Be Your Inspiration

Friday 26 July 2019

Desa Danger Tampilkan Inovasi Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Minyak

Kepala Desa Danger, Kaspul Hadi, memantau proses ujicoba mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak di kantor desa setempat, Senin (22/7/2019)

Inovasi yang ditampilkan oleh Pemerintah Desa Danger Kecamatan Masbagik, Lotim berhasil menjadi juara I unggulan dalam pelaksanaan gelar teknologi tepat guna (TTG) tingkat Provinsi NTB yang dipusatkan di Lotim. Pemdes Danger menampilkan mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, mulai dari minyak tanah, bensin dan solar.

Menurut Kepala Desa Danger, Kaspul Hadi, keberhasilan yang dicapai itu tidak terlepas dari kepedulian dan kerjasama semua pihak. Salah satunya kepedulian terhadap lingkungan untuk bagaimana sampah bernilai ekonomis. Dituturkannya, inisiatif pengolahan sampah dari kerajinan Gaharu yang ada di Danger menciptakan minyak wangi yang dikirim ke berbagai negara.

"Dari Gaharu yang menghasilnya minyak wangi inilah yang menginspirasi untuk membuat mesin pengolahan plastik menjadi bahan bakar," terangnya kepada Suara NTB, Senin (22/7/2019).

Adanya mesin pengolah sampah plastik ini kedepan bagaimana plastik-plastik yang ada di Desa Danger tidak lagi menjadi momok ditengah-tengah masyarakat. Melainkan sampah-sampah tersebut dapat menjadi sumber berkah. Sampah yang mampu menciptakan PADes untuk kembali pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Mesin yang kita ciptakan ini mampu memproduksi dari sampah plastik menjadi bahan bakar berupa bensin, solar dan minyak tanah," terangnya.

Keberadaan mesin pengolah sampah ini terus dilakukan ujicoba. Langkah ini dilakukan supaya inovasi yang dibuat oleh masyarakat dan Desa Danger ini betul-betul dapat berfungsi maksimal. Ini untuk menjawab persoalan sampah. Terciptanya mesin pengolah sampah ini sejalan dengan program Pemprov  NTB untuk mewujudkan NTB zero waste. "Dengan karya ini, apabila sudah berkembang dan sukses. Insya Allah mampu mendatang PADes dan mengatasi persoalan sampah menjadi berkah," jelasnya.

Ia berharap keberhasilan mesin pengolah sampah menjadi bahan bakar minyak menjadi juara I unggulan tingkat NTB tidak hanya sebatas juara. Namun bagaimana diharapkan pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi untuk mendukung dan mengawal inovasi TTG ini untuk dapat berkembang sehingga dapat berfungsi sebagaimana tujuannya.

Diketahui, terdapat empat penilaian pada gelar TTG ini, yaitu inovasi tepat guna yang juara pertama diraih alat pemotong kayu multi guna (KLU), sementara juara kedua adalah alat semprot (handsprayer) tenaga surya (Lombok Barat) dan juara ketiga alat pemupuk jagung (Dompu).

Sementara itu Lombok Timur meraih predikat sebagai Kabupaten Terbaik Tepat Guna Unggulan yang diraih oleh Desa Danger Kecamatan Masbagik, disusul Lombok Utara, dan Lombok Tengah. (Yoni Ariadi/Lombok Timur)
Share:

0 komentar:

VISITOR

YANG SAYANG ANDA LEWATKAN

Blog Archive