak-anak sekolah yang menggelar perpisahan setelah selesai mengikuti ujian sekolah. Mereka ingin tahu seperti apa desa, rumah adat dan juga peninggalan dari nenek moyang di masa yang lampau.

Salah satu sekolah yang menggelar perpisahan bagi anak didiknya dengan menguji desa wisata Ende adalah SDN 10 Mataram. Rombongan guru, murid dan beberapa orang tua murid melihat secara langsung bagaimana kondisi desa wisata Ende yang selama ini ada di buku pelajaran sekolah.

Di bawah koordinasi gurunya, anak-anak berinteraksi dengan ketua ataupun masyarakat yang ada di desa wisata Ende. Mereka melihat peninggalan rumah-rumah adat yang masih kental dengan nuansa tradisionalnya.

Bangunan rumah masih menggunakan kayu, berdinding pagar beratap ilalang dan berlantaikan tanah. Bahkan pada waktu tertentu, lantai tanah dibersihkan dengan menggunakan kotoran sapi yang ada di kawasan wisata Ende.

Para pengunjung juga disajikan dengan pementasan peresean oleh pemuda ataupun masyarakat yang ada di desa wisata tersebut. Selesai pementasan, para pengunjung akan memberikan uang saweran yang tidak ditentukan jumlahnya. Bahkan khusus di kalangan pelajar berapapun jumlah uang saweran tidak dipermasalahkan, yang penting para pelajar memahami tentang peninggalan nenek moyang suku Sasak.

“Kalau wisatawan mancanegara, biasanya kalau memberikan saweran di atas Rp 50 ribu. Tapi kalau anak-anak sekolah, biasanya uang saweran sebesar Rp 10 ribu. Atau berapa ikhlasnya,” ujar tokoh adat Desa Wisata Sasak Ende Papuq Lenik didampingi salah satu pemandu wisata yang ada di tempat itu.

Selain itu, para pengunjung juga dipersilakan untuk mencoba menjadi pepadu peresean. Sebagaimana pepadu profesional, mereka harus bertarung adu kemampuan dengan lawannya, meski hanya diperbolehkan memukul perisai saja.

Mereka tetap mempertahankan adat maupun tradisi yang sudah menjadi peninggalan leluhur. Rumah-rumah maupun fasilitas yang ada di tempat tersebut tidak ada perubahan seperti sebelumnya. Hal ini, ujarnya, yang menarik kunjungan wisatawan ke desa wisata Ende.

Salah satu orang tua murid,  Baiq Ika mengaku cukup menikmati kunjungan ke desa wisata ini. Adanya kunjungan ke desa wisata ini, ujarnya, menjadi bahan pengetahuan bagi anak-anak mengenai sejarah masa lalu. Termasuk para orang tua murid yang belum pernah datang ke desa wisata Ende ataupun lainnya. (ham)


 

Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive