Be Your Inspiration

Sunday 3 March 2019

Dukung Program Zero Waste, Warga Lingkar Kawasan Mandalika Dilatih Kelola Sampah


Pedagang di kawasan Pantai Tanjung A’an dilatih mengolah sampah.
Puluhan pedagang dan warga yang ada di kawasan Pantai Tanjung A’an, mendapat pelatihan khusus pengelolaan sampah dari Indonesia Tourism Development Corporatioan (ITDC) selaku pengelola kawasan The Mandalika Kuta, selama tiga hari sejak Kamis (28/2/2019). HarapanNya, masyarakat bisa mengelola sampah supaya tidak mengotori destinasi wisata yang ada. Bahkan bisa mendatangkan manfaatnya bagi warga lingkar kawasan.

Pelatihan tersebut sekaligus sebagai salah satu upaya mendukung program pemerintah provinsi dalam mewujudkan NTB Zero Waste. “Melalui pelatihan paradigma berpikir masyarakat soal sampah coba kita ubah. Bahwa sampah bisa menjadi barang yang bernilia jual dan bermanfaatnya,” Direktur Keuangan dan Strategi Korporat ITDC, Nusantara Suyono, Jumat (1/3/2019).

Ia menjelaskan total ada 25 pedagang dan warga yang dilatih Dengan menggandeng tim dari Bank Sampah NTB. Di mana nantinya, tim Bank Sampah NTB Mandiri akan terus mendampingi pedagang dan warga sampai pada terbentuknya bank sampah di kawasan tersebut, sehingga pelatihan diberikan ada keberlanjutannya dan tidak hanya sampai pelatihan saja.

Nusantara menjelaskan, persoalan sampah memang menjadi perhatian utama bagi pihak ITDC, karena bicara pariwisata tentu tidak akan bisa lepas dari persoalan kebersihan. Sementara sampah di kawasan The Mandalika Kuta sampai sejauh ini belum terkelola dengan baik.

Terlebih kawasan Pantai Tanjung A’an merupakan salah satu destinasi wisata andalan yang ada di kawasan The Mandalika Kuta. Untuk itu, diperlukan upaya kongkrit dalam mengelola sampah di kawasan tersebut. Supaya tampilan kawasan tersebut bisa semakin indah dan bisa memancing minat wisatawan untuk datang berkunjung.  

Camat Pujut Lalu Sungkul menambahkan, pemilahan sampah merupakan program yang positif dan harus segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat kebersihan merupakan tolak ukur utama dalam suatu kawasan destinasi pariwisata. Sampah tidak melulu menjadi hal yang tidak berguna, tapi bisa disulap menjadi suatu barang yang memiliki nilai ekonomi.

Selain bisa berguna bagi masyarakat, itu juga bisa mengurangi beban pemerintah terkait pengelolaan sampah di TPA, karena sebelum sampai di TPA, sampah dikelola terlebih dahulu. “Sampah yang dibuang ke TPA itu nantinya, memang benar-benar sampah yang sudah tidak bisa dikelola oleh masyarakat. Selama masih bisa dikelola dan didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat, sampah tidak perlu dikirim ke TPA,” tandasnya. (Munakir/Lombok Tengah)
Share:

1 komentar:

Rai Vinsmoke said...

ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
Promo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive